Sunday 2 March 2014

Sinopsis One Warm Word Episode 20 (FINAL) Part 2



[Episode Sebelumnya]


FINAL EPISODE

Pagi in, Yoo Jae Hak sudah siap berangkat kerja. Dia ada di mobil dan sibuk dengan tabletnya. Sekretraris Jae Hak tiba-tiba bertanya, buku kemarin yang Jae Hak berikan padanya, apa harus dia kembalikan lagi pada Jae Hak?
Jae Hak bertanya kenapa?
Sekretaris Jae Hak jujur menjawab kalau dia ga ngerti dengan isi dari buku itu. Dia ingin memberikan pada orang lain, tapi halaman pertamanya hilang, jadi mana bisa dia bilang kalau itu buku baru.

Jae Hak menjawab sebenarnya itu buku bagus, jika sekretarisnya bisa mengerti. Sekretaris Jae Hak kembali berkata kalau menurutnya buku itu berharga sekali bagi Jae Hak, makanya dia pikir, dia harus mengembalikan buku itu pada Jae Hak.

“Apa kau tidak mendengarkanku? Isi buku itu sudah ada di dalam hatiku.”

(Hmm…apakah maksudnya bahwa sampai detik ini dan kapanpun Eun Jin selalu ada di hati Jae Hak?)

Jae Hak pun teringat kembali pada Eun Jin, dan semua kenangan itu bermunculan di otaknya.





Na Eun Young kembali dengan aktifitasnya pagi ini, dia melayani nasabah di BANK nya, dan kali ini adalah seorang laki-laki. Nasabah itu meminta agar uangnya dicairkan. Eun Young menjawab kalau nasabah harus menulis data pribadi dulu, karena itulah prosedurnya. Seperti, nomer KTP dan juga nomer telp.
Nasabah itu bertanya, kenapa dia harus melakukan itu hanya untuk mencairkan sebuah cek?
Nasabah bahkan menuduh bahwa Eun Young akan menyalahgunakan informasi pribadinya?
Eun Young tetap tersenyum ramah, dan menjelaskan dengan pelan-pelan pada nasabahnya ini.
Eun Young berkata kalau bisa saja itu cek palsu dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

“Apakah kau mengatakan kalau wajah seperti ini akan menguangkan cek palsu?” tanya si Nasabah marah sambil membuka kaca matanya.

Rekan kerja Eun Young yang lain mendengar itu dan menjadi tak suka pada si Nasabah yang cerewet dan terkesan arogan.
Tapi, Eun Young masih dengan sabar menjelaskan, bahwa inilah prosedur di BANK jika ingin mencairkan cek hanya agar mencegah kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

“Aku kecewa padamu yang meragukan wajah tampanku ini?”
(Wkwkwk..kayaknya Eun Young selalu dapet nasabah yang aneh-aneh deh. Hihihi)


Min Soo dan kakaknya sedang ada di toko yang menjual piring. Segala bentuk dan model piring ada disana. Berasa seperti pameran piring saja. Mi Kyung menyarankan agar Min Soo memilih piring yang berbeda agar restoran Min Soo mempunyai ciri khas. Min Soo menjawab kalau di sebuah restoran rasa adalah yang terpenting. Mi Kyung ga setuju dan berpendapat kalau model piring juga penting dan dia akan membelikannya untuk Min Soo.

Min Soo kemudian bertanya apa benar Mi Kyung berkencan sebelum bercerai? Mi Kyung kaget dan bertanya balik apa Min Soo ketemu dengan Jae Hak? Min Soo membenarkan. Min Soo kemudian bilang, apa karena kencan itu wajah Mi Kyung jadi terlihat cerah? Mi Kyung tersenyum malu mendengar kalimat Min Soo. Mi Kyung menjawab, ini memang aneh tapi menyenangkan untuknya.

Mi Kyung kemudian bertanya apa Min Soo sudah memilih nama untuk restoran Min Soo? Min Soo menjawab nama restorannya adalah “Stray Cat Udon Restaurant” (Kucing tersesat..itu kan kadang yang dipakai Min Soo untuk menjuluki Eun Young. Kucing tersesat..atau kucing liar.)

Mi Kyung merasa aneh dengan nama itu, dia bertanya apa arti dari nama itu? Min Soo menjawab ga ada arti hanya sebuah kalimat saja, dan dia suka dengan kalimat itu.
Min Soo pun menceritakan tentang pertemuannya dengan Eun Young. Mi Kyung penasaran apa yang dikatakan Eun Young saat itu. Min Soo menjawab kalau Eun Young berkata sudah bisa menerima keputusannya, dan bisa mengerti dia.

Mi Kyung sedih dan meminta maaf pada Min Soo, jika saja dia bisa menyelesaikannya dengan baik perselingkuhan Jae Hak, tanpa harus membuntuti Jae Hak, maka mungkin Min Soo bisa bahagia bersama Eun Young. Min Soo meminta agar kakaknya ga mengatakan hal seperti itu, dan jangan menyesali apapun. Sekarang focus saja pada kehidupan Mi Kyung.
Eun Young dan dia memiliki cerita sendiri, yang tidak ada kaitannya dengan Mi Kyung atau siapapun.


Sung Soo menemui Eun Young di kantor, dia kemudian meminta maaf pada Eun Young. Dia merasa ga enak, karena terakhir kali dia bertemu Eun Young, dia meminta Eun Young putus dengan Min Soo. Saat itu dia hanya berfikir soal hubungan dia dan Eun Jin tanpa memikirkan perasaan Eun Young.

“Kakakmu merasa sangat sakit saat itu, sehingga aku ingin membantunya. Jika kau mencoba menemukan masalah utamanya, aku rasa semuanya dimulai karena aku. Ini bukan kesalahan kakakmu.”

Eun Young berkata kalau sepertinya Sung Soo dan kakaknya sedang berada dalam situasi yang bahagia. Sung Soo menjawab ini karena dia dan Eun Jin memiliki hubungan yang bukan hanya antara pria dan wanita. “Yang namanya manusia pasti pernah membuat kesalahan. Eun Jin dan aku adalah manusia. AKu tiba-tiba bisa mengerti tentang itu.”

Sung Soo juga berkata kalau dia akan mendukung apapun keputusan Eun Young, karena seperti yang Eun Young bilang, bahwa struktur keluarga itu dimulai dari suami dan istri, bukan lainnya. Dia, Eun Jin, atau siapapun adalah orang luar dalam hubungan percintaan Eun Young dan Min Soo.

Eun Young ga tahu harus bahagia atau sedih mendengarnya. Itu semua sudah ga mungkin, karena alasan Min Soo meninggalkannya sudah bukan karena apa yang Eun Jin lakukan, tapi apa yang sudah Min Soo perbuat pada Eun Jin. Itulah alasan yang tidak diketahui Sung Soo serta lainnya.


Mi Kyung dan Jae Hak kembali bertemu. Mungkin ini termasuk bagian negosiasi perceraian mereka yang romantis, dan ini adalah negosiasi ketiga mereka. Jae Hak berkata sepertinya Mi Kyung menikmati sekali pertemuan mereka ini. Mi Kyung menjawab dia ga tahu sih, tapi sepertinya memang dia suka pertemuan ini.

Jae Hak menyodorkan dokumen kepemilikan real estate milik MI Kyung, dan Mi Kyung bertanya kenapa Jae Hak melakukan ini? Jae Hak bertanya apa Mi Kyung ga merasa teringat sesuatu tentang ini?
Mi Kyung pun tahu maksud Jae Hak. Dia pun mengingat kenangannya bersama Jae Hak. Dulu, dia berkata kalau dia ingin mereka hanya tinggal berdua ditempat yang nyaman, karena sejauh ini mereka selalu bersama keluarga. Jae Hak saat itu menyetujui keinginan istrinya.

Mi Kyung mengingat semua, dan tak menyangka jika ternyata Jae Hak membeli real estate itu untuk mewujudkan keinginan masa tuanya nanti. Jae Hak menjelaskan kalau saat itu dia ga pernah berfikir jika dia akan bercerai dengan Mi Kyung, jadi dia menyiapkan semua untuk masa tua mereka. Tinggal berdua di tempat yang nyaman ketika anak-anak mereka sudah menikah dan meninggalkan mereka.

“Sebenarnya, tidak ada kata Jika dalam hidup. Tapi Jika aku tidak mengetahui perselingkuhanmu. Maka tentu hidupku sebagai seorang wanita akan menjadi sangat sempurna. Kau selalu merasa bangga, karena kau berfikir sudah melakukan segalanya untukku, bahkan saat kau ketahuan berselingkuh.”

Mi Kyung dengan nada tak suka bertanya, kenapa Jae Hak menyiapkan masa depan mereka tanpa mengajaknya berdiskusi? Mengapa membeli lahan tanpa mengajaknya untuk melihat, agar dia bisa memberikan persetujuan.
Apa Jae Hak ga bisa memintanya untuk melihat lahan real estate itu?

Jae Hak ga merasa bersalah, dan menjawab seperti itulah kehidupan mereka. Dia selalu merasa Mi Kyung akan mengikuti keputusannya, makanya dia menyiapkan semua sendiri.
Mi Kyung menyodorkan kembali dokumen itu dan bilang dia ga mau lahan ini, berikan saja sesuatu yang lain.
Jae Hak memaksa dan bilang, bagaimanapun ini adalah janji. Mi Kyung malas menanggapi, sehingga dia mau menerimanya.


Sebelum pulang Jae Hak menyampaikan saran yang dia miliki untuk hubungan mereka. Mi Kyung bisa memilih mau atau tidak melakukannya, karena dia ga akan memaksa.

“Sangat berlebihan bagi kita untuk bercerai, saat kau mengatakan kau tidak ingin kembali ke rumah, dan menjalani kehidupan seperti itu, maka aku akan mengakhiri kehidupan pernikahan yang seperti itu untukmu.”

Mi Kyung bertanya bagaimana cara dan maksudnya?

“Kita tidak perlu bercerai, tapi kita hanya hidup sendiri-sendiri. Mari kita hidup terpisah selama setahun untuk percobaan, dan setelah itu baru memikirkan kembali tentang perceraian jika memang pada akhirnya kita harus bercerai.”

Mi Kyung memikirkan saran Jae Hak, dan sedikit tertarik. Dia memang ga suka dengan kehidupan pernikahannya yang dulu, karena dia terlalu mengorbankan dirinya, sampai melupakan kebahagiaannya sendiri. Bangun disaat semua masih terlelap, dan tidur disaat semua juga sudah jauh terlelap.


Na Eun Young sudah mulai berganti pakaian, karena akan pulang. Rekan kerjanya mengajak Eun Young untuk makan dulu. Eun Young menolak, karena dia ga mau menghabiskan waktu berjam-jam untuk rekannya itu. Rekan kerja Eun Young pura-pura kesal dan mengingatkan Eun Young seberapa capeknya dia dan staf lainnya bekerja ketika Eun Young ga masuk kerja.

Seharusnya Eun Young sudah menulis permintaan maaf tapi Eun Young terbebas dari itu karena kakak ipar Eun Young yang menjadi manager di BANK mereka. Eun Young meminta maaf dan berjanji akan mentraktir rekannya itu. Tapi tidak hari ini.

Rekan kerja Eun Young kemudian memberitahu kalau Min Soo akan membuka restoran sendiri. Eun Young kaget dan bertanya bagaimana rekannya bisa tahu itu? Rekan kerja Eun Young tersenyum dan mengaku kalau dia sesekali menelpon Min Soo.


Eun Young berjalan pulang, namun tak sadar langkah kaki membawanya ke restoran tempat Min Soo bekerja. Eun Young sendiri kaget dan tak menyadarinya.

“Padahal aku hanya berjalan, tapi kenapa aku bisa sampai disini.”

Eun Young akan masuk, tapi dia teringat kalau dia dan Min Soo sudah putus. Sehingga langkahnya terhenti. Air mata mulai mengambang di pelupuk matanya, menyadari kalau ini sudah berakhir.
Eun Young pun berbalik dan langsung pergi dengan tangis yang sudah tak mampu ditahannya.
Sakit itu ternyata masih ada, ketika dia teringat akan Min Soo.


Perasaan Eun Young pun menjadi kacau karena hal ini, dia terpaksa menghubungi Eun Jin, karena dadanya terasa penuh dan dia ingin meluapkan semua. Hanya Eun Jin yang bisa mengerti dia, dan tahu semua yang dia alami. Tahu secara detail, daripada yang lain.

Eun Jin langsung berlari ke tempat dimana adiknya menunggu. Dia khawatir sekali akan Eun Young. Setelah Eun Jin datang, Eun Young berkata kalau sebenarnya dia ingin menyiksa dan menyakiti dirinya sendiri agar dia bisa melupakan Min Soo.
Eun Jin bertanya kenapa Eun Young harus melupakan Min Soo? Eun Young menjelaskan kalau dia ga bisa menahan Min Soo karena Min Soo selalu merasa menjadi laki-laki tak berguna dan jahat jika bersamanya.

Eun Young juga jujur berkata kalau sebenarnya dia ga ingin ketemu Eun Jin lagi dan akan membenci Eun Jin sampai dia mati. Tapi, ga ada yang bisa diajaknya bicara selain Eun Jin. “Tidak ada yang tahu ceritaku selain kau. Ceritaku dan Min Soo.”

Eun Young hampir mulai menangis, dan bertanya apa benar hubungannya dan Min Soo berakhir? Eun Jin ikut sedih dan menjawab dimana akhirnya? Dia melihat itu belumlah berakhir. “Terlebih, jika kau tidak ingin itu berakhir, maka itu tidak akan berakhir.”

“Benarkah, Unni?”

“Sangat sulit untuk menemukan pria yang kita cintai, dan sangat hebat bisa bersama pria yang kita cintai. Kita masih punya banyak waktu. Maka, waktu akan memberitahu segalanya untukmu, apakah cintamu nyata atau tidak?”

Eun Young akhirnya tak bisa menahan air matanya. Dia menangis, dan dalam tangisnya dia masih menyalahkan Eun Jin, kenapa Eun Jin harus melakukan kesalahan itu, jika saja Eun Jin ga pernah melakukannya, maka dia pasti sudah bahagia.

Eun Jin hanya mampu membelai Eun Young, dan ikut bersedih. Dia juga sangat menyesal, dan masih terus menyalahkan dirinya. Eun Jin pun menggenggam tangan Eun Young, seolah berkata bahwa semua akan baik-baik saja, jadi Eun Young ga perlu khawatir.


Foto ulang keluarga Dae Ho jadi dilakukan. Semua sudah berkumpul, dan Sun Ah juga sudah siap dengan kameranya. Dia akan membuat foto yang sama persis posenya dengan foto keluarga jaman dulu, ketika Eun Young, Eun Jin dan Jin Chul masih kecil.
Sun Ah memberitahu suaminya agar memegang leher ibu mertua, karena di foto yang dulu seperti itulah posisi Jin Chul.
Jin Chul pun menurut, tapi Na Ra malah merasa tercekik, dan memarahi Jin Chul. Mereka pun tertawa karena hal konyol tersebut. Sun Ah juga meminta Eun Jin untuk senyum dengan cerah, karena itulah kekuatan Eun Jin.
Eun Jin pun tak menolak.
Akhirnya foto remake itu jadi juga.

(Kenapa jadi sedih ya lihat foto ini..?)


Dae Ho dan Sung Soo jadi iri dan protes karena hanya para wanita saja yang berfoto, kenapa mereka tidak. Jin Chul akhirnya menyuruh kakak ipar dan ayahnya untuk ikut berfoto bersama. Yoon Jung jadi bertanya pada ayahnya, apa dia dan Hoon juga ga boleh ikut berfoto? Na Ra setuju dan mengajak semua untuk foto bersama.

Sun Ah mensetting timer kamera, dan segera menggabungkan dirinya bersama yang lain. Akhirnya foto keluarga itu tercipta. Mereka semua terlihat bahagia dengan senyum di bibir mereka.


Song Mi Kyung menunggu di luar rumah Jae Hak, dan Jae Hak pun segera keluar untuk menemui istrinya itu. Setelah Jae Hak sampai, Mi Kyung berkata kalau dia setuju dengan saran Jae Hak. Mi Kyung beralasan kalau dia sedang rapuh sekarang,jadi dia ga mau melihat dunia dalam keadaan seperti ini, karena itu hanya akan membuat dia semakin terluka. Dia pikir dia bisa mendapatkan bantuan Jae Hak, agar dia semakin kuat nantinya.

Mi Kyung pun masuk mobil, dan sebelum pergi dia berkata pada Jae Hak kalau dia pasti akan menjadi lebih kuat dan lebih cantik. Jae Hak menjawab sambil tersenyum kalau Mi Kyung memang harus melakukannya.

“Aku harap aku masih mencintaimu, jika nanti aku berubah menjadi lebih cantik dan lebih kuat, karena kau adalah satu-satunya pria yang aku cintai.”

Jae Hak hanya mampu menatap Mi Kyung dalam diam.


Kim Na Ra, malam ini melihat dengan penuh senyum foto keluarga yang terpampang manis di meja riasnya. Dia senang sekali melihat foto-foto itu. Dae Ho yang baru dari kamar mandi bertanya kenapa Na Ra belum juga tidur. Na Ra menjelaskan kalau benar yang orang bilang bahwa foto adalah kenangan yang tertinggal. Dae Ho pun ikut menatap foto keluarga tersebut, dan tersenyum. Dae Ho berkata kalau semua yang di dalam foto terlihat sangat bahagia, dan dia menyukai itu.

Setelah melihat foto keluarga, keduanya beranjak ke tempat tidur, dan Dae Ho berkata bahwa dia senang ada Na Ra disampingnya. Na Ra pun berkata hal yang sama. Kemudian Dae Ho mengajak Na Ra untuk tidur, karena mereka ga tahu siapa lagi yang akan menyakiti mereka esok hari. Jadi, mari mulai sekarang mereka mengantisipasi hal itu.

Na Ra duduk dan berkata kalau dia ga ingin anak-anaknya menyakitinya lagi dengan melakukan hal-hal aneh, karena jika anak-anaknya seperti itu, maka dialah yang merasa sakit.
Dae Ho ikut bangun dan bertanya bagaimana dengan Eun Young? Apa nanti Eun Young bisa bertemu pria dan menikah? Dia khwatir tentang itu.

Na Ra menjawab akan sangat sulit bagi pria untuk menerima Eun Young, jika sikap Eun Young masih seperti itu. Min Soo adalah yang terbaik. Dae Ho menenangkan istrinya dan berkata jika Eun Young dan Min Soo saling mencintai, maka semua akan berjalan dengan baik. Tenang saja.


Mi Kyung datang ke apartemen Anna dan berkata kalau dia punya rencana untuk melanjutkan kelas memasak, apa Anna mau membantunya? Anna menjawab tentu saja dia mau. Tiba-tiba Anna menyebut nama Eun Jin, membuat raut wajah Mi Kyung berubah. Anna bertanya apa dia ga boleh menyebut nama Eun Jin? Mi Kyung tersenyum menatap Anna dan menjawab tidak apa-apa kok. Mi Kyung bahkan juga bertanya bagaimana kabar Eun Jin?
Anna menceritakan semua yang ditahunya bahwa Eun Jin dan Sung Soo ga jadi pindah, dan berhasil membuktikan pada semua orang bahwa gossip yang beredar tidaklah benar.

Mi Kyung seolah berfikir, rasa-rasanya dia ingin bertemu Eun Jin.


Na Eun Jin sibuk dengan kerjaannya kali ini, tiba-tiba ada yang menelponnya dan itu adalah Song Mi Kyung.


Pertemuan itupun terjadi, Eun Jin memenuhi ajakan Mi Kyung untuk bertemu, dan kini mereka duduk berhadapan. Mereka saling bertanya kabar masing-masing, walau terlihat Eun Jin sedikit canggung. Mi Kyung terlihat biasa saja, dia menjawab kalau dia, dan saat ini dia sedang focus merawat dirinya, serta juga mencari tahu kira-kira pekerjaan apa yang sesuai dengan dirinya nanti.
Dia hanya ingin bertemu Eun Jin, karena dia rasa itu perlu agar mereka berdua bisa menjalani hidup dengan baik setelah ini.

“Semuanya mejadi lebih baik daripada sebelumnya. Haruskah aku berterima kasih padamu? Kehidupan pernikahan kami, kami sama sekali tidak tahu bahwa kondisi pernikahan kami sudah mengalami krisis. Kami menyadari adanya krisis itu karena kau. Saat ini, aku dan suamiku menjadi lebih baik. Kami seperti orang yang sedang berkencan.”

Eun Jin kemudian juga menceritakan kehidupannya, bahwa dia dan Sung Soo memutuskan kembali bersama, dan tidak meninggalkan lingkungan tempat tinggal. Mi Kyung seolah tanpa dendam pada Eun Jin meminta agar Eun Jin bisa hidup dengan baik.

“Tapi, bukan berarti aku memaafkanmu.”

Eun Jin menjawab bahwa dia mengerti.
Da bahkan berterima kasih pada Mi Kyung, Mi Kyung bertanya terima kasih untuk apa?Eun Jin menjawab untuk semuanya. Eun Jin kemudian bilang bahwa wajah Mi Kyung sekarang bersinar. Mi Kyung menjawab dulu Eun Jin juga pernah mengatakan hal itu padanya, padahal dulu dia sedang dalam keadaan menderita. “Kau tahu, Apa yang kau katakan selalu salah.”

Eun Jin merasa tak enak karenanya, tapi tiba-tiba Sung Soo menelpon Eun Jin. Mi Kyung menyuruh Eun Jin untuk menjawab panggilan itu. Eun Jin berkata ini dari Sung Soo. Mi Kyung bilang, karena itu dari Sung Soo, maka Eun Jin harus menjawab telepon tersebut.


Sung Soo ternyata meminta Eun Jin menyiapkan setelan hitamnya karena nanti dia mau ke pemakaman. Sung Soo seolah tahu kalau Eun Jin sedang diluar. Eun Jin membenarkan tapi dia berjanji akan segera kembali.

Setelah telepon usai, Mi Kyung meminta Eun Jin bisa melupakannya, karena dia juga akan melupakan Eun Jin. “Menyakitkan bagi kita untuk saling mengingat satu sama lain.”

Eun Jin terlihat hampir menangis, tapi dia akhirnya menjawab iya.
Kemudian Mi Kyung berkata dia akan pulang duluan, dia juga ga mau mereka keluar bersama-sama, jadi Eun Jin keluar setelah dia saja. Eun Jin lagi-lagi hanya mampu menjawab iya.

Setelah Mi Kyung pergi, Eun Jin meneteskan air matanya.


Satu tahun kemudian.

Terlihat sebuah restoran yang ramai oleh pengunjung. Salah satu pengunjung wanita memanggil karyawan dan meminta sang karyawan memanggil juru masak yang ada disini. Karyawan bertanya kenapa? Wanita itu menjawab ketus, jika ga mau restoran ini ditutup, ikuti saja apa yang dia mau. Karyawan itu pun takut dan segera menemui sang koki.

Song Min Soo, dialah si koki. Min Soo sedang sibuk di dapur, dan saat karyawan menyampaikan bahwa ada pelanggan wanita yang ngotot ingin bertemu, Min Soo pun tak menolak.


Min Soo keluar dan mendekati pelanggan wanita itu, dia terkejut begitu melihat bahwa pelanggan itu adalah Na Eun Young, cinta pertamanya. Eun Young terlihat makin cantik, dengan model rambut berbeda. Eun Young dengan santai bertanya, “Apa kau kokinya?”

Min Soo sempat terdiam saat melihat Eun Young setelah lama mereka ga bertemu. Dia seolah terpana, dengan kecantikan Eun Young. Tapi kemudian Min Soo membenarkan, bahwa dialah koki disini.
Eun Young yang cerewet mulai protes kalau dia datang kesini untuk makan udon bukan mie. Lihat saja, Mie nya bahkan terlalu tipis. Min Soo juga menjawab dengan santai, kalau itu memang jenis mie disini, jika Eun Young ga suka, Eun Young boleh makan di restoran udon dengan mie yang tebal.

“Ooo..apa kau baru saja mengatakan pada pelanggan untuk pergi?”

“Tidak”

“Bukankah tadi kau mengatakan menyuruhku pergi ke restoran udon dengan mie yang tebal?”

“Tidak. Maksudku tadi adalah silakan menikmati udon dengan mie tipis disini hari ini”

Eun Young tersenyum dan bertanya, kalau begitu dia akan tetap makan disini dengan nyaman. Min Soo bertanya “Benarkah kau mau datang lagi?”

“Tentu, aku akan datang, apa aku ga boleh?”

“Ya..kau tak boleh datang.”

Eun Young tak berkata apapun karena kaget. Apa Min Soo masih belum bisa melupakan semua yang terjadi?
Melihat wajah Eun Young yang terkejut, Min Soo tersenyum dan menyuruh Eun Young untuk datang lain kali.
Min Soo kemudian kembali ke dapur, meninggalkan Eun Young yang sedang merasa bahwa bunga-bunga cinta itu masih bermekaran di hatinya. Min Soo nya, cepat atau lambat, mereka pasti akan kembali bersama.


Mi Kyung dan Jae Hak ada di airport karena kedua putra mereka akan datang. Saat Hye Hwang dan Hye Joon datang, mereka senang sekali. Hye Hwang kemudian bertanya bagaimana hasil hubungan ayah dan ibunya? Apa ayah dan ibunya sekarang memutuskan hidup bersama?

Hye Joon ikut-ikutan bertanya pada ayah dan ibunya, dimana dia dan Hye Hwang harus tinggal? Apa di rumah ayahnya atau di rumah ibunya? Mi Kyung dan Jae Hak saling berpandangan, sepertinya mereka sudah memutuskan sesuatu untuk ini.
Jae Hak pun menjawab “Tentu saja kau harus pergi ke rumah untuk melihat nenek…dengan ibumu.”

(Pertanda apakah itu? Bercerai? Atau mereka seperti keputusan terakhir. Tidak hidup bersama, namun juga tidak bercerai. Tapi kasihan ya Hye Hwang dan Hye Joon, eksis nya di episode terakhir, di menit-menit terakhir pula. Hahaha)


Kim Sung Soo, berlarian saat menemui Eun Jin di kencan mereka hari ini. Eun Jin kesal karena Sung Soo telat dan tidak mengabarkan apapun padanya. Eun Jin juga sudah dengan rambutnya yang berbeda. Rambut Eun Jin kini terlihat panjang.
Sung Soo gantian marah dan bilang kalau dia merasa terluka, Eun Jin bertanya benarkah? Sung Soo membenarkan dan bilang, kalau Eun Jin menyakiti perasaannya. Seharusnya Eun Jin memikirkan juga bahwa walau terlambat namun dia berusaha datang kesini.
Eun Jin tersenyum dan meminta maaf pada Sung Soo.


Mereka pun melanjutkan jalan-jalan mereka. Sung Soo berkata masak Eun Jin hanya minta maaf tanpa memberinya apa-apa? Eun Jin pun bertanya, memangnya apa yang Sung Soo mau. Sung Soo dengan santai menjawab kalau dia minta uang saja.

“Berapa banyak?”

“100 dolar”

Eun Jin bilang itu terlalu banyak, Sung Soo pun menurunkan nominalnya jadi 50 dolar.

“Tidak, 30 dolar saja” tawar Eun Jin.

Sung Soo pun setuju, dan mereka tersenyum bersama. Sung Soo menggenggam tangan Eun Jin sambil terus melangkah. Irama langkah mereka menjadi satu, begitu juga hati mereka.

“Orang yang paling menyedihkan di dunia ini adalah, orang yang ketika mereka jatuh tidak memiliki siapapun untuk mengangkat mereka. Aku terjatuh, dan ketika aku jatuh, pria ini, yang sedang berjalan bersamaku, mau memegang tanganku. Kami adalah pasangan suami istri.”


KOMENTAR :

Selesai sudah, dua bulan bersama drama ini memang banyak yang bisa diambil pelajarannya. Seperti yang kita tahu, tidak semua drama bisa mengandung berbagai makna, dan yang namanya kehidupan bukanlah sebuah drama. Adakalanya memang drama memberi inspirasi terhadap hidup kita. Namun, hidup adalah hidup. Bukan sesuatu yang bisa kita setting dan rencanakan seperti apa untuk episode selanjutnya.

Aku awalnya ga suka sama Mi Kyung. Sikapnya, semuanya di episode awal yang memang jujur aku ga suka. Tapi, di episode belakang..aku mulai menyukai sosok Mi Kyung. Aku mulai bersimpati padanya. Aku suka dia yang terlihat sangat menyayangi Min Soo padahal Min Soo adalah adik tirinya. Anak dari selingkuhan ayahnya. Betapa luar biasanya kita bisa menerima adik dari wanita yang menyakiti ibu kita?
Itulah Mi Kyung. Dia ga pernah memikirkan dirinya sendiri, karena dia selalu mencoba membahagiakan orang-orang yang disayanginya.

Dia ga perlu menunggu Jae Hak berkata apa yang Jae Hak mau, karena tanpa Jae Hak bilang pun dia sudah tahu yang diinginkan Jae Hak. Dia selalu menjadi sempurna, untuk orang-orang yang ternyata menyakitinya.
Aku suka Mi Kyung saat dia mulai sadar bahwa dia memang bersalah dan tak menyadari krisis rumah tangga yang akhirnya memicu perselingkuhan Jae Hak.
Aku juga suka saat Mi Kyung bahkan mau berterima kasih pada Eun Jin, karena secara tidak langsung Eun Jin lah yang membuatnya sadar akan kehancuran rumah tangganya yang terbungkus rapi selama ini, dan akhirnya membuat dia dan Jae Hak bisa lebih baik lagi.

Eun Jin dan Sung Soo memang pasangan manis yang akhirnya bersama karena kenangan mereka. Aku rasa itu bisa terjadi. Itulah cinta, kenangan manis akan selalu muncul jika memang cintalah yang kita punya. Seperti itulah Sung Soo dan Eun Jin.
Mungkin factor anak juga berpengaruh sehingga mereka akhirnya bisa bersama lagi.

Min Soo dan Eun Young. Dua muda mudi itu yang akhirnya memberikan oase untuk penikmat drama ini, tapi juga menjadi factor pelengkap utama atas masalah perselingkuhan kakak-kakak mereka. Jika ga ada Min Soo dan Eun Young, maka drama ini pasti hambar.
Membosankan.

Yoon Jung? Aku selalu suka sama drama dimana anak kecilnya juga sering keluar. Menggemaskan melihat dia. Hihihi.

Lengkap sudah aku menulis drama ini, maaf ga bikin spoiler, karena aku jujur ga suka spoiler. Fokusku hanya pada sinop saja. Aku juga ga sempet lagi posting piku-piku, karena lebih baik aku nulis sinopnya biar kalian juga cepet baca. Aku juga bahkan ga menyediakan link OST drama ini, karena itu sedikit membuatku keteteran. Maaf ya jika tidak memuaskan.

Maaf juga kalau kadang di komenku selalu nyelip hal-hal pribadi yang sebenarnya ga penting. Atau malah kadang aku curhat tentang sesuatu yang seharusnya ga penting juga untuk dibaca kalian. Hihihi.
Yaaa…hanya pelengkap saja.

Maaf juga kalau aku terkesan kasar, cuek, karena jarang main twitter, dan kalau ngetwit ya cuma pas mau kasih tahu posting sinop selanjutnya udah ada. Udah gitu tok.
Hahaha.

Maaf yaa readers..tapi kalian adalah anggota keluarga di blogku. Ibarat rumah, kalian lah yang memberi warna di rumahku ini. Terima kasiihh yaa…
Cium satu-satu..:*

14 comments:

  1. Akhrnya tamat jga...lmyanlh endingnya, makasi buat mba ay krna sdh bersdia membuat sinopnya...sehat sllu ya mba..n ditgg next projectnya..hwaiting...

    ReplyDelete
  2. Makasih sinopsisnya banyak pelajaran ttg perkawinan di drama ini

    ReplyDelete
  3. Gumawo sinopnya Mb^^ .. Seneng Lhat Sung Soo ma eun Jin .. Happy endinG Deh ..=]

    ReplyDelete
  4. Tengkyu....akhirnyaaaaaaaa

    ReplyDelete
  5. makasih ya unni atas kerja keras menyelesaikan sinopsis nya...

    ReplyDelete
  6. Terimakasih banget buat sinopsisnya. Gaya menulisnya enak dibaca dan komentar2 pribadi yg diberikan justru menambah seru. Tetap semangat di next project ya.

    ReplyDelete
  7. aq suka sinopsisnya,, suka juga sama ending drama ini

    ReplyDelete
  8. Like It,waiting for the next project......

    ReplyDelete
  9. ni adalh drama ketiga yg sy suka (sblumnya sy suka Thorn Birds and Two Weeks)... Drama yg mengutamkan Keluarga dibanding apapun juga... Wlpun endingnya happy tp msh kurang klimaks happynya.. tapi tetep aja suka ma One Warm Word..

    ReplyDelete
  10. Mantap baca drama ni dlm waktu sehari sj...pdhl bkinnya berbulan2.. hehe.. sukaaaa bgd sm ceritanya...makasih dah buat sinopnya mbaaaa..

    ReplyDelete
  11. trims buat sinopnya....banyak pelajaran bisa diambil dari drama ini. LANJUUUT....

    ReplyDelete
  12. gumawo buat sinopnya...banyak pelajaran bisa diambil. Lanjuuut bikin sinopnya...SEMANGAT!

    ReplyDelete
  13. Sering baca sinopsis berbagai drama korea dari bergai blog, tapi suka banget sm sinopsis yang ini..cara penulisannya bagus..jadi berasa seperti lagi nonton.. 😊

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^