Wednesday, 3 August 2011
LUPA
Lupa..
Kata itu sering banget diajdin alasan.
Lupa ada janji..
Lupa harus jemput seseorang..
Lupa dengan deadline kerjaan..
Dan lupa-lupa lainnya..
Kata orang..alasan Lupa ga bisa dibantah..
Alasan Lupa ga bisa disalahin..
Hmmm….
Ga seperti itu juga..
Kalo semua orang beranggapan kayak gitu..
Terkenallah Lupa..
Akhirnya Lupa jadi trend… jadi tameng untuk membenarkan kelakuan salah kita..
Padahal, coba kalo itu terjadi sama diri kita..
Misalnya.. udah lama-lama nunggu..eh yang ditunggu Lupa..
Bete ga..
Tingkat kronis pasti..^_^
Banyak banget kejadian Lupa lainnya..
Ga nyalahin orang yang punya syndrome Lupa siiihh..
Sejujurnya, tulisan ini Ccuma mau ngingetin aja,
kalo tolong.. jangan jadiin Lupa sebagai alasan supaya kamu terbebas masalah..atau ngebuat kamu nyaman berada di lingkup Lupa mu itu..
Kita sama-sama aja ngerasain, bahwa Lupa itu bisa bikin orang merugi..
Merugi waktu, karena uda lama nunggu..
Merugi tenaga, karena capek nunggu.
Itu masih sekelumit aja sih..
So Guys,, buat kamu – kamu yang punya kebiasaan Lupa..
Jangan terus dipelihara ya,,
Mungkin untuk hilang 100% susah, tapi masih ada cara lain kan..?
Misalnya, kamu bisa pasang alarm di hape..sebagai pengingat kalo kamu ada janji atau ada tugas yang harus kamu selesein, atau kalo kamu orang suka lupa naruh sesuatu, kamu bisa tilis di notes kecil tempat kamu naruh barang-barang itu..
Mungkin konyol keliatannya...tapi itu membantu..
So,,lakuin cara senyaman kamu untuk meminimalkan kata-kata Lupa itu guys...
Tuesday, 2 August 2011
Kota Layak Anak Dan Difabel..?
Kota layak Anak,,?
Ngebayanginnya aja udah indah banget..Apalagi kalo itu bisa terwujud di Kotaku Tercinta--Solo.
Hmmm….tentu menyenangkan..
Dimana anak bisa bermain sambil belajar.
Dimana anak bisa terpenuhi hak-haknya sebagai makhluk hidup..^_^
Yah,hak anak jelas berbeda dengan hak orang-orang dewasa, walaupun mereka sama-sama makhluk hidup.
Hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang,bahkan hak untuk mendapatkan perlindungan.
Anak butuh itu semua..
Jika Kota Layak Anak bisa terealisasikan di Solo,,Bayangkan…betapa senangnya mereka sebagai anak.
Tapi..anak yang seperti apa..?
Semua hampir terfokus pada anak jalanan, anak putus sekolah, anak yang ditelantarkan, bahkan mungkin anak yang dilacurkan.
Lalu anak Difabel..??
Kemana anak yang berkebutuhan khusus ditempatkan..?
Apakah Difabel tidak pantas untuk mendapatkan hak-hak mereka..?
Rasanya space untuk Difabel terasa makin jauh..seperti mimpi..
Tidak ada yang memperjuangkan atau bisa dibilang sangat sedikit dan jarang yang mau menyuarakan tentang hak Difabel..menyuarakan tentang ruang public yang nyaman dan bisa diakses untuk mereka.
Mungkin bukan salah mereka yang “normal”, yang tidak peduli akan Difabel..
Namun mungkin saja karena memang Difabel sendiri yang terlalu menutup diri.
Jika memang seperti itu, bisakah itu menjadi satu alasan sehingga Difabel akhirnya seolah tenggelam..terlupakan..?
Kalo kalian tanya pendapatku,tentu aku akan berkata “Itu tidak bisa dijadikan alasan”
Kalo kita masih ingat akan keberadaan anak jalanan dan lainnya,kenapa kita tidak ingat akan mereka yang Difabel.?Padahal Solo adalah kota Rehabilitasi, dimana banyak Difabel disana.
Contohnya saja, Di depan salah satu Mall Di Solo..Bukankah disana--tepat di depannya terdapat satu tempat yang khusus untuk Difabel.
Rasanya agak aneh, kalo kita bilang “kita tidak tahu tentang keberadaan mereka.”
Apakah harus menjadi Difabel dulu sehingga kita baru mau merasakan dan ikut memperjuangkan hak-hak tersebut..?
Tentu tidak kan..?
Bukankah kesempurnaan yang kita miliki, membuat kita semakin peka terhadap mereka yang “berbeda”
Sudahlah…tidak perlu saling menyalahkan..
Sekarang, bagaimana semua bisa didapat secara adil dan tidak merugikan?
Aku tahu ada organisasi anak yang berdiri di Solo, semoga kelak organisasi itu bisa sedikit peduli akan Difabel dan ikut menyuarakan hak mereka sama seperti anak-anak lain.