Tuesday 5 March 2013

Sinopsis SCHOOL 2013 Episode 9 Part 2

P art 1

kemarin Kang Se Chan dan Jung Soo, diajak bertemu oleh Ibu Ha Kyung dan Ibu Min Ki. Mereka meminta agar In Jae tidak jadi wali kelas anak-anak mereka, dan meminta agar Se Chan saja yang mengajar anak-anak mereka. Mereka menilai In Jae kurang kompeten dalam mengajar.

Heung Soo masih dengan tugasnya, membersihkan gudang dengan memindahkan terlebih dulu, semua kursi dan meja yang ada di gudang dan membawanya keatap. Heung Soo tidak sendiri, karena Nam Soon juga mendapat hukuman yang sama dengannya.

Nam Soon masuk ke gudang dan melihat Heung Soo sedang mengangkat meja serta kursi. Nam Soon mengatakan kalau dia yang akan melakukan sisanya, jadi Heung Soo bisa bersantai. Nam Soon mungkin kasihan liat Heung Soo harus mondar-mandir dan naik turun tangga sambil bawa meja dan kursi yang pasti berat. Kasihan dengan kaki Heung Soo mungkin yah..

Heung Soo tidak mempedulikan itu dan terus melangkah, tapi Nam Soon tetap mencegat Heung Soo dan mengulang lagi kata-katanya, kalau dia yang akan melakukan sisanya.
Heung Soo bilang minggir. Tapi Nam Soon kemudian mengambil paksa meja dan kursi yang sudah dipegang Heung Soo.
Heung Soo bertanya apa Nam Soon berpura-pura menjadi baik lagi?







Nam Soon menjawab kalau dia hanya sedang mencoba beberapa trik saja untuk menarik perhatian Heung Soo. Itulah tujuan Nam Soon kembali ke sekolah.
Heung Soo bertanya trik apa?
Nam Soon tidak menjawab, dia hanya berjalan keluar sambil membawa meja dan kursi yang dipegangnya. Meninggalkan Heung Soo.
Heung Soo sendiri mengambil meja dan kursi yang lain untuk diangkatnya keatap sekolah.



Di kelas 2-2, ini adalah jam pelajaran In Jae karena terlihat mereka dibagi dalam kelompok, seperti yang terakhir In Jae lakukan. In Jae menyuruh Han Young Woo membaca puisi. Young Woo pun tentu mematuhinya.
Puisi yang dibacakan Young Woo bererita tentang jerapah. Saat Young Woo sedang asik membaca In Jae melihat Nam Kyung Min malah asik dengan pelajaran lainnya. Yang tentu berkaitan dengan ujian masuk perguruan tinggi. In Jae terlihat sedih melihatnya. Ternyata masih ada muridnya yang tidak peduli akan kelasnya.





Jung Soo yang kebetulan lewat di depan kelas In Jae dan melihat cara In Jae mengajar. Kang Se Chan juga melihat In Jae.







Kang Se Chan masuk ke ruang guru dan menuju mejanya, tapi kemudian dia melihat di meja In Jae ada sesuatu yang menarik perhatiannya, Ternyata adalah kertas warna-warni yang digunakan In Jae untuk mengajar. Se Chan mengambil kertas itu dan melihatnya sambil tersenyum.







In Jae menyelesaikan kelasnya, dan memuji semua siswa karena sudah melakukan yang terbaik.
Meja kelompok Nam Kyung Min, berkata kalau ini membuatnya frustasi. Nam Kyung Min menjawab apa gunanya mengatakan itu? Nam Kyung Min berkata apa In Jae benar-benar melakukan itu untuk siswanya? Bukankah dia menlakukan itu karena dia tidak punya bakat mengajar yang baik. In Jae mendengar kata-kata itu, dan sedikit kaget serta merasa kecewa.









In Jae masih sedih mendengar kata-kata Nam Kyung Min di kelas tadi, sehingga saat dia sudah sampai di mejanya, dia masih terlihat tidak bersemangat.Kang Se Chan tiba-tiba memberikan buku tentang ujian prestasi di 5 tahun terakhir SMA Seungri. Se Chan ingin meminta In Jae mau mencoba metode mengajarnya. Walau Se Chan tidak menyangkal keefektifan metode mengajar In Jae, yang berhasil membuat anak-anak tetap terjaga di kelas. In Jae menjawab, kalau dia bisa melakukannya sendiri. Se Chan masih beralasan kalau bisa melakukannya bersama-sama tentu akan lebih baik. In Jae memutar kursinya sehingga benar-benar menghadap Se Chan dan berkata maafkan aku.







In Jae juga bertanya apa anak-anak tidak tidur di kelas dan mendengarkan pelajaran Se Chan dengan baik? Se Chan menjawab, kalau banyak dari mereka yang memang melakukan itu.(Tidur dan tidak mendengarkan Se Chan)
In Jae berkata kalau memang banyak dari siswa tidak tidur saat jam pelajaran Se Chan maka In Jae akan mempertimbangkannya.

Se Chan bertanya apa ujian prestasi tidak membuat In Jae berhati-hati dalam melakukan sesuatu?
In Jae menjawab kalau lebih dari berhati-hati malah. Bukankah Se Chan bilang, kalau kita harus berfikir dari sudut pandang siswa? Kalau mereka memang benar-benar tidak ingin pelajaran berbasis kelas, maka In Jae akan berusaha mengubah pikirannya. In Jae berjanji akan melihat kelas Se Chan nanti.
Se Chan menjawab tentu saja. Se Chan pun kembali menaruh buku ujian prestasi Seungri selama 5 tahun ini di meja In Jae. In Jae pun menerima dan melihatnya.







In Jae sesuai janjinya tadi melihat kelas Se Chan. Terlihat Se Chan sedang menjelaskan makna puisi dengan menggunakan proyektor. In Jae melihat kalau banyak anak-anak yang tidak memeperhatikan Se Chan, mereka ada yang tiduran, ada yang melamun. Hanya sedikit saja yang benar-benar focus pada apa yang Se Chan jelaskan. Se Chan sedang menjelaskan tentang emosi dari sebuah puisi, dan Ki Deok dengan polosnya bertanya pada Joong Hyun, apa emosi? Emosi apa? Kim Joong Hyun malah asik sendiri dan tidak menjawab yang Ki Deok tanyakan. Tapi kemudian Joong Hyun menjawab, kalau dia tidak tahu. Bagaimana caranya dia bisa tahu?Joong Hyun malah berkata kalau itu adalah lagu tua, kenapa Se Chan malah menggunakan lagu semacam itu?LOL







Setelah menerangkan, Se Chan membagikan lembar soal, dan berkata kalau mereka akan memulai latihan yang sebenarnya sekarang.Se Chan juga memegang stopwatch untuk menghitung waktu mereka mengerjakan soal. Untuk soal yang pertama Se Chan memberikan waktu satu menit. Se Chan kemudian melihat In Jae yang sedang mengamati di luar kelas, dan menyadari kalau siswanya banyak yang tertidur. Na Ri dan Shin Hae Seon malah asik sendiri. Ji Hoon juga terlihat memejamkan matanya.
Se Chan cuek saja, walau sebenarnya juga malu.
Tapi kemudian dia kembali focus pada pelajarannya, dan mengatakan kalau waktu sudah habis, dan kelas untuk hari ini selesai.











In Jae yang sudah puas melihat kemudian berjalan pergi, tapi kemudian Se Chan menyusul In Jae dan bertanya apa In Jae sudah melihat dengan baik?In Jae menjawab Ya, dan berkata kalau dia masih melihat banyak dari anak-anak yang tertidur.

“Oh mereka..bahkan Tuhan tidak dapat membangunkan mereka”

In Jae tersenyum dan mengangguk mendengar Se Chan bercanda. Se Chan kemudian berkata setidaknya sampai ujian dia berharap In Jae bisa mengikuti metodenya (Sebenarnya maksud Se Chan baik, supaya nanti In Jae tidak diserang oleh Ibu Min Ki dan Ibu Ha Kyung.)
In Jae menolak dan berkata kalau dia akan tetap melanjutkan metode mengajarnya yang menggunakan system belajar kelompok. Karena setidaknya tidak ada yang tidur saat dia mengajar. Se Chan masih mencoba membantah In Jae, dengan mengatakan kalau masih ada anak-anak yang tidak mendengarkan saat In Jae mengajar. In Jae menjawab dengan mantap, kalau dengan berjalannya waktu semua pasti akan menjadi lebih baik. In Jae kemudian berjalan menjauhi Se Chan, tapi kemudian dia berbalik dan bertanya bagaimana dengan anak-anak yang melakukan pelayanan sekolah? Apa mereka belum selesai? Se Chan sepertinya lupa, dan jadi teringat karena pertanyaan In Jae?







Heung Soo dan Nam Soon terlihat kecapekan karena mengangkat segitu banyaknya kursi dan meja, lalu menyembullah kepala Se Chan melihat mereka. Se Chan lalu bertanya apa mereka sudah selesai? Nam Soon membenarkan itu, dan Se Chan berkata kalau mereka benar-benar kuat.
Se Chan menyuruh mereka melanjutkan besok, dengan agenda membersihkan gudang, dan setelah itu menaruh kembali meja dan kursi ke gudang. Nam Soon dan Heung Soo tentu saja kaget. Ini aja udah susah, kok besok disuruh lagi.











Se Chan pun menyuruh mereka kembali. Heung Soo sudah berjalan duluan meninggalkan Nam Soon dan Se Chan, saat Nam Soon juga mulai pergi. Se Chan tiba-tiba memanggil Nam Soon, membuat Nam Soon kembali berbalik dan menghadap Se Chan. Se Chan bertanya apa yang akan dilakukan Nam Soon setelah lulus SMA? Nam Soon menjawab kalau dia akan tinggal di rumah.(Simpel banget itu jawabnya.)
Se Chan bertanya lagi apa yang akan Nam Soon lakukan di rumah? Nam Soon menjawb kalau dia tidur sepanjang waktu. Se Chan berkata kalau Nam Soon begitu mengagumkan. Nam Soon bangun tidur, lulus ujiuan kualifikasi, berangkat sekolah dan semuanya pada akhirnya hanya utnuk tidur setelah lulus SMA.
Se Chan bertanya apa Park Heung Soo begitu berat? Nam Soon yang kaget mengangkat kepalanya memandang Se Chan.

Se Chan berkata kalau ini tidak akan menjadi lebih ringan, tapi kalau Nam Soon terus berusaha semuanya akan tertahan. Nam Soon mendengarkan dengan serius, tapi kemudian Se Chan malah berkata kalau Nam Soon harus membersihkan kotoran yang menempel di wajahnya.
Se Chan kemudian pergi meninggalkan Nam Soon, dan Nam Soon yang sendiri, tiba-tiba mengingat saat Heung Soo di rumah sakit dulu karena kakinya terluka, dan disebabkan oleh ulah Nam Soon.





Flashback

Nam Soon ingat saat itu, Heung Soo memandangnya dengan penuh amarah di jendela kamar rumah sakit tempat Heung Soo dirawat. Nam Soon yang ada di luar hanya melihat itu dengan perasaan takut dan menyesal. Heung Soo memandang Nam Soon dengan tajam.

Saat itu Nam Soon yang karena takutnya, berlari keluar rumah sakit, tapi kemudian dia seperti berbalik ingin menemui Heung Soo. Mungkin ingin meminta maaf padanya.Tapi karena rasa takut Nam Soon lebih besar, maka Nam Soon tidak jadi melaksanakan niatnya, dia hanya duduk dan sesekali menengokkan kepalanya seolah memandang ruang perawatan Heung Soo. Nam Soon merasakan tubuhnya bergetar karena itu.









Masih dengan perasaan yang takut, menyesal, Nam Soon hanya mengurung diri di kamar, dan hanya makan mie instan setiap harinya. Dia tidak sekolah, tidak keluar rumah, benar-benar menghabiskan waktunya dengan tidur dan makan. Kamarnya pun terlihat sangat berantakan. Nam Soon terlihat sangat sedih.





Flashback end

Se Chan masuk ke ruang guru dan duduk di meja dengan membawa kertas di tangannya. In Jae bertanya apa itu? Se Chan menjawab kalau dia akan melakukan kelas khusus untuk sastra 2.

In Jae bertanya apa kelas lain juga punya kelas sastra 2 khusus itu? Se Chan menjawab tidak karena hanya kelas dua saja yang memilikinya. In Jae berkata kalau begitu ini tidak benar. Tidak adil dan pada prinsipnya di kelas bebas belajar, Se Chan tidak boleh mengajarkan pelajaran tertentu tanpa alasan khusus.
Se Chan menjelaskan kalau saat ini dia tidak peduli dengan prinsip-prinsip keadilan dan lain sebagainya itu.
In Jae yang terkejut bertanya apa Se Chan benar-benar ingin menaikkan nilai mereka sekarang? Se Chan membenarkan hal itu.

In Jae bertanya apa yang membuat Se Chan terlalu berlebihan ingin menaikkan nilai mereka? Apa Se Chan mencoba menjaga harga diri sebagai pengajar terbaik? Se Chan menyangkalnya dan berkata lagi pula pasti ini akan membantu membuat nilai-nilai kelas dua menjadi baik.







Se Chan mengajar di kelasnya, dengan memberikan soal-soal, dan terlihat memang masih ada banyak yang tertidur dan sedikit yang memperhatikan kelas Se Chan. In Jae melihat dari jendela luar kalau banyak yang tertidur, Nam Soon dan Heung Soo adalah salah satunya.









Jam pelajaran pun berakhir, dan Kim Joong Hyun keluar kelas seraya berkata kalau ini benar-benar membuatnya merasa seperti tercekik. Ki Deok berkata kalau bukan kelas In Jae saja, tapi kelas Se Chan juga. Kenapa Se Chan harus seperti itu?Apa Se Chan gila? Mereka mengira kalau Se Chan tidak akan sepertiu itu, dan bisa membuat hari-hari mereka berbeda. Se Chan yang akan melangkah keluar mendengar pembicaraan mereka, dan raut wajahnya langsung berubah.Mereka masih melanjutkan ketidaksukaannya pada guru Kang, dnegan berkata bahwa mereka benar-benar merasa tersiksa bahkan saat tidur di kelas. Kenapa Se Chan harus seperti itu?
Saat Se Chan keluar kelas, dan mereka melihat. Mereka jadi sedikit takut dan berbisik apa Se Chan mendengarnya?







Heung Soo berjalan pulang, diikuti siswa lainnya. Dan Nam Soon yang melihat Heung Soo mencoba berjalan sejajar dengannya, dan berkata “Sampai jumpa besok”
Setelah mengatakan itu Nam Soonpun langsung pergi, dan Heung Soo hanya bergumam “bajingan terbelakang”(sepertinya ini kata-kata sayang mereka loh.Hehe..)





Ha Kyung dan Kang Joo sedang makan di tempat favorit mereka, dan Ha Kyung merasa kalau suara Se Chan terus terngiang-ngiang di telinganya. Kang Joo yang melihat Ha Kyung menutup telinganya, juga berkata hal yang sama.Kalau suara Se Chan benar-benar buruk. Ha Kyung kemudian menoleh memandang Kang Joo dan berkata kalau dia juga berterima kasih pada guru Kang karena mau memberikan pelajaran khusus pada mereka.





Kang Joo kemudian mengganti topic pembicaraan mereka dan bertanya apa Park Heung Soo dan Go Nam Soon sudah berbaikan? Ha Kyung menjawab apa menurutmu itu akan mudah? Ha Kyung juga bilang kalau dia pura-pura tidak tahu dan tidak membicarakan hal itu. Menurut Ha Kyung, Park Heung Soo itu seperti melompat-lompat.
Kang Joo merasa tertarik dengan kata-kata Ha Kyung dan bertanya memang apa yang sudah dilakukan Ha Kyung pada Heung Soo? Ha Kyung menjawab kalau menurutnya antara Nam Soon dan Heung Soo itu memilik banyak kesamaan. Contohnya adalah mereka selalu tertidur saat jam pelajaran bebas sore. Kang Joo yang mendengar itu berkata kalau ternyata Ha Kyung tidak melihat ke papan tulis, dan melihat ke tempat lain saat jam pelajaran bebas sore. Ha Kyung mengelak dan beralasan kalau dia hanya memastikan Kang Joo tidak tidur makanya menoleh ke belakang.
Masih dengan nada seperti mengejek, Kang Joo bertanya “jadi apa aku tertidur atau tidak?”

Ha Kyung agak kesal karena ketahuan oleh Kang Joo.Hehe
Ha Kyung menjawab dengan nada serius kalau Kang Joo tertidur. Kang Joo kesal tapi kemudian tersenyum dan menawab kalau dia tidak tidur. Karena malu Ha Kyung langsung menyodorkan minuman ke mulut Kang Joo, yang tentu membuat Kang Joo kaget.







Keesokan paginya di Seungri. Ji Hoon yang sudah datang di sekolah melihat di apapn pengumuman kalau tertempel aplikasi mengenai sekolah kejuruan, sepertinya Ji Hoon merasa tertarik.





Kang Se Chan yang baru masuk ke ruangannya menyapa In Jae, dan In Jae mengucapkan selamat pagi juga pada Se Chan.
In Jae menanyai Se Chan apakah nanti sore dia punya pelajaran khusus lagi selama jam belajar bebas. Se Chan menjawab ya. Tiba-tiba Ji Hoon datang dan Se Chan yang melihat itu langsung bertanya apa yang membawa Ji Hoon kemari?In Jae juga menanyakan hal yang sama dan memandang Ji Hoon. Ji Hoon berkata kalau dia ingin pergi ke SMK. In Jae tentu merasa tertarik dan bertanya sekali lagi apa benar Ji Hoon ingin ke SMK? Ji Hoon sedikit malu dan menjawab kalau dia hanya ingin mengisi formulir aplikasinya saja. In Jae senang sekali, dan berkata itu adalah hal yang bagus. Tapi Ji Hoon harus memperharikan presentasi kehadiran agar bisa masuk ke SMK.
Ji Hoon pun menyanggupinya kalau dia tidak akan bolos lagi mulai dari sekarang.





In Jae berkata kalau kehadiran Ji Hoon benar-benar sedikit, karena Ji Hoon sudah banyak membolos. Jadi sepertinya akan sulit. Ji Hoon bertanya bahkan kalau dia sudah berusaha keras apakah dia tetap tidak akan bisa? In Jae menjawab kalau memang ini akan sulit. Tapi kemudian In Jae berkata bahwa keinginan yang dimiliki Ji Hoon itu sudah bagus, dan itu yang harus Ji Hoon ketahui.

“Jika aku berubah, kupikir semuanya akan baik-baik saja. Bahkan jika aku terlambat,jika aku kembali ke pikiranku, kupikir aku akan bisa diterima di mana saja”

Kata-kata itu membuat Se Chan juga tersentuh mendengarnya, tapi kemudian Ji Hoon keluar meninggalkan In Jae dan Se Chan.



Saat Ji Hoon sudah keluar dari ruang guru tiba-tiba Jung Hoo ada di depannya, membuat Ji Hoon sedikit terkejut. Jung Hoo berkata kalau dia penasaran kenapa Ji Hoon bersikap aneh akhir-akhir ini? Jung Hoo seolah mengejek bertanya apa Ji Hoon akan pergi ke SMK? Ji Hoon menjawab kalau bagaimanapun caranya dia tetap tidak akan bisa ke SMK, karena dia banyak melewatkan kelas. Jung Hoo masih dengan nada tidak suka bertanya apa Ji Hoon juga akan berfikiran untuk ke perguruan tinggi?

“Jung Hoo mari kita berhenti.”



Kalimat itu membuat Jung Hoo marah dan melampiaskannya pada Ji Hoon di atap sekolah. Jung Hoo memukul Ji Hoon. Jung Hoo marah karena Ji Hoon mau pergi darinya.

“Aku tidak takut. Aku tidak takut dari anak-anak. Aku bilang bahwa tidak akan bekerja lagi sekarang. Aku mengatakan ini karena aku temanmu. Mari kita kembali kepada hal yang seharusnya.”

Ji Hoon menjelaskan kalau dia berfikir mungkin semua akan berubah jika kita tidak terus seperti ini. “Aku bilang aku tidak bisa menjadi preman lagi.”

Jung Hoo semakin marah dengan sebutan preman, membuat Jung Hoo mencengkeram kerah seragam Ji Hoon. Ji Hoon mengatakan kalau Jung Hoo terus seperti ini maka Jung Hoo tidak akan memiliki teman. Jung Hoo yang sudah emosi semakin kalap, dan memukul Ji Hoon, menghajarnya dan menendangnya.





Jung Hoo mengambil sebatang kayu dan bersiap memukulkannya ke Ji Hoon, tapi Jung Hoo seolah tertahan untuk melakukannya. Ji Hoon yang melihat itu langsung bertanya apa Jung Hoo juga akan mematahkan kakiknya seperti Go Nam Soon yang mematahkan kaki Park Heung Soo.?
Kalimat itu berhasil membuat Jung Hoo berhenti dan meninggalkan Ji Hoon.









Kang Se Chan sedang mengisi kelasnya, dan anak-anak masih seperti biasa, ada yang memeperhatikan, ada yang tertidur.
Kelas In Jae juga masih sama ada yang memperhatikan ada yang sibuk dengan kegiatannya sendiri.





Nam Soon masih melakukan layanan sekolahnya. Tentu saja bersama Heung Soo. Nam Soon melihat Heung Soo yang kesal karena harus membersihkan tempat ini.





Ujian akademik pun tiba, soal-soal ujian sudah siap di distribusikan ke anak-anak. Untuk jam pertama adalah bahasa korea.



In Jae dan Se Chan di ruangannya Jung Soo. Jung Soo bertanya bagaimana perasaan mereka karena hari ini ujian? Apa mereka memiliki keyakinan? Se Chan menjawab, bahwa tidak ada hubungannya antara kepercayaan diri guru dengan bagusnya nilai siswa. Jung Soo menjawab kalau dia tidak mau mendengar alasan apapun. Kalaupun ada yang akan mereka bicarakan itu bisa dilakukan nanti setelah melihat hasilnya. Jung Soo juga mengatakan kalau memang In Jae tidak memiliki rasa percaya diri yang buruk, maka In Jae bisa melakukan pelajaran dasar dengan siswa di kelas bantuan tambahan.

“Lalu apa kau mengatakan kalau anak-anak di kelas bantuan tambahan seharusnya tidak menguikuti ujian. Aku tidak bisa melakukan itu.”

Jung soo menjelaskan kalau siswa yang seperti ini bahkan tidak bisa mengisi setengah dari lembar soal. Mereka juga tidur setelah menandai semua soal dengan jawaban yang sama semua. Mereka juga bahkan tidak bisa mengisi dengan baik sampai akhir. Membuat mereka hanya duduk diam untuk 80 sampai 100 menit tanpa alasan. Tidakkah In Jae berfikir itu menyiksa anak-anak? Daripada mereka mengambil ujian itu, menurut Jung Soo akan lebih baik kalau mereka mengambil pelajaran yang benar-benar bisa membantu mereka. Apa In Jae mengira kalau dia tidak khawatir dengan para siswa?

In Jae menjawab kalau dia tahu apa yang Jung Soo katakan, tapi..
Belum sempat In Jae melanjutkan kata-katanya, Se Chan sudah memotong itu dan berkata kalau mereka akan mempertimbangkannya. Setelah itu Se Chan mengajak In Jae untuk keluar dari ruangan Jung Soo.







Setelah di luar, In Jae yang marah pada Se Chan langsung berkata kalau harusnya Se Chan mengatakan tidak bisa pada Jung Soo. Tapi malah berkata kalau akan mempertimbangkannya. Se Chan menjawab bahwa apa yang dikatakannya pada Jung Soo tadi benar, bahwa mereka tetap akan mempertimbangkannya. In Jae masih menoba menjelaskan kalau itu berarti seolah anak-anak yang tidak berprestasi tidak boleh ikut ujian. Itu seolah Jung Soo menendang mereka keluar dari tempat ujian.
Se Chan berkata kalau mereka toh hanya menebak jawaban dan setelah itu tidur.

In Jae benar-benar kesal dan berkata apakah mereka menebak jawaban dan tidur, atau sebaliknya, mereka adalah siswa yang datang saat ujian. Mereka mungkin bodoh dan tidak ingin datang ke sekolah di pagi hari. Namun mereka tetap muncul. Mungkin Se Chan akan memberitahu para siswa untuk tidak muncul ke sekolah, karena mereka tidak membantu sama sekali. Meskipun mereka tidak memiliki minat untuk belajar, tapi jika mereka mendengar kata-kata itu dari seorang guru, tiudakkah Se Chan berfikir mereka akan terluka perasaannya?

Se Chan menjawab itulah sebabnya In Jae harus berbicara pada mereka dan membawa mereka keluar dari situasi ini dengan lancar. In Jae berkata apa menurut Se Chan itu akan berjalan efektif? “Hanya ada satu hal yang ku inginkan. Kau tahu apa itu? Seluruh siswa kelas 2 naik ke kelas 3 tanpa meninggalkan siapapun. Aku tidak bisa bertanggung jawab untuk membuat nilai mereka naik, atau mengurus kehidupan mereka. Tapi aku ingin semua siswaku lulus pada guru wali kelas berikutnya. Itu keinginanku sebagai seorang guru wali kelas.”

In Jae berkaca-kaca saat mengatakan itu, menahan emosinya dan keingginannya yang tulus dari dalam lubuk hati. Aku benar-benar tersentuh mendengarnya.

Se Chan menjawab kalau itu tidak akan terwujud sampai akhir kalau In Jae di tendang dari guru wali kelas.
In Jae bertanya apa maksud Se Chan? Se Chan menjawab, tidak peduli seberapa keras dia memberikan kelas tambahan nilai mereka toh tidak akan pernah membaik. Tapi apa In Jae tahu kenapa dia melakukannya? Karena jika dia bisa membawa naik nilai siswa walaupun itu hanya satu poin, maka dia akan bisa mencegah badai yang akan terjadi sesudahnya.

Jika nilai ujian bahasa korea buruk saat ini, kepala sekolah akan berada dalam masalah besar. Karena kepala sekolah bertanggung jawab. Apa In Jae pikir orang seperti Jung Soo akan dengan suka rela mengambil tanggung jawab dalam situasi sulit seperti itu? Apa In Jae bisa tahu siapa yang akan menjadi sasaran kesalahan?
Itu pasti In Jae. Karena siapa lagi guru jangka pendek yang tetap bersikeras mengajarkan pelajaran berbasis sekolah di sini?

“bagaimana kau tahu itu?”

Se Chan menjawab karena orang tua yang memilihnya. Meskipun mereka berdua adalah guru jangka pendek,tapi bukan dia yang akan menjadi korban, tapi itu adalah In Jae. Se Chan berpesan daripada In Jae terus memikirkan siswa, lebih baik In Jae memikirkan tentang dirinya sendiri saat ini.
In Jae tidak peduli, dan akhirnya meninggalkan Se Chan dengan perasaan terluka. Tapi kemudian Se Chan melanjutkan kalimatnya, Se Chan berkata kalau In Jae tidak bisa melakukannya, maka Se Chan yang akan melakukan itu.

In Jae berbalik dan mendekati Se Chan, “tidak, kau tidak bisa melakukan seperti itu guru Kang, karena itu tidak bagiku,atau sesuatu yang harus dilakukan sebagai seorang guru”

In Jae berjalan terus meninggalkan Se Chan, dan Se Chan hanya mengikutinya dari belakang, dan sampai di ruang guru, Se Chan mengira In Jae akan masuk juga ke ruang guru tapi ternyata In Jae terus melangkah dan tidak mempedulikan Se Chan.









Di kelas 2-2, Ha Kyung mengumpulkan semua ponsel teman-temannya agar ujian mereka bisa lancar.
Saat Ha Kyung meminta ponsel Jung Hoo, Jung Hoo berkata kalau dia tidak membawanya.





In Jae yang ternyata masuk ke kelas 2-2, menerima ponsel yang sudah dikumpulkan Ha Kyung dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Se Chan ada di depan, dan bertanya apa mereka sudah bersiap diri menghadapi ujian? Anak-anak menjawab Ya dengan serempak. Se Chan memandang In jae yang terlihat murung.







Se Chan yang keluar kelas dan melihat In Jae langsung memanggilnya. In Jae pun berhenti. Se Chan berkata biarkan dia yang membawa tas anak-anak yang berisi ponsel itu. In Jae tidak peduli, bahkan tidak menatap Se Chan dan langsung berjalan meninggalkan Se Chan. Se Chan hanya menatapnya tanpa berniat untuk menyusul In Jae.





Para guru rapat sebelum memulai ujian akademik, dan tentu dipimpin Soo Chul. Soo Chul berkata kalau ujian akademik amat penting. Jadi apakah semua sudah mempersiapkannya dengan baik? Kwon Nam Hee menjawab kalau dia juga sudah berkeliling kelas untuk memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan pengeras suara.
Uhm Dae Woong berkata selama ujian bahasa inggris sesi mendengarkan dimulai, dia meminta tetangga terdekat agar menahan diri dari membuat suara-suara yang berisisk atau menyalakan music dengan keras.
Nan Hee berkata kalau hanya untuk ujian siswa saja semua lingkungan sekitar kena dampaknya. In Jae sama sekali tidak berkomentar dan hanya diam, Se Chan yang ada disampingnya hanya bisa memandang In Jae.











Soo Chul membagikan soal-soal ujian yang sesuai dengan kelas mereka. Dan para gurupun menerimanya.



Soal pun sudah mulai dibagikan di kelas 2-2, dan Ki Deok terlihat mengambilkan soal untuk Heung Soo. Memanggil Heung Soo dengan sebutan Hyung.





Nah Jung Hoo dan Yi Kyung malah menaruh soal di belakang mereka, dan dibelakang mereka adalah lemari loker siswa.



Nam Soon dan Heung Soo seperti biasa malah hanya tidur. Jung Soo yang melihat itu dari luar benar-benar tidak tahu lagi harus melakukan apa untuk siswa-siswa seperti itu.







Guru memberitahu kalau waktu sudah habis, dan mereka harus segera mengumpulkan lembar jawab dengan menaruhnya ke meja depan, lalu estafet sampai ke yang paling depan.

Kang Joo menghapus jadwal ujian yang sudah mereka lakukan, dan mengeluh saat mengetahui kalau jam selanjutnya adalah bahasa inggris.





Kang Joo mendekati Ha Kyung dan bertanya apa yang didengarkan Ha Kyung sekarang adalah yang bagian bahasa koreanya? Kalau iya Kang Joo juga ingin mendengarkannya. Ha Kyung pun menyerutujuinya, dan Kang Joo berkata kalau yang dia miliki memang cuma Ha Kyung. Kang Joo juga bilang kalau dia akan sangat senang bisa satu universuitas bareng Ha Kyung nantinya. Ha Kyung bertanya dengan nada bercanda apa Kang Joo sadar berapa banyak nilai yang harus Kang Joo kumpulkan untuk bisa masuk universitas yang sama dengannya. Kang Joo juga menjawab dengan bercanda kalau saja nilau Ha Kyung bisa sedikit menurun, jadi kan mereka bisa sama-sama.







Ki Deok dengan takut-takut ingin memijat pundak Heung Soo.Tapi dia tidak jadi melakukannya karena Hueng Soo tiba-tiba berdiri dan meninggalkan kelas. Nam Soon tentu melihatnya.





Heung Soo ternyata pergi ke tempat pembuangan sampah untuk merokok, tapi tiba-tiba ada petugas yang membuat Heung Soo menyembunyikan rokoknya.
Heung Soo akhirnya melangkahkan kakinya ke gudang, dan disana dia melanjutkan keinginannya yang tadi yaitu merokok.







Kemudian masuklah Nam Soon. Nam Soon yang melihat Heung Soo akan merokok, segera menutup pintu. Nam Soon bertanya apa Heung Soo tidak akan mengikuti ujian yang masih tersisa?

“Kenapa kau peduli?”

Lau tiba-tiba terdengar ada orang yang akan masuk ke gudang, Nam Soon menyadari itu. Kemudian masuklah laki-laki petugas tadi, dan hanya mendapati puntung rokok disana. Laki-laki itu segera mengambilnya dan melihat bahwa tidak ada orang didalam gudang. Laki-laki itu keluar dan mengunci pintu gudang, tanpa tahu didalamnya ada Nam Soon dan Heung Soo.

Ternyata Nam Soon dan Heung Soo ada di dalam lemari, setelah petugas itu keluar Nam Soon dan Heung Soo keluar dari dalam lemari. Nam Soon yang sudah ada diluar berkata kalau sampai Heung Soo tertangkap karena tidak ikut ujian dan merokok maka hukumannya akan lebih berat. Heung Soo bisa dikeluarkan. Heung Soo tidak peduli, dan akan membuka pintu gudang,tapi tidak bisa karena memang terkunci. Heung Soo meminta Nam Soon menghubungi temannya agar mereka bisa keluar dari tempat ini. Nam Soon pun melakukannya, tapi saat dia mencari ponselnya di saku seragam, ternyata tidak ada dan dia ingat kalau tadi ponsel dikumpulkan selama ujian.







Anak-anak kelas 2-2 sudah memulai ujian mereka, tanpa adanya Nam Soon dan Heung Soo. Tes mendengarkan bahasa inggrispun sudah diumumkan lewat speaker. Anak-anak mendengarkan dengan serius tidak terkecuali Ji Hoon, tapi Jung Hoo acuh saja, dan Jung Ho menoleh memandang Ji Hoon. Ji Hoon juga akhirnya menoleh kearah Jung Hoo, dan mereka saling bertatapan.Tapi kemudian mereka kembali acuh satu sama lain, dan Jung Hoo mengeluarkan ponselnya dari dalam laci (Jung Hoo bohong sama Ha Kyung waktu ponselnya diminta tadi sebelum ujian dimulai.)
Jung Hoo asik bermain game di ponselnya padahal sesi mendengarkan sudah dimulai. Murid-murid yang lain jelas merasa terganggu dengan suara yang ditimbulkan oleh ponsel Jung Hoo, dan anak-anakpun menoleh mencari sumber suara.











In Jae yang tahu segera menyuruh Jung Hoo menghentikan permainannya. Tapi jung Hoo malah marah karena dia sedang asik. Anak-anakpun terpecah konsentrasinya karena ulah Jung Hoo. Se Chan yang melihat itu menghampiri Jung Hoo dan menatapnya,tiba-tiba Se Chan meraih tangan Jung Hoo yang menyebabkan ponsel Jung Hoo terlepas dari tangannya.









In Jae berteriak memanggil nama Se Chan, mungkin kaget dengan yang dilakukannya. Jung Hoo mencoba melepaskan tangannya tapi ternyata cekalan tangan Se Chan begitu kuat.
Jung Hoo berkata kalau dia akan keluar sendiri, jadi dia meminta agar tangannya dilepaskan, tapi Se Chan tidak peduli, dan menarik tangan Jung Hoo sehingga mengikutinya keluar kelas. Jung Soo melihat kejadian itu, tapi dia acuh saja dan tidak peduli.





Sampai diluarpun Se Chan belum melepaskan tangan Jung Hoo. In Jae hanya melihat itu dari jauh. Jung Hoo meminta dilepaskan agar mereka bisa bicara. Se Chan bertanya apa Jung Hoo yakin mau diajak bicara baik-baik? Tanpa menunggu jawaban Jung Hoo, Se Chan pun melepaskan pegangannya di tangan Jung Hoo, dan Jung Hoo yang terbebas dari cekalan Se Chan berbalik untuk pergi. Tapi sebelum melangkah jauh, Se Chan berkata kalau memang Jung Hoo ada niat sedikit saja untuk ke sekolah, maka berbaliklah sekarang. Kalau Jung Hoo tidak berbalik sekarang, maka Jung Hoo tidak akan bisa ke sekolah lagi mulai sekarang. Jung Hoo yang mendengarkan semua itu, tidak peduli dan terus melangkah pergi tanpa brbalik sedikitpun.









KOMENTAR :

Maaf dengan keterlambatan yang teramat sangat dari postingan part 2 ini, tapi itu karena ada kerjaan yang ga bisa aku tinggalkan. Aku sudah membuat untuk episode 10 nya..Semoga bisa mengganti kekecewaan karena menunggu yak..^^

Jung Hoo semakin menarik menurutku untuk diketahui latar belakangnya, karena beberapa episode kemarin hanya berfokus pada Nam Soon dan Heung Soo. Mungkin sedikit lagi kita akan tahu penyebab Jung Hoo seperti itu.

Aku benar-benar sebel sama Jung Soo, kepala sekolah yang sangat tidak kompeten. Tapi Se Chan sepertinya sudah mulai peduli ya pada anak didiknya, mulai peduli juga akan nasib In Jae.

Heung Soo dan Nam Soon apa yang akan terjadi dengan mereka yang terkurung berdua di dalam gudang?? Apakah mereka bisa berbaikan setelah keluar dari dalam gudang? Atau malah mereka berantem dan saling memukul disana?

Episode 10 secepatnya deh..^^

Terima kasiih..^^

7 comments:

  1. udah bolak balik blog ni tiap hariii... akhirnya muncul jg..
    eps 10 scepatnya ea.. aq tunggu^^…
    sampai eps 16.. aq kan setia RCL^^

    ReplyDelete
  2. Akhir.a dpost jg postingan.a,q nunggu l5 bnget nih,dtunggu eps 10-16,n' eps spesial.a
    gomawo

    ReplyDelete
  3. senengnya,kluar jg..hehe
    lanjut ka aiu..

    ReplyDelete
  4. Iya..maaf ya atas keterlambatannya. Episode 10 sudah selesai sbenrnya tapi belum bisa aku postiung hari ini. Besok pagi ya..semoga sabar menanti..^^

    Oya untuk episode spesial aku belum bisa cari terjemahannya nih,,jadi entahlah apa aku bisa untuk membuatnya..
    Maaf ya untuk itu..^^

    ReplyDelete
  5. Makasi sinopsisnya,,,
    Ditunggu episode" selanjutnya yaaaaa...
    Semangaddddd (ง'̀⌣'́)ง

    Ree

    ReplyDelete
  6. Koq episode 10 blum ada?

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^