[Episode Sebelumnya]
Choi Tae Shik ditemukan gantung diri di kamarnya. Maria jelas kaget mendapati kenyataan itu, dia dan sang petugas berusaha menyelamatkan Tae Shik. Pria idiot yang ternyata sekamar dengan Tae Shik, tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu.
Ha Mu Yeom masih terpukul menyaksikan jasad korban kelima yang bertabur bunga warna putih. Dia tak menyangka kalau sampai detik ini dia dan tim polisi selalu gagal menghentikan Gap Dong.
Mu Yeom pun bertekad akan menangkap Ryu Tae Oh, sebelum dia mati.
Tae Shik berhasil dibawa ke RS namun dalam keadaan koma. Dokter menjelaskan pada Maria tentang keadaan Tae Shik.
Ryu Tae Oh sedang menikmati segarnya mandi malam ini. Setelah dia menyelesaikan segalanya, dia membersihkan dirinya. Setelah merasa cukup puas mengguyur tubuhnya Tae Oh mematikan keran dan menatap wajahnya di cermin. Dia kemudian tersenyum. Menampilkan senyum khasnya. Entah apa maksud dibalik senyumannya itu. Apakah dia tersenyum karena menyadari betapa tampannya dia?
(Abaikann guys..hahaha)
Atau dia tersenyum karena cukup puas rencananya hari ini berjalan sukses.
Maria datang ke rumah mewah Tae Oh, dan Tae Oh menyambutnya dengan senyum manis. Dia sedang membuat kopi special untuk Maria. Kopi yang setia tetesnya dia kumpulkan khusus untuk Maria. Rasanya pasti enak setengah mati. Maria tak peduli, dia menoleh menatap Tae Oh dan berkata kalau ini kesempatan terakhir Tae Oh.
“Mengakulah Tae Oh, jika kau tak ingin hidup dengan penuh penyesalan.”
Tae Oh menjawab datar kalau dia sama sekali tak pernah mengenal kata menyesal dalam hidupnya ini. Jadi dia ga tahu seperti apa rasa menyesal itu. Maria tersenyum mendengar kalimat itu kemudian berkata kalau memang rasa penyesalan adalah hak prerogative setiap orang.
“Baiklah…jika kau tak bisa diberitahu secara halus, maka anggap saja kalimatku tadi adalah sebuah ancaman untukmu. Jangan lupa aku adalah dokter utamamu. Jika kau tak berhenti, aku akan mengambil keuntungan penuh dari hak ku itu. Ketika di pengadilan, aku akan bersaksi bahwa kau psikopat yang berpura-pura mengalami ganguan mental. Aku juga akan berkata bahwa semua riwayat medismu itu telah disiapkan untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu padamu.”
Tae Oh malah tersenyum mendengar semua kalimat Maria yang panjang itu. Terlebih Maria bertanya siapa Gap Dong yang ada didalam pusat rehabilitasi. Tae Oh berkata apa maria lupa bahwa Moo Yeom pernah menanyainya hal ini dan bahkan menodongkan senjata padanya, tapi dia tetap tak memberitahu. Lalu kenapa sekarang dia harus memberitahu Maria?
“Kau harusnya tahu, orang sepertiku tak mampu memiliki perasaan pada siapapun. Entah itu hal baik atau bukan, tapi aku tak pernah merasakan emosi murahan seperti sekarang.”
Tae Oh pun mengusir Maria.
Oh Maria berjalan sendiri, namun tiba-tiba Tae Oh menarik lengannya. Ternyat Tae Oh mengikutinya dan kini mereka kembali berhadapan. Tae Oh bertanya bukankah Maria adalah Kim Jae Hee, saksi Gap Dong yang berhasil hidup dulu. Maria terkejut.
“Bukankah saksi biasanya melarikan diri, tapi kenapa kau muncul lagi? Itu nekat namanya”
Maria bisa menguasai rasa kagetnya, diapun terseyum manis dan menjawab pertanyaan Tae Oh dengan berkata
“Bukankah kau bisa bertemu Gap Dong? Kenapa tak kau tanyakan langsung padanya?”
Muncullah Mu Yeom yang langsung meminta Tae Oh melepas tangan Maria. Tae Oh tanpa takut bertanya bagaimana jika dia ga mau melepaskan tangan Maria, apa Mu Yeom akan membunuhnya?
Mu Yeom mendekat dan dengan mantap membenarkan pertanyaan Tae Oh tadi.
Dengan gerakan cepat, Mu Yeom menampar Tae Oh keras. Tae Oh pun terusngkur jatuh. Ketika Tae Oh bangkit, tanpa ampun Mu Yeom menendang wajah tampan Tae Oh. Tae Oh kembali tersungkur. Tae Oh mencoba lagi untuk bangkit, tapi Mu Yeom menghalangi tubuh Tae Oh dengan menginjak dada pemuda itu, membuat Tae Oh tak bisa berkutik. Tae Oh menjerit kesakitan.
Tak hanya sampai disitu saja, Mu yeom mengeluarkan borgolnya dan langsung memasangkan sepasang borgol itu di tangan Tae Oh. Dia dengan sekuat tenaga menekan borgol itu di tangan Tae Oh membuat Tae Oh kesakitan. Dia menjerit menahan rasa sakit akibat tekanan dari borgol tersebut ditangannya. Moo Yeom tak peduli, dia semakin menekankan borgol itu ke tangan Tae Oh. Sampai bilur merah nampak di tangan pemuda tampan tersebut. Bahkan tampak Tae Oh menahan tangis akibat rasa sakit ditangannya itu.
“Tenang saja..kau takkan mati dengan cara seperti ini. Sekarang kau tahu bukan, seberapa besar rsa sakit gadis itu?” ucap Mu Yeom
Oh Maria tak berkutik di tempatnya berdiri. Dia hanya menatap seolah setuju dengan apa yang dilakukan Mu Yeom pada Tae Oh. Seolah Tae Oh memang pantas mendapatkan siksaan itu.
Polisi langsung melakukan olah TKP kasus kelima. Mereka memotret segala bukti yang ada disana. Yang Chul Gon dan Gil datang. Mereka syok melihat korban kelima. Gadis yang meninggal dengan taburan bunga putih diatas tubuhnya. Benar-benar mengerikan.
Tae Oh berhasil digiring ke kantor polisi. Dia sudah dipasangi alat pendekteksi kebohongan di tubuhnya yang akan menunjukkan respon jika Tae Oh berkata bohong. Mu Yeom adalah orang yang menginterogasi Tae Oh. Mu Yeom melontarkan banyak tuduhan pada Tae Oh, tapi Tae Oh menyangkalnya dan detector kebohohongan sama sekali tak bereaksi.
Di luar ruang interogasi, tampak tim sedang mengikuti jalannya interogasi Tae Oh. Ada Sang Hoon juga disana.
Mu Yeom menyodorkan foto-foto korban kelima yang baru saja terjadi. Mu Yeom berkata kalau ini karya seni Tae Oh kan? Tae Oh menatap foto-foto itu dengan ekspresi datar dan menjawab kalau ini adalah mahakarya.
Sang Hoon yang mengamati dari luar berkata kalau orang yang tak memiliki perasaan akan bisa melewati tes kebohogan dengan detector itu. Artinya Tae Oh memang tak memiliki perasaan takut tau cemas.
“Jika Tae Oh bisa melewati ini, maka penyelidikan untuknya tak bisa dilanjutkan.”
Chul Gon datang ke ruang dimana Do Hyuk sedang menginterogasi Ji Wool. Chul Gon tampak kesal karena Do Hyuk berbelit-belit saat menanyai Ji Wool. Do Hyuk bukannya berbelit-belit dia hanya ga ingin Ji Wool syok akan kelakuan Tae Oh yang mana sedari tadi Ji Wool merasa Tae Oh tak melakukan hal buruk padanya. Mereka di pantai dan Tae Oh cukup baik memperlakukan dia.
Chul Gon kemudian menunjukkan foto gadis korban kelima yang ditemukan sudah tak bernyawa. Ji Wool bergetar menatap foto-foto mengerikan itu, lalu Chul Gon bertanya apa benar Tae Oh tidak mencoba membunuh Ji Wool atau mengancam Ji Wool?
“Aku tidak tahu…aku benar-benar tidak tahu. Aku ingin bicara dengan Biksu Gila.” Hanya itu yang diucapkan Ji Wool di tengah rasa takut dan tak percayanya.
Mu Yeom masih ada bersama Tae Oh, kali ini orang-orang yang menunggu di luar sudah tak ada. Mu Yeom kesal karena Tae Oh bahkan tak mau mengakui akun palsu yang Tae Oh gunakan ketika mengunggah foto kuku jari korban kelima. Dia akhirnya bertanya
“Apa kau tidak bosan..tidakkah kau ingin berhenti bermain-main dengan nyawa orang?”
Tae Oh menatap tajam pada Moo Yeom lalu menjawab
“Entahlah..aku tidak tahu..tapi aku tak bisa berhenti begitu saja.”
Mu Yeom kesal dan kembali mengulang pertanyaannya kali ini dengan membentak Tae Oh. Dia menyuruh Tae Oh menjawab saja apa yang dia tanyakan tadi. Inginkah Tae Oh berhenti mempermainkan nyawa orang lain? Tae Oh tak kalah kesal dan menjawab pertanyaan Mu Yeom dengan nada keras.
“Aku tidak ingin…berhenti!!!”
Saat itulah detector kebohongan menunjukkan respon. Tampak grafik yang tak beraturan dan menunjukkan kalau Tae Oh berkata hal yang tak sesuai dengan hati dan otak Tae Oh.
Mu Yeom tersenyum lalu berkata kalau hari ini dia mendapatkan pelajaran penting di sesi interogasi yang mereka lakukan.
Mu Yeom dan Chul Gon saling bertemu di sebuah kedai minum. Disana Mu Yeom meminta maaf karena kesalahannya. Seharusnya dia tak pergi dari toko bunga itu. Jika saja dia tak pergi maka tentu dia akan bisa mencegah dan menangkap Tae Oh sehingga kasus kelima tak terjadi. Chul Gon menjawab dia senang Mu Yeom akhirrnya sadar juga. Mu Yeom berjanji lain kali dia tak akan melakukan hal seperti itu.
“aku takkan kehilangan dia seperti itu lagi. Aku juga tak akan membiarkan dia membunuh orang lagi.”
Chul Gon hanya berkata seharusnya dia tak sepenuhnya percaya pada Mu Yeom.
“Kini..aku menjadi sangat marah setiap mengingat aku bahkan mengorbankan satu jariku untuk percaya padamu.”
Mu Yeom sendiri tak habis pikir kenapa mereka dan tim polisi sama sekali tak bisa menangkap Gap Dong. Dia benar-benar gila akan semua ini. Lebih gila daripada orang yang gila. Sekarang sudah lima orang yang tewas. Lalu bagaimana bisa Chul Gon dijuluki harimau seram padahal nyatanya Chul Gon sampai detik ini tak bisa menangkap Gap Dong.
Ibu Tae Oh datang ke rumah putranya. Tae Oh tersenyum senang melihat sang ibu datang. Tapi ibunya hanya cuek saja.
Kini mereka duduk bersama di ruang tengah. Tae Oh mencoba bertanya tentang kehidupan ibunya? Apa ibunya masih bersama pria itu di Boston? Ibu Tae Oh meminta Tae Oh ga usah bersikap pura-pura ramah. Biasa sajalah.
Ibu Tae Oh berkata kalau pengacara Kwon Oh Shik sudah menceritakan semua padanya. Kata Oh Shik, Tae Oh melakukan hal yang kelewat batas kali ini. Tae Oh hanya tertawa kecil, ibu Te Oh pun bertambah kesal. Dia langsung mengeluarkan sesuatu yang dibawanya. Di dalam benda kecil itu terdapat dua pil yang dia berikan untuk putranya ini.
Tae Oh mengambil dan melihat kedua pil tersebut, dia pun tampak kaget.
“Apa kau ingin aku mati?” tanya Tae Oh tak percaya menatap ibunya.
Kejaksaan mengumpulkan semua polisi untuk memberikan pengumuman terkait digantinya kepala penyelidikan untuk kasus Gap Dong. Yang Chul Gon turun posisi dan digantikan Cha Do Hyuk. Tim polisi tentu saja kaget. Tapi itu adalah keputusan diatas, yang ga bisa diganggu gugat lagi. Chul Gon tak rela sebenarnya, tapi mau apa lagi. Dia harus merelakan semua.
Gosip pun mulai terjadi. Hyeong Nyeon berkata meskipun dia ga suka sama Chul Gon, tapi dia merasa penggantian ini sangat keterlaluan. Gil berkata kalau mulai sekarang bos mereka adalah Cha Do Hyuk. Tepat saat itu Chul Gon keluar. Entahlah apa dia mendengar kalimat Gil atau tidak, tapi Gil jadi salah tingkah sendiri dan langsung meralat ucapannya tadi. Dia berkata tegas penuh wibawa kalau kepala penyelidikan mereka adalah yang dulu.
Gil bahkan menyebut Hyeong Nyeon dan lainnya sedang menjilat pemimpin baru, padahal seharusnya itu tak boleh dilakukan. Hyeong Nyeon dan Young Ae jadi heran sendiri dengan sikap aneh Gil. Tapi kemudian Chul Gon lewat dan menaruh barang-barangnya di meja Mu Yeom.
Hyeong Nyeon menjelaskan kalau itu meja Mu Yeom, meja Chul Gon bukan yang itu. Chul Gon menjawab kalau dia ga mau di meja itu. Dia mau dimeja ini saja. Dia lebih suka meja yang ini. Chul Gon sambil tersenyum mengatakan hal tersebut.Mungkin Chul Gon ga bisa berada di meja Do Hyuk. Sementara staf lain, seolah sedih dengan yang dialami Chul Gon. Mereka merasa seolah Chul Gon dikhianati oleh Do Hyuk yang kini mengambil posisi kepala penyelidikan.
Ha Mu Yeom ada di depan rumah Ma Ji Wool. Dia hanya ingin berjaga karena khawatir kalau-kalau sesuatu yang buruk akan menimpa Ji Wool lagi. Ji Wool mengetahui itu, karena dia melihat dari balik jendelanya. Dia cukup senang Mu Yeom memperhatikannya. Ji Wool pun mengirim pesan kakao pada Mu Yeom meminta Mu Yeom berbalik.
Mu Yeom mematuhinya, dan dia melihat Ji Wool di balik jendela.
Mu Yeom tersenyum melihat Ji Wool melambai padanya. Kembali Ji Wool mengirim pesan kakao pada Mu Yeom, kali ini pesan itu berbunyi
“Terima kasih karena sudah melindungiku.”
Yang Chul Gon sedang sedih, untuk itu dia menghubungi putrinya. Perawat yang menjaga Sun Joo langsung mendekatkan ponsel ke telinga Sun Joo agar Sun Joo bisa mendengar suara sang ayah.
Tubuh Sun Joo tampak lebih lemah dari sebelumnya. Entah dia mendengar atau tidak kalimat ayahnya, tapi Chul Gon terus mengajaknya bicara. Chul Gon berkata
“Sun Joo, aku akan menangkap Gap Dong. Tunggulah sebentar lagi, setelah semua selesai, aku akan bersamamu.”
Sun Joo memejamkan matanya. Dia merasa tubuhnya tak kuat lagi. Perawat langsung berkata pada Chul Gon kalau Sun Joo sepertinya tak enak badan akhir-akhir ini, jadi dia harap Chul Gon bisa segera datang.
Mu Yeom menelpon Do Hyuk dalam perjalanannya ke kantor polisi. Dia memberi ucapan selamat atas terpilihnya Do Hyuk sebagai kepala penyelidikan. Mu Yeom juga meminta agar Do Hyuk bisa menangkap Gap Dong.
“Tangkap Gap Dong demi Chul Gon. Kasihan dia.”
Do Hyuk pun menyetujui hal itu dan menjawab kalau dia akan berusaha sebaik mungkin.
Oh Maria sedang di ruang kerjanya. Teleponnya berdering dan begitu mendengar kabar si penelpon, tampak wajah Maria terkejut. Dia pun bergegas keluar sambil membawa beberapa berkas mengenai profil penghuni pusat rehabilitasi ini. Berita apakah yang Maria dengar dan membuatnya tergesa-gesa?
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Disini sepertinya Tae Oh sudah mulai memakai emosi dan perasannya. Sang Hoon bahkan pernah berkata kalau ilusi Tae Oh akan Gap Dong bisa dihilangkan maka Tae Oh bisa menghilangkan sisi psikopatnya.
Apa tanda dari detector kebohongan yang memberi respon. Jika Tae Oh berkata dia ga bisa berhenti dengan semua ini, apa itu berarti kebalikannya? Entahlah.