[Episode Sebelumnya]
Sehari sebelum kejadian
Soo Hyun berhasil membuat Dong Chan melepaskan cekikannya di leher Kim Shin Yoo. Dia berkata pada Dong Chan agar mereka fokus untuk menyelamatkan Saet Byul.
Shin Yoo menyeringai seolah mengejek Dong Chan dan Soo Hyun. Dong Chan yang sedari tadi memang sangat geram kembali mencengkeram baju Shin Yoo dan Shin Yoo berkata pada mereka berdua
“Jika kalian membunuhku sekarang, apa menurut kalian, kalian bisa keluar dari tempat ini dengan selamat?”
Soo Hyun tak takut, dia balik mengancam Shin Yoo dengan berkata akan menyebarkan semua fakta ke media. Sebelum dia menghancurkan Shin Yoo dan Nam Jun, dia akan menyebarkan foto-foto ini dulu ke media, agar seluruh dunia tahu yang sebenarnya.
Tapi, apa Shin Yoo takut? Tidak. Dia malah dengan santai bertanya pada Soo Hyun, apa menurut Soo Hyun foto lama itu cukup sebagai barang bukti? Kalau Soo Hyun mau, silakan coba menyebarkan foto itu.
“Tapi sebelum kau menyebarkannya, aku pastikan putrimu akan mati.”
Dong Chan kembali mengamuk mendengar ancaman Shin Yoo, diapun mencekik Shin Yoo kali ini dengan lengannya. Saat itulah petugas keamanan yang menjaga di luar pintu segera masuk dan menghentikan aksi Dong Chan.
Ketika Dong Chan akan diseret keluar, Shin Yoo berkata pada stafnya untuk melepaskan Dong Chan. Toh, dia juga baik-baik saja.
Dong Chan kembali marah, dia ingin menyerang Shin Yoo, tapi Soo Hyun meminta Dong Chan berhenti, dia juga berkata kalau Shin Yoo memang bukan orang yang tepat untuk mereka ajak bicara, jadi lebih baik mereka sekarang pergi dari tempat ini.
Sebelum pergi, Dong Chan masih sempat berkata pada Shin Yoo
“Kau tunggu saja, tunggu dan lihat bagaimana caraku menghancurkanmu.”
Shin Yoo lagi-lagi hanya tersenyum mengejek menanggapi ancaman Dong Chan itu. Dia tak takut tentu saja, dia adalah Kim Shin Yoo. Putra Presiden Korea.
Di luar RS, Dong Chan mendapat telepon dari kakek Choo. Dong Chan terlihat senang dia bertanya dimana kakek Choo, tapi sepertinya telepon itu dari staf Kakek Choo yang meminta Dong Chan untuk datang ke RS Seo Joong, kareka Ketua Choo ingin bertemu dengan Dong Chan. Dong Chan pun ingat bahwa di masa sebenarnya, hari inilah, Kakek Choo meninggal.
Sesampainya di RS Seo Joong, Dong Chan memarahi kakek yang ga bisa menjaga kesehatan padahal kakek punya banyak uang. Dong Chan kemudian bertanya kenapa Kakek ingin bertemu dengannya? Kakek pun mengeluarkan sesuatu yang sedari dulu mungkin ingin dia berikan pada Dong Chan. Dong Chan menerimanya, dan kakek menjelaskan kalau ini bisa Dong Chan gunakan untuk menyelamatkan Dong Ho.
Dong Chan membukanya dan di dalam terdapat secarik kertas dengan tulisan tangan. Tulisan itu berbunyi
“Ayah..jangan maafkan anak durhaka ini.”
Flashback
Mujin, 10 tahun lalu.
Soo Jung sudah tak bernyawa, dan Myung Han terlihat ada disana. Doo Jin, Jin Woo, dan kakak Tae Oh juga terlihat sedang berlutut di dekat jasad Soo Jung. Myung Ha melemparkan pisau kearah tiga pemuda itu sambil berkata
“Sekarang kalian pilih, menjadi kaki tangan dari kejadian ini dan menutup mulut untuk selamanya, maka kalian akan tetap bisa menikmati hidup mewah seperti sekarang selamanya, atau dijebak sebagai pembunuh dan membusuk selama sisa hidup kalian di penjara.”
Doo Jin ketakutan saat itu, dia tampak menangis. Dalam hati tentu dia tak menginginkan menjadi bagian dari kejahatan ini. Tapi di sisi hatinya yang lain dia juga tak ingin membusuk di penjara. Tapi kemudian Doo Jin mengambil pisau itu, dia mendekati mayat Soo Jung dan langsung menghujamkan pisau itu ke tubuh Soo Jung.
Kebrutalan Myung Han tak hanya sampai di situ saja, setelah menyuruh tiga pemuda tak berdosa itu melakukan kejahatan, kini Myung Han dengan santainya mengabadikan perbuatan ketiga pemuda dengan kameranya, sebagai bukti. Terlihat dengan jelas, tangan ketiga pemuda itu bersimbah darah. Darah Soo Jung.
Myung Han kemudian berkata pada ketiganya, kalau sekarang mereka bertiga juga merupakan pelaku pembunuhan ini. Jadi semua harus bisa menutup mulut untuk apa yang baru saja terjadi, jika tidak maka bisa dipastikan semua akan membusuk di penjara.
Flashback End
Dong Chan terpana setelah membaca surat itu, dia kemudian bertanya pada Kakek Choo, apa selama ini alasan Doo Jin bunuh diri adalah karena kejadian 10 tahun lalu? Kakek Choo yang lemah hanya bisa mengangguk. Dong Chan syok, dia kembali bertanya kalau itu tandanya kakek juga tahu bahwa Dong Ho tidak bersalah?
Kakek membenarkan, dia tahu kalau dia pantas disebut pria pengecut. Dong Chan kemudian bertanya lagi, apa uang yang ingin Kakek Choo berikan padanya adalah karena ini semua?
“Apakah uang itu untuk ganti rugi atas kematian saudaraku jika jadi di eksekusi mati?”
Dong Chan marah, dia tak terima, dengan ketus dia berkata kalau dia sama sekali ga butuh uang kakek.
“Aku tidak mau ambil unag itu, jadi jangan mati dulu. Selama sisa hidupmu kau harus menjalaninya dengan perasaan tertekan dan bersalah. Jadi kau..jangan mati”
Setelah itu Dong Chan memilih pergi. Dia tak sanggup lagi. Semua kejahatan busuk ini harus terungkap agar kakaknya selamat.
Soo Hyun juga ikut keluar untuk menemani Dong Chan, tapi sebelum Soo Hyun pergi Kakek Choo memanggil Soo Hyun sehingga langkah Soo Hyun pun terhenti. Soo Hyun kemudian berbalik dan menatap kakek Choo yang terbaring lemah. Kakek Choo kemudian meminta maaf pada Soo Hyun.
“Aku harusnya bertindak lebih cepat. Maafkan aku.”
Soo Hyun menjawab kalimat sang kakek.
“Ya..memang harusnya kau bertindak lebih cepat”
Kakek tahu jika Soo Hyun kecewa, dia kemudian menambahkan kalau dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk menyelamatkan dan menemukan Saet Byul. Soo Hyun tak menjawab, atau berterima kasih, dia memilih pergi meninggalkan kakek Choo.
Lee Myung Han tengah bersantai di ruangannya. Tiba-tiba datanglah Ji Hoon yang terus bertanya dimana Saet Hyul. Myung Han bersikap cuek dan menjawab kenapa Ji Hoon tanya tentang Saet Byul padanya? Memang dia tahu dimana Saet Byul? Ji Hoon marah dan berkata bukankah barang yang Myung Han inginkan sudah dia beri, lalu kenapa anaknya belum juga kembali?
Ji Hoon bahkan berteriak meminta Myung Han mengembalikan putrinya.
Flashback
Han Ji Hoon yang lelah bekerja menatap foto putrinya yang tersenyum manis, dan dia merasa lelahnya seketika hilang. Saet Byul kecil sangat menggemaskan dan dia begitu menyayangi putrinya itu.
Tiba-tiba masuklah Yoon Jae Han. Dia menemui Ji Hoon sambil menyerahkan sesuatu. Sesuatu itu adalah foto. foto Shin Yoo bersama ketiga temannya dan juga Soo Jung. Jae Han menunjuk ke wajah Shin Yoo yang ada di foto dan berkata pada Ji Hoon kalau orang inilah yang sudah membunuh Soo Jung, bukan Dong Ho. Jae Han saat itu bahkan juga akan memberikan kesaksiannya. Jadi dia mohon Ji Hoon bisa menyelidiki ulang kasus ini.
Lalu, di lain hari Ji Hoon datang ke ruangan Myung Han sambil marah-marah. Dia langsung menuduh Myung Han kalau Myung Han lah yang sudah membunuh Jae Han. Myung Han memasang wajah tak berdosa sambil menjawab tuduhan Ji Hoon kalau setahu dia Jae Han meninggal karena kecelakaan. Jadi kenapa Ji Hoon menuduhnya membunuh Jae Han?
Beralih ke waktu berikutnya, dimana Ji Hoon menemukan cincin dan anting yang menjadi barang bukti. Saat itulah Ji Hoon menelpon Myung Han dengan berkata kalau dia menemukan sesuatu yang menarik. Sesuatu yang bisa dipakainya untuk membongkar beberapa kejahatan rahasia selama ini.
Lalu, beberapa waktu kemudian Ji Hoon dan Myung Han sepakat bertemu. Kini mereka ada di dalam mobil dan terlibat pembicaraan. Disana Myung Han bertanya jadi apa sebenarnya yang Ji Hoon inginkan? Ji Hoon yang merasa diatas angin karena bisa membuat kasus Mujin diselidiki ulang menjawab
“Untuk mengubah dunia aku setidaknya harus memiliki Korea Selatan ditanganku, dan pengacara biasa sepertiku tentu tak bisa melakukannya”
Myung Han pun tahu maksud Ji Hoon. Ji Hoon ingin kekuasaan dengan menjadikannya batu loncatan. Saat itulah Myung Han secara tak sadar juga memanfaatkan Ji Hoon dan keinginan Ji Hoon untuk terus menutupi kejahatannya.
Flashback End
Ji Hoon akhirnya berlutut di depan Myung Han. Dia berkata kalau apa yang dia lakukan adalah salah, dia tahu itu. Ji Hoon memohon agar Myung Han mengembalikan Saet Byul padanya.
Dia menangis dan meminta agar Myung Han mau memaafkannya. Dia berjanji akan melakukan apapun yang Myung Han minta, tapi tolong selamatkan Saet Byul.
“Jika kau suruh aku menjadi anjing, maka akan aku lakukan”
Ji Hoon mengambil tangan Myung Han dan menaruh tangan laki-laki tua itu diatas kepalanya. Dia berkata kalau dia adalah anjing Myung Han.
“Mulai sekarang aku adalah anjingmu”
Myung Han akhirya mengelus kepala Ji Hoon seraya bertanya lalu jika Ji Hoon memang anjingnya kenapa Ji Hoon malah menggigit sembarang orang? Ji Hoon pun hanya bisa meminta maaf, dia terus menundukkan kepalanya di hadapan Myung Han. Ji Hoon masih meminta agar Myung Han mau mengembalikan anaknya.
Myung Han lalu mengambil ponselnya dan menelpon suruhannya sambil berkata agar suruhannya itu membawa Saet Byul ke rumah sakit One Heart. (Kayak iklan yaa??)
Pagi ini, Ny Lee sedang asik bersama Young Gyu menikmati sarapan. Ny Lee melihat koran dan di koran terpampang kabar terhangat tentang eksekusi mati yang sudah diputuskan Presiden. Lalu datanglah polisi yang merupakan antek Myung Han. Polisi laki-laki berkata kalau dia datang untuk menangkap Ny Lee atas tuduhan penculikan Saet Byul.
Bukan hanya Ny Lee saja yang diborgol. Tapi Young Gyu pun juga.
Sementara itu, Byung Tae beserta Jenny terlihat sedang menunggu Dong Chan. Dong Chan datang bersama Soo Hyun. Dong Chan juga sudah menghubungi Myung Han dan mengajak Myung Han ketemu karena dia punya catatan yang ditulis Doo Jin tentang kasus Mujin 10 tahun lalu.
Setelah itu Dong Chan memberikan surat asli Doo Jin pada Byung Tae dan Jenny. Byung Tae bertanya kalau dia dan Jenny hanya perlu mengemudi saja kan, agar tak ada yang melacak mereka? Dong Chan mengiyakan. Dia meminta agar Byung Tae dan Jenny segera datang jika dia hubungi. Byung Tae dan Jenny pun tak membantah.
Jenny lalu bertanya surat apa ini? Dong Chan hanya menjawab kalau surat ini adalah hidup dan matinya Saey Byul serta Dong Ho.
Setelah Byung Tae dan Jenny pergi, Soo Hyun ditelpon Ji Hoon. Ji Hoon mengabarkan kalau Saet Byul ada di RS One Heart dan sekarang dia sedang menuju ke RS itu. Soo Hyun bertanya apa Ji Hoon yakin tentang ini? Ji Hoon membenarkan. Soo Hyun pun berkata kalau dia akan segera kesana.
Setelah selesai dengan telepon itu, Soo Hyun langsung memberitahu Dong Chan. Dong Chan ingin ikut, tapi Soo Hyun melarang karena Dong Chan harus mengurus surat itu dan bertemu Myung Han agar Dong Ho bisa selamat. Dong Chan tak membantah, dia memberikan kunci mobil dan membiarkan Soo Hyun pergi.
Di ruangannya Myung Han tengah asik bermain. Lalu tiba-tiba masuklah Dong Chan. Dong Chan melihat ruangan Myung Han yang mewah dan berkata menyindir, kalau negera mereka benar-benar hebat. Buktinya bisa membuat seorang pembunuh merasakan kemewahan seperti ini. Myung Han cuek dan tak menanggapi kedatangan Dong Chan, dia serius dengan permainannya.
Dong Chan dengan kesal berkata seharusnya Myung Han menyambut tamu yang datang bukannya malah cuek seperti ini. Myung Han sama sekali tak menggubris, membuat kekesalan Dong Chan memuncak. Tanpa peduli sopan santun karena memang Myung Han ga pantas mendapatkannya, Dong Chan langsung menaruh kakinya diatas meja dan menyingkirkan permainan Myung Han itu dengan sekali gerakan saja.
Myung Han pun akhirnya menatap Dong Chan. Dan Dong Chan berkata kalau dia punya hadiah untuk Myung Han makanya dia mau menemui Myung Han.
Dong Chan langsung menyodorkan kertas itu pada Myung Han agar Myung Han bisa membaca dengan mata kepala Myung Han sendiri. Myung Han memang terlihat terkejut, tapi dia mencoba menyembunyikan itu di hadapan Dong Chan.
Sementara itu, Na Ho Gook datang ke kediaman Young Gyu untuk mengecek keadaan Ny Lee dan Young Gyu. Tapi berkali-kali Ho Gook memanggil tak ada sahutan dari dalam. Tiba-tiba datang seseorang dari belakang dan langsung memukul tengkuk Ho Gook membuat Ho Gook seketika langsung pingsan.
Myung Han sepertinya sudah menyiapkan kondisi terburuk ini sehingga dia langsung menyalakan TV nya. Di layar TV terpampang Young Gyu, ibunya dan juga Ho Gook yang menjadi sandera. Dong Chan jelas saja geram. Myung Han juga mengancam Dong Chan kalau ibu Dong Chan bisa saja dipenjara atas tuduhan penculikan Sae Byul karena banyak bukti untuk itu.
Dong Chan menatap Myung Han sambil tersenyum, dia memuji Myung Han yang sangat hebat seperti dugaannya. Tapi Myung Han langsung membeberkan rencananya.
“Pistol yang dimiliki Na Ho Gook yang akan aku gunakan untuk membunuh mereka berdua. Lalu apa kau mau tahu bagaimana selanjutnya?”
Dong Chan geram sekali dia langsung mencengkeram kerah jas Myung Han dan menyebut kalau Myung Han bukanlah manusia. Myung Han mana peduli, dia malah dengan santainya meminta Dong Chan segera membawa surat yang asli.
“Jika tidak maka ibumu, keponakanmu, dan Na Ho Gook akan kuhabisi semua.”
Dong Chan tahu dia tak punya pilihan lain.
Di RS One Heart, Ji Hoon berteraik memanggil-manggil nama putrinya.
Tapi bahkan staf RS tak ada yang tahu tentang Saet Byul ketika Ji Hoon menunjukkan foto putrinya pada perawat. Ji Hoon langsung menelpon Myung Han dan bertanya dimana putrinya? Dengan santainya Myung Han menjawab kalau dia baru saja dapet kabar Saet Byul melarikan diri. Soo Hyun yang baru datang mendengar kepanikan di suara Ji Hoon pertanda bahwa Saet Byul sebenarnya belum ditemukan.
Soo Hyun langsung lemas, dia berjongkok begitu mengetahui Saet Byul tak ada di RS ini.
Soo Hyun kemudian berdiri dan berkata pada suaminya kalau ini sama sekali ga mempan, dia harus menemui Presiden Korea Selatan. Ji Hoon menjawab kalau Kim Nam Jun sama sekali ga ada hubungannya dengan ini semua. Ini semua perbuatan Lee Myung Han. Soo Hyun bersikeras ini ulah Nam Jun yang ingin menutupi dosa Shin Yoo.
“Tidak. Bukan seperti itu. Aku sudah bilang ini tak ada hubungannya dengan Presiden Kim Nam Jun.”
Soo Hyun kemudian menjelaskan tentang gambar ekor naga yang digambar Saet Byul, dan gambar itu sama persis dengan cincin milik Kim Nam Jun. Jika memang Nam Jun ga terlibat, lalu kenapa Soo Hyun menggambar itu?
Ji Hoon akhirnya menjelaskan semua yang dia tahu pada Soo Hyun.
Ji Hoon berkata kalau pada awalnya dia juga mengira Nam Jun ada dibelakang Myung Han. Tapi dia sudah menyelidiki semuanya, dan Nam Jun adalah orang yang tak tahu apa-apa. 10 tahun yang lalu Nam Jun sedang mengikuti Presiden yang menghadiri Forum di Swiss, sehingga dia sama sekali ga tahu kematian Soo Jung dan fakta bahwa Shin Yoo lah yang membunuh Soo Jung.
Dia sudah memeriksa semua kebenaran itu dan tidak ada yang janggal. Terlebih acara di Swiss disiarkan secara langsung. Jadi Kim Nam Jun akan sulit bertindak.
Soo Hyun ga percaya, dia sudah ga bisa mempercayai kata-kata Ji Hoon lagi. Jadi dia akan memeriksa kebenaran itu sendiri. Ji Hoon tak memaksa.
Dong Chan kembali datang ke kantor Myung Han. Dia walau dengan berat hati harus menyerahkan surat asli milik Doo Jin pada Myung Han. Surat yang menjadi satu-satunya bukti agar Dong Ho bisa selamat.Myung Han menatap surat itu dan tahu surat itu asli, sehingga dia langsung menelpon anteknya untuk melepaskan para sandera.
Dong Chan akhirnya keluar dan setelah Dong Chan pergi Myung Han langsung merobek surat itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Saet Byul masih disekap. Myung Han memang membohongi Ji Hoon. Di tempatnya disekap Saet Byul mendekap kedua lututnya. Dia merasa takut.
Ho Gook sudah bebas, kini dia ada di dalam mobil bersama Dong Chan. Ketika Ho Gook sadar dia terkejut melihat ternyata Dong Chan yang ada di sampingnya. Ho Gook bertanya pada Dong Chan, apa yang sebenarnya terjadi? Dong Chan tak menjelaskan dan malah memarahi Ho Gook yang menjadi detektif tapi dengan begitu mudahnya dilumpuhkan pencuri. Dong Chan bahkan memukul wajah Ho Gook pelan membuat dia menutup wajahnya.
Dong Chan lalu bertanya kenapa Ho Gook datang ke rumah ibunya? Ho Gook menjawab kalau sebenarnya dia mencari Dong Chan. Dia tak menemukan Dong Chan di rumah makanya dia datang ke rumah ibu Dong Chan. Dong Chan yang heran bertanya kenapa Ho Gook mencarinya?
“Begini..jangan terkejut… hari ini kebetulan aku melihat jurnal saudaraku, dalam daftar eksekusi tertera nama kakakmu.”
“Aku sudah tahu itu” jawab Dong Chan.
Ho Gook heran dan bertanya apa Dong Chan juga tahu kapan tanggal eksekusinya? Dong Chan membenarkan dan berkata kalau eksekusi kakaknya akan dilakukan dalam satu bulan ini.
“Bukan sebulan lagi. Tapi BESOK.!! Apa kau tidak tahu?” teriak Ho Gook.
Jelas saja Dong Chan kaget. Dia bertanya-tanya sendiri, kenapa begitu cepat? Kenapa tanggalnya berubah? Dong Chan sedih karena ini semua adalah kesalahannya.
Dong Chan memutuskan datang ke rumah ibunya.Disana Young Gyu terlihat sedang menikmati makanannya dengan lahap. Ny Lee terkejut melihat putra yang tak pernah menemuinya datang kali ini. Dong Chan duduk dan berkata kalau dia lapar, jadi siapkan makanan untuknya. Jelas saja Ny Lee tak percaya dengan apa yang didengarnya. Dong Chan kembali mengulangi perkataannya kalau dia lapar.
Young Gyu yang tahu itu paman yang sangat disayanginya, langsung mengambil mangkuk nasi di balik selimut. Kebiasaan itu selalu dilakukan neneknya agar nasi tetap hangat. Young Gyu menjelaskan kalau nenek menaruh dua mangkuk di dalam selimut. Satu untuk ayahnya dan satu untuk paman Dong Chan.
Ny Lee tahu Dong Chan selalu ga suka mendengar nama Dong Ho langsung menyuruh Young Gyu untuk tak bersikap seperti itu. Dia juga menyuruh Young Gyu menaruh mangkuk nasi itu ke tempat semula, karena dia akan membuat nasi yang baru untuk Dong Chan. Nasi yang masih hangat.
Dong Chan ga mau, dia menyuruh ibunya untuk memberikan saja nasi yang ada. Ny Lee pun tak kuasa menolak.
Ki Dong Chan dia makan dengan perasaan sedih, dia menyuap nasinya sambil terus menahan agar tak menangis di depan ibu dan keponakannya ini. Ny Lee begitu memperhatikan Dong Chan, Young Gyu pun ikut berkata kalau ini untuk pertama kalinya dia bisa makan lagi bersama Paman Dong Chan, dan dia senang sekali.
Ny Lee bahkan bertanya apa nanti malam anaknya juga akan makan dirumah? Jika iya dia akan membuatkan makanan kesukaan Dong Chan. Dong Chan tak menjawab dia beralih pada Young Gyu dan bertanya, apa hari ini Young Gyu mau dia ajak untuk bertemu ayah Young Gyu? Young Gyu tentu senang mendengar ajakan itu dan tak menolaknya.
Ny Lee terkejut dengan niat Dong Chan, sementara Dong Chan hanya menjelaskan kalau dia sudah berjanji pada Dong Ho untuk membawa Young Gyu, jadi dia harus menepati janjinya itu.
Ny Lee menyuruh Dong Chan tak melakukan itu karena nanti Dong Ho bisa terkejut melihat kondisi Young Gyu yang seperti sekarang. Tapi tekad Dong Chan sudah bulat.
Sebelum mengajak Young Gyu menengok Dong Ho, dia memotong dulu rambut Young Gyu. Dengan menggunakan mangkuk besar yang dia taruh di atas kepala Young Gyu, Dong Chan menyamakan poni Young Gyu. Setelah selesai, Young Gyu mengambil cermin dan melihat model rambutnya. Dong Chan ikut bercermin bersama Young Gyu, dan memuji ponakannya yang tampan ini.
Setelah bercermin, tiba-tiba saja Dong Chan mengajak Young Gyu berfoto dengan model rambut Young Gyu yang baru. Dong Chan beralasan ini untuk kenang-kenangan. (Udah mulai firasat jelek.)
Sebelum foto dimulai, Ny Lee datang. Dia juga memuji Young Gyu yang menjadi tampan setelah rambut Young Gyu dipotong. Akhirnya Dong Chan memutuskan untuk berfoto betiga dengan ibunya.
(Semakin firasat jelek muncul.)
Ny Lee heran dan menatap Dong Chan. Dia belum pernah seperti ini. Dong Chan – putranya yang selalu dia rindukan mengajaknya foto bersama. Dalam hati Ny Lee sangat senang juga terharu. Dong Chan pun menaruh tangannya di pundak Ny Lee sebelum kamera itu mengabadikan momen termanis ini. Tanggannya dan Young Gyu sama-sama memegang pundak Ny Lee.
Dong Chan sedih saat menatap kamera. Tapi kemudian dia menyunggingkan senyumnya, karena bisa saja ini foto terakhirnya bersama dua orang yang begitu dia cintai.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Inilah beberapa hal yang membuat firasatku mengatakan Dong Chan ga selamat. Tapi entahlah..
Sedih melihat kebersamaan Young Gyu, Ny Lee dan juga Dong Chan.