[Episode Sebelumnya]
Hoon mendekap Seung Hee dalam pelukannya, dan dia mencoba mendengar detak jantung Seung Hee. Samakah irama detak jantung mereka? Seung Hee sendiri terkejut mendapat perlakuan seperti ini. Tangannya sempat terkepal, sebai tanda dia tak terima, atau mungkin malah Seung Hee takut kedok aslinya terbongkar. Entahlah, tapi yang jelas, Hoon terkesiap begitu mendengar detak jantung Seung Hee.
Kemudian Seung Hee melepaskan dirinya dari pelukan Hoon. Soo Hyun menyuruh Hoon meminta maaf, tapi Seung Hee menjawab kalau itu bukanlah masalah. Seung Hee pun memilih pergi.
Sementara Hoon masih terpana di tempatnya berdiri, akan reaksi yang indra pendengarannya dengar tadi di detak jantung Seung Hee.
Setelah hanya berdua, Soo Hyun memarahi Hoon, dia bertanya apa Hoon gila? Hoon hanya menjawab
“Kau tahu..di dunia ini hanya ada satu orang yang detak jantungnya sama denganmu. Dialah Soulmatemu.”
Soo Hyun nampak tak percaya, tapi kemudian Hoon berkata kalau dia tadi hanya berbohong saja. Mana mungkin ada yang seperti itu. Jikapun ada, maka bukan Seung Hee jodohnya. Lalu dengan wajah lucunya, Hoon berkata pada Soo Hyun
“Tunggu..apa jangan-jangan si itik ini yang jadi Soulmateku.?”
Soo Hyun gugup. Langkahnya reflek mundur menjauhi Hoon yang kian mendekatinya. Hoon bertanya apa Soo Hyun mau mendengarkan detak jantung mereka? Siapa tahu mereka memang jodoh? Hoon pun tanpa persetujuan langsung memeluk Soo Hyun. Mendekap wanita itu erat. Soo Hyun jelas merasakan sensasi aneh di hatinya. Sensasi yang mungkin tidak pernah atau belum pernah dia rasakan ketika dia bersama Jae Joon.
Oh Soo Hyun tak mau berlarut-larut, dia melepaskan pelukan Hoon dan bahkan melayangkan tamparan di pipi kiri Hoon. Soo Hyun dengan kesal bertanya kenapa sih Hoon suka sekali bercanda yang aneh-aneh seperti ini?
Soo Hyun pun berlalu pergi meninggalkan Hoon yang dengan tampang konyol memegang pipi kirinya bekas di tampar Soo Hyun tadi. Tapi setelah Soo Hyun berlalu, ekspresi konyol Hoon hilang, dan berganti ekspresi serius. Dia masih merasa ada yang aneh dengan dokter Han Seung Hee. Tapi apakah keanehan itu mampu dikaitkan dengan hilangnya Song Jae Hee? Wanitanya?
Episode 7
Park Hoon bergegas mengejar Seung Hee. Dia kemudian membungkukkan badan dalam-dalam tanda dia meminta maaf atas tindakan lancangnya tadi. Soo Hyun melihat itu di balik pintu kaca RS. Setelah merasa cukup menundukkan badan, Hoon kembali tegap berdiri lalu berkata
“Aku benar-benar minta maaf, tadi aku masih mengira bahwa kau adalah dia.”
Seung Hee hanya menatap Hoon tajam, dia tak menjawab karena ada panggilan masuk di ponselnya. Panggilan yang sepertinya penting dan tak hanya diterima Seung Hee saja, tapi juga Soo Hyun.
Setelah telepon usai Seung Hee hanya meminta agar Hoon mulai sekarang bersikap layaknya dokter, dan ga usah melakukan hal-hal aneh lagi. Kemudian dia berlalu.
Soo Hyun yang juga baru saja mendapat telepon, langsung mendekati Hoon dan mengajak Hoon segera ke UGD, ada pasien yang harus dioperasi. Hoon mengeluh dan sepertinya ga mau. Tapi Soo Hyun ga hilang akal, dia menjewer telinga Hoon seraya memaksa Hoon untuk ikut dengannya. Hoon kesakitan, tapi tak bisa berkutik.
Dr Moon mengembalikan kepingan CD yang berisi hasil rekam medis milik Seung Hee. Dia berkata pada staf yang mengurusi tentang itu kalau dia hanya ingin mengetahui saja apa benar Seung Hee mata-mata atau bukan. Staf tersebut menjawab kalau Dr Moon benar-benar orang yang naif, jika memang benar Seung Hee mata-mata, maka sudah dari awal Seung Hee memalsukan data kesehatannya. Bukankah sangat mudah bagi Seung Hee untuk memberikan hasil CT Scan dimana dia memiliki dua ginjal.
Dr Moon tahu itu ada benarnya. Diapun kembali panik.
Sementara itu di unit UGD seorang wanita yang sedang hamil tua tampak tak sadarkan diri. Selang infus ada di hidungnya. Seung Hee dan juga Chi Gyu ada disana. Chi Gyu dengan cemas berkata kalau wanita ini kehilangan banyak darah.
Seung Hee pun memberitahu kalau keadaan seperti ini terus, maka ibu dan bayi bisa dalam bahaya. Chi Gyu semakin panik, dan berniat menelpon Dr ahli.
Park Hoon sudah datang, dia dengan kejeniusannya mulai memegang perut sang ibu lalu memejamkan mata untuk merasakan sebenarnya di bagian mana dari tubuh si ibu yang harus mendapat perawatan.
Sementara itu Jae Joon tengah melakukan operasi, dan menyuruh agar dilakukan CT Scan terlebih dulu untuk pasien ibu hamil itu.
Belum sempat Chi Gyu menyampaikan pesan Jae Joon, Hoon sudah berkata kalau paru-paru ibu ini pecah. Chi Gyu yang memang sedang menelpon keruang Jae Joon langsung menoleh dan menatap tak percaya pada analisa Hoon, padahal mereka belum melakukan CT Scan.
Hoon berkata kalau mereka ga segera bertindak, maka bayi si ibu akan mengalami cacat permanen. Jadi mereka harus melakukan operasi sekarang juga. Hoon beralih menatap Seung Hee lalu bertanya bukankah Seung Hee ahli anestesi? Seung Hee membenarkan dan tahu kalau Hoon mengajaknya untuk melakukan operasi bersama. Seung Hee tentu tak menolak.
**
Pasien sudah dipindahkan ke ruang operasi. Hoon dan lain juga sudah bersiap. Seung Hee memasangkan selang yang dimasukkan ke dalam mulut pasien dengan sangat cekatan dan rapi. Hoon memulai operasinya, dia kemudian memperingatkan Seung Hee agar terus memperhatikan layar monitor untuk mengetahui tekanan darah dan kadar oksigen pasien. Seung Hee dengan tenang menjawab kalau dia sudah tahu itu.
“Dan kau itik..kau bisa kan melakukan tugasmu kan?”
Soo Hyun juga dengan tenang menjawab agar Hoon ga terus memanggilnya itik. Di luar ruang operasi, nampak Dr Moon, dan Dr Yang serta beberapa staf RS lain melihat jalannya operasi yang dipimpin Park Hoon.
Dr Yang bergumam kalau Seung Hee sungguh hebat. Setidaknya butuh waktu 5 menit untuk melakukan anestesi. Apalagi anestesi pada wnaita hamil, tapi Seung Hee sungguh di luar dugaan.
Dr Moon dengan santai menjawab, memang benar Seung Hee hebat, tapi sayangnya Seung Hee adalah mata-mata. Yang Jung Han terkejut dan bertanya pada Moon Hyung Wook apa maksud kalimat Hyung Wook tadi?
Merekapun memilih berbicara serius berdua saja tentang mata-mata tadi. Jung Han berkata kalau apa yang Hyung Wook katakan bisa saja ada benarnya.
“Jika benar dia mata-mata, maka akan sangat mudah memalsukan catatan medisnya.”
Hyung Wook kemudian bertanya apa Jung Han punya ide? Jung Han menjawab dia punya sih ide, tapi ada syaratnya. Dia mau Hyung Wook membantu dirinya agar bisa mendapatkan gajinya untuk bulan ini. Hyung Wook merasa itu gampang, walau sebenarnya gaji Jung Han adalah urusan Jae Joon.
Jung Han lalu menyampaikan idenya. Ide Jung Han adalah meminta Seung Hee melakukan cek kesehatan lagi.Hanya dengan cara itulah mereka bisa tahu apakah Seung Hee itu mata-mata atau bukan.
Hyung Wook senang mendengarnya. Itu adalah ide cemerlang.
Kembali ke ruang operasi. Tiba-tiba saja tekanan darah pasien menurun dan konsentrasi oksigen 90%. Seung Hee berkata 90% bukanlah masalah. Hoon marah, dia berkata
“Apa kau bodoh? Dia sedang hamil, 100% pun bisa berbahaya baginya.”
Seung Hee menjawab kalau dia sudah mengusahakan, tapi karena sedang hamil maka kapasitas paru-paru pasien rendah. Hoon dengan tegas bertanya apa itu nantinya alasan yang akan Seung Hee gunakan setelah pasien meninggal? Apa hanya segitu kemampuan Seung Hee? Soo Hyun melihat pertengkaran itu dan mencoba menengahi dengan mengingatkan Hoon agar tak marah-marah.
Hoon tak peduli, dia meminta Soo Hyun ga usah cerewet dan hubungi saja bagian kebidanan karena lebih baik mereka melakukan persiapan melahirkan saat ini.
Operasi berjalan sukses, ibu itu melahirkan dua bayi kembar, dan semua penonton yang sedari tadi ada di luar bertepuk tangan senang melihat berhasilnya operasi Hoon. Operasi yang sungguh menakjubkan.
Jae Joon melihat Soo Hyun dan langsung mendekat. Jae Joon tahu Soo Hyun baru selesai melakukan operasi. Diapun bertanya apa yang terjadi? Soo Hyun dengan penuh senyum menjawab kalau ibu tadi memiliki anak kembar. Soo Hyun juga bercerita kalau rasanya bahagia sekali melihat pasien sadar dan berhasil melalui saat-saat mematikan. Jae Joon membenarkan hal tersebut, tapi dia juga menambahkan kalau selain bahagia juga ada rasa menyakitkan. Menyakitkan jika ternyata pasien sadar hanya sebentar saja lalu setelahnya meninggal. Soo Hyun gantian membenarkan hal tersebut. Dia kemudian memberitahu Jae Joon kalau Hoon tadi sangat hebat. Tampak jelas sinar kekaguman di mata Soo Hyun saat bercerita tentang hebatnya Hoon di ruang operasi. Sinar kekaguman yang tentu tidak disukai Jae Joon.
Soo Hyun akan pergi, tapi Jae Joon menahannya.Kemudian Jae Joon berkata agar Soo Hyun ga melupakan bahwa mereka adalah satu tim. Dia ga masalah Soo Hyun melakukan operasi dengan siapapun, dan berusaha semaksimal mungkin untuk operasi itu. Tapi fakta mereka adalah satu tim, dia harap Soo Hyun ga lupa akan hal tersebut.
Soo Hyun tersenyum dan menjawab tentu saja dia ga akan lupa.
Park Hoon baru saja menyelesaikan tugasnya. Dia berpenampilan biasa saja dengan kaos tanpa lengan yang menampakkan betapa pulit kulit lengannya, dan tanpa sengaja Hoon menatap kearah Jae Joon. Hoon tersenyum tulus dan Jae Joon hanya membalasnya dengan senyuman yang sangat tipis.
Ketika Hoon akan kembali ke ruangannya, dia berpapasan dengan Dr Moon. Dr Moon langsung menghentikan langkah Hoon dan berkata kalau anestesinya Seung Hee sangat hebat. Dia mau Seung Hee masuk tim mereka. Tapi masalahnya adalah jika benar Seung Hee adalah Jae Hee, itu berarti Hoon juga mata-mata dong. Hoon menjawab bukankah Dr Moon sudah melihat catatan medis Seung Hee. Seung Hee punya dua ginjal, berarti Seung Hee bukan mata-mata.
Dr Moon menjawab kalau sangat mudah untuk Seung Hee memalsukan catatan medis, jika memang benar Seung Hee adalah mata-mata. Jadi, semua bisa saja palsu. Dr Moon memberitahu Hoon kalau dia punya cara lain untuk membuktikan apakah Seung Hee benar mata-mata atau tidak.
Han Seung Hee, walau dia curiga dia tetap melaksanakan pemeriksaan medis di RS ini. Padahal dia sudah menyerahkan catatan medisnya. Dia tahu pasti ada sesuatu dibalik ini semua.
Kepingan CD berisi catatan medis itu sampai juga ditangan Dr Moon. Dia tampak senang. Dia pun menunjukkan kepingan CD itu pada Hoon. Sebentar lagi mereka bisa mengetahui apakah benar Seung Hee mata-mata atau tidak. Tanpa mereka sadari Dr Yang Jung Han melihat semua yang terjadi diruangan Dr Moon. Diapun mulai beraksi.
Han Seung Hee langsung memberi kabar pemeriksaan medisnya pada Jin Soo. Jin Soo heran dan bertanya bukankah Seung Hee sudah memberikan catatan medis Seung Hee? Seung Hee membenarkan hal itu, tapi dia tadi disuruh untuk tetap melakukannya. Jin Soo menjawab bahwa catatan medis adalah rahasia pribadi baik di Utara maupun Selatan. Jadi kenapa bisa hal itu dilakukan lagi? Belum sempat Seung Hee menimpali, sudah ada seseorang yang memanggilnya.
Kini, Dr Moon membawa Seung Hee ke ruangannya dimana disana juga ada Hoon. Dr Moon dengan santai berkata kalau dialah yang meminta pemeriksaan medis dilakukan lagi pada Seung Hee, hanya untuk mengetahui apakah Seung Hee mata-mata atau bukan.
“Jadi…jika kau punya dua ginjal, maka itu berarti kau bukan mata-mata dan juga bukan pacarnya Dr. Park”
Seung Hee tentu saja ga terima, terlebih dengan mata kepalanya sendiri dia melihat kepingan CD yang berisi catatan medisnya ada di tangan Dr Moon. Hoon menjelaskan kalau ini semua agar tak ada kecurigaan lagi. Seung Hee ga peduli, dia berkata kalau itu termasuk pelanggaran melihat catatan medis orang lain. Diapun berusaha merebut CD yang ada di tangan Dr Moon, tapi langsung dicegah Hoon. Hoon menahan Seung Hee dengan memegang erat kedua lengan Seung Hee agar Seung Hee diam dan menunggu saja hasilnya.
Seung Hee mentap Hoon, begitu juga sebaliknya. Mereka nampak lama saling berpandangan seperti ini. Entah apa yang dirasakan hati Seung Hee akan kedekatannya dengan Hoon walau tak terlalu intim?
Belum sempat Dr Moon melihat catatan medis itu, Choi Byung Chul masuk dan memarahi Hyung Wook. Hyung Wook kaget dan heran kenapa bisa Byung Chul ada disini. Hyung Wook ga bisa berkutik, dia hampir mengeluarkan CD itu dari tempatnya tapi Hoon memarahi Hyung Wook, dia tak peduli akan kemarahan Byung Chul padanya, karena Hoon sudah berada di depan laptop dan siap untuk memeriksa catatan medis Seung Hee. Dia harus tahu. Setidaknya agar tak ada lagi keraguan.
Seung Hee tampak menggigit bibir bawahnya, seolah dia khawatir akan apa yang dilihat Hoon dan Dr Moon nanti. Seolah dia memang menyembunyikan sebuah fakta tentang identitas dia yang sebenarnya.
Namun, tiba-tiba saja wajah Dr Moon menampakkan keterkejutan setelah melihat catatan medis Seung Hee, terutama di organ ginjal. Hoon pun seolah tak percaya dengana apa yang dilihatnya.
Diluar ruangan Dr Moon, lagi-lagi Yang Jung Han tersenyum puas dengan kesialan yang menimpa Dr Moon. Seolah dia memang sudah berencana melakukan hal ini. Seolah, Yang Jung Han merupakan suruhan seseorang. Siapakah yang menyuruh Jung Han? Jin Soo kah? Entahlah..
Dr Moon terduduk lemas setelah melihat catatan mengenai ginjal Seung Hee. Ternyata ginjal Seung Hee ada dua, yang itu berarti Seung Hee bukanlah mata-mata. Seung Hee bukanlah Jae Hee.
Seung Hee dengan sinis berkata kalau dia ga akan pernah melupakan kejadian satu ini. Ini termasuk penghinaan baginya. Setelah itu Seung Hee pun berlalu pergi.
Dr Moon langsung frustasi. Dia bahkan memegang kepalanya yang tak terasa pusing karena semua yang terjadi. Ini kesalahannya, dan dia bisa gila karena kesalahannya ini.
Choi Byung Chul langsung mengejar Seung Hee yang pergi. Dia meminta maaf atas nama Dr Moon dan Dr Park. Seung Hee kesal dan bertanya bagaimana bisa seorang dokter melakukan hal seperti itu.? Byung Chul hanya bisa terus meminta maaf dan berharap Seung Hee bisa melupakan kejadian hari ini.
Lalu Dr Moon datang. Dengan tampang penuh penyesalan Dr Moon meminta maaf pada Seung Hee. Hoon pun ikut meminta maaf. Dia bahkan tampak tenang dan menyunggingkan senyum manisnya di depan Seung Hee, seolah fakta dua ginjal tadi sama sekali tak mengusiknya. Seolah dia dengan biasa menerima kenyataan bahwa Seung Hee bukanlah Jae Hee yang dicarinya.
Seung Hee ga peduli, dia bahkan ga menjawab sama sekali permintaan maaf Hoon dan Dr Moon. Seung Hee kecewa dengan mereka berdua, dan memilih pergi.
Hoon datang ke tempat kerja Chang Yi. Disana juga ada ibunda Chang Yi. Chang Yi berkata pada Hoon kalau dia harus mencari uang yang banyak untuk biaya RS ibunya. Jadi dia mengambil lebih dari satu pekerjaan.
Tampak Chang Yi membuka kancing bajunya bagian atas, membuat Hoon berteriak dan bertanya Chang Yi mau apa? Hoon malah terlihat panik sendiri.
Dia langsung merentangkan jaketnya agar tubuh Chang Yi ga kelihatan pelanggan lain di kafe ini. Chang Yi sendiri santai dan memberitahu Hoon kalau dia juga kerja di seberang kafe ini. Hoon bertanya memang tempat kerja apa itu? Chang Yi berkata kalau itu adalah tempat sauna. Diapun menunjukkan seragam kerjanya pada Hoon yang dia pakai di balik seragam kafenya ini. Lalu Chang Yi bertanya dengan nada bercanda apa Hoon mau melihat lebih lagi dari bagian tubuhnya? (LOL)
Hoon tersenyum dan hanya membalas dengan kedipan mata, dia lalu meminta kunci klinik, karena dia mau kesana. Hoon pun langsung pergi dan tak lupa pamit pada ibu Chang Yi.
Setelah Hoon pergi, ibu Chang Yi bertanya kenapa sih Chang Yi manggil Hoon dengan sebutan Hyung?
“Panggil dia Oppa..”
Chang Yi ga mau, karena dia sudah terbiasa memanggil Hoon dengan sebutan Hyung.
Hoon sudah sampai di klinik yang sekaligus rumahnya. Dia duduk di depan laptopnya yang begitu dia sentuh langsung menampakkan video Jae Hee yang dia terima dari Tn Lim. Tiba-tiba Hoon mengeluarkan sekeping CD. CD yang kita ketahui merupakan CD asli dari rekaman medis milik Han Seung Hee. Ternyata tadi Hoon sempat menukar CD itu dengan CD yang berisi rekaman medis Seung Hee yang dulu.
Dia hanya ingin memastikannya sendiri. Jika iya Seung Hee adalah Jae Hee tentu dia harus mencari tahu apa alasan Seung Hee ga mengenalnya? Apa alasan Seung Hee menghindarinya dan malah berganti identitas. Dia harus tahu fakta itu seorang diri, karena jika RS Myung Woo juga tahu, maka akan bahaya bagi Seung Hee.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Ga bisa berkomentar..hahaha
Hanya bisa berkata kalau Hoon begitu menggoda.
Sangat menggoda.