[Episode Sebelumnya]
Hoon yang melihat wajah Jae Hee di RS langsung mengejarnya. Tapi ternyata Hoon kehangan jejak Jae Hee.
Jae Hee masuk ke sebuah mobil ambulans dan meminta maaf pada sang supir karena dia lama. Tadi dia memeriksa pasien Kim Eun Hee dulu. Supir pun tak jadi marah, kemudian sang supir mulai menjalankan mobilnya.
Hoon sudah ada di luar, namun dia tak tahu kalau Jae Hee ada di dalam mobil ambulans yang baru saja pergi. Sementara si wanita yang wajahnya sangat mirip dengan Jae Hee, melihat Hoon dari kaca spion mobil, seolah dia tahu bahwa Hoon mengejarnya. Seolah itu menandakan bahwa dia memanglah Jae Hee.
Lee Chang Yi dan Dr Moon berhasil mengejar Hoon. Kedua orang itu terengah-engah ketika mendekati Hoon, terutama Dr Moon. Tubuhnya yang gemuk membuatnya nafasnya tersengal-sengal saat mengejar Hoon. Hoon berkata kalau dia yakin wanita tadi adalah Song Jae Hee.
Setelah itu Hoon kembali berlari.
Chang Yi ingin ikut megejar, tapi Dr Moon langsung memegang lengan Chang Yi mencegah gadis itu. Dr Moon berkata kalau Chang Yi bisa pingsan jika terus mengejar Hoon. Nanti jika Chang Yi sudah setua dia, maka Chang Yi akan merasakan susahnya berlari dan mengejar seseorang. Tapi apa Chang Yi peduli. Dia cuek saja, dan menepis tangan Dr Moon kemudian kembali mengejar Hoon.
Dr Moon tak punya pilihan, diapun ikut berlari mengejar Chang Yi dan Hoon.
(Astaga..konyolnyaaa…:D)
Ternyata Hoon menemui Tuan Im. Dia tampak marah dan mengembalikan USB yang sempat diberikan Tn Im padanya. Dia menuduh kalau Tn Im menipunya, pasti Tn Im sebenarnya tahu dimana Jae Hee berada tapi sengaja tak memberitahunya. Tn Im berdiri dan menjawab dengan kesal kalau dia tak tahu keberadaan Jae Hee. Hoon kesal. Dia bahkan mencengkeram baju Tn Im.
Tn Im bertanya apa Hoon yakin melihat gadis itu? Hoon membelalakkan matanya dan berkata bukankah sudah dia katakan dengan jelas tadi. Dia geram sekali dengan Tn Im. Tn Im mengamuk, dia berhasil melepaskan cekalan tangan Hoon di bajunya dan menyebut kalau Hoon salah lihat. Tn Im bahkan menantang Hoon untuk menghubungi polisi saja jika memang yang dilihat Hoon tadi adalah Jae Hee. Hoon tahu itu ga mungkin, diapun hanya tertunduk lesu.
Tn Im bertanya apa Hoon ga bisa minjam uang dulu agar Jae Hee bisa dibebaskan? Dia punya teman di Cina, dan kata temannya itu Jae Hee berada di tahanan criminal. Hoon jelas saja kaget. Tn Im bahkan menambahkan kalau kehidupan di tahanan criminal itu sangat kejam. Jika Hoon bisa bayar maka dia akan mengeluarkan Jae Hee. Hoon bertanya berapa yang Tn Im mau? Tn Im menjawab mungkin $50 ribu cukup. Hoon tahu itu jumlah yang sangat besar, sehingga dia langsung keluar dan harus berusaha segera mendapatkan uang itu.
Lalu, setelah Hoon pergi datanglah seseorang yang sedari tadi ada disana, dan tentu tahu kedatangan Hoon. Orang itu melemparkan segepok uang pada Tn Im, dan Tn Im langsung senang menerimanya. Dia tak lupa mengucapkan terima kasih. Tn Im yang penasaran kemudian bertanya bukankah gadis yang tadi dicari Hoon ada di Utara? Laki-laki itu yang wajahnya tak tampak menjawab ketus dengan bertanya apa Tn Im mau memberikan nyawa Tn Im jika dia menjawab pertanyaan Tn Im tadi? Tn Im pun terpana. Separah apakah pertanyaannya tadi sehingga jawabannya harus dibayar nyawa?
Dr Moon dan Chang Yi berhasil bertemu Hoon. Dr Moon langsung bertanya berapa uang yang Hoon butuhkan? Hoon tentu langsung menatap Chang Yi, dia mengira Chang Yi membongkar rahasia tentang Jae Hee yang kini masih ada di Utara. Hoon memilih pergi, dan Chang Yi langsung menyusul Hoon dan berkata kalau dia ga mengatakan semuanya pada Dr Moon. Dia hanya bilang kalau Hoon butuh uang untuk menyelamatkan pacar Hoon. Itu saja.
Dr Moon yang kini juga sudah di dekat Hoon bahkan memuji Hoon yang merupakan seorang pria sejati. Berani berkorban untuk menyelamatkan pacar Hoon. Dia suka semangat cinta yang Hoon miliki. Itu gagah sekali.
(Iyalah…cowok siapa dulu lo itu…*ehemm…*)
Hoon meminta Dr Moon pergi saja, dia ga punya urusan dengan Dr Moon. Dr Moon masih membujuk Hoon dengan memuji semangat cinta Hoon. Dr Moon ga hilang akal, dia mengeluarkan uangnya. Pertama 10 ribu. Hoon dan Chang Yi langsung membelalakkan mata menatap uang itu. Bibir Hoon berucap 10 ribu.
Kemudian Dr Moon kembali mengeluarkan uangnya, dan kini berjumlah 20 ribu. Bibir Hoon juga mengucap dua puluh ribu sambil menatap tajam dan penuh minat pada uang yang dipegang Dr Moon. Sampai akhirnya Dr Moon mengeluarkan 50 ribu. Bibir Hoon terhenti saat mengucap angka 50 ribu. Ya…jumlah itulah yang dia butuhkan saat ini, dan kini sudah ada di depan matanya.
“Kau mau uang ini kan? Sederhana aja, masuklah di tim bedahku. Tim bedah yang akan menyaingi tim bedah yang ada di RS Myung Woo saat ini”
“RS Myung Woo?”
“Ya…kau tak mau? Baiklah jika kau tak mau..” Dr Moon melambai-lambaikan uang itu didepan Hoon, dan seolah akan menaruhnya kembali.
Hoon ga mungkin menyia-nyiakan rejeki yang ada, sebelum Dr Moon memasukkan uang itu, dia langsung mengambilnya. Dr Moon tersenyum dan memuji kalau apa yang Hoon putuskan benar. Hoon pintar sekali.
Oh Soo Hyun menemui Han Jae Joon dan bertanya apa Jae Joon marah padanya? Jae Joon menjawab kalau dia adalah ketua tim bedah, bagaimana bisa dia sampai ga tahu kalau anggotanya akan keluar dan pindah ke bagian manajemen? Soo Hyun menjawab kalau awalnya dia juga ingin memberitahu Jae Joon.
“Baik..kalau begitu katakan sekarang apa alasanmu keluar dari tim?”
Belum sempat Soo Hyun menjawab, Dr Moon masuk sambil bernyanyi, dan tiba-tiba terkejut melihat ada Jae Joon dan Soo Hyun di dalam. Diapun menghentikan langkahnya dan merasa sangat malu.
Soo Hyun memilih pergi dan membicarakan hal tadi lain kali saja. Setekah Soo Hyun pergi dengan sinis Jae Joon memberitahu Dr Moon agar Dr Moon mengetuk pintu dulu jika ingin masuk ke ruangan orang lain.
“Ohh…apa kau masih menganggap ini adalah ruanganmu?” tanya Jae Joon seolah menghina Dr Moon.
Dr Moon tak terpengaruh, dia hanya bertanya apa benar RS akan merekrut calon dokter baru? Jae Joon menjawab sambil lalu,kalau untuk hal itu akan diadakan rapat dalam menentukan calonnya. Dr Moon bertanya apa dia boleh mengajukan kandidat untuk perekrutan dokter baru itu? Jae Joon kali ini menatap dengan serius kearah Dr Moon. Seolah tak percaya.
Rapat perekrutanpun diadakan. Jae Joon menjabarkan beberapa kandidat pada para direksi yang menghadiri rapat saat ini. Salah seorang staf direksi berkata agar anggaran juga harus dipikirkan, karena walaupun RS sedang butuh tambahan dokter, jangan sampai perekrutan ini tak menguntungkan. Jae Joon menenangkan staf direksi, kalau Presdir sendiri yang berkata bahwa perekrutan ini tak akan merugikan RS Myung Woo.
Dr Moon kemudian dengan lantang bertanya apa dia boleh menunjukkan kandidatnya yang sangat hebat? Dia kan juga mantan ketua tim bedah jadi boleh dong dia mengajukan calonnya. Jae Joon menjawab tentu saja boleh, dia bahkan tersenyum kepada Dr Moon. Jae Joon sangat penasaran akan siapa sih kandidat hebat yang sangat dibanggakan Dr Moon?
Kini, Dr Moon berdiri dihadapan semua staf direksi. Dia dengan penuh keyakinan berkata kalau hal yang paling penting dimiliki oleh dokter bedah dada adalah kemampuan untuk mengeksekusi dengan sempurna saat melakukan operasi.
Dia berdiri disini untuk menunjukkan video kandidat hebatnya saat melakulan operasi.
Lalu terpampanglah di layar, sebuah tangan yang kita tahu adalah tangan Hoon dan sedang melakukan operasi pada ayah Jung Min. Dr Eun Min Se hanya tersenyum karena dia tahu siapa yang melakukan operasi sehebat itu.
Para dokter lainnya langsung heboh karena melihat video operasi yang luar biasa itu. Mereka bergumam kalau pembedahan yang dilakukan tak mengeluarkan darah. Jae Joon menjelaskan kalau itu namanya pembedahan simetris. Itu biasa terjadi jika pembedahan dilakukan di tengah. Tapi tentu yang melakukannya harus memiliki pengalaman agar berhasil.
Seorang dokter yang ada di barisan depan bahkan bergumam kalau kandidat Dr Moon tak hanya akurat, dan hebat tapi juga cepat. Sangat mengagumkan. Dr Moon jelas bangga. Semuanya pun setuju membawa kandidat Dr Moon sebagai dokter baru di RS Myung Woo. Jae Joon juga menyatakan persetujuannya.
Hoon pun dipersilahkan masuk. Dia melangkah dengan penuh senyum dan dengan pakaian yang santai. Bahkan celana jinsnya masih celana jins yang banyak robekannya disana sini. Celana gaul anak sekarang.
Oh Soo Hyun bahkan terpana melihat penampilan Hoon, atau lebih tepatnya terpana melihat ternyata tukang antar air ini kandidatnya Dr Moon, yang super hebat itu?
Hoon membungkuk pada semua, kemudian menatap kearah Soo Hyun lalu mengedipkan sebelah matanya dan tak lupa tersenyum. Dia bahkan menyapa Soo Hyun dengan sebutan itik.
Seorang pria tua masuk ke RS Myung Woo, dan menatap foto-foto mantan Presdir di RS ini, dan salah satunya adalah gambar dirinya. Dia adalah Presdir ke 15 di RS Myung Woo, Choi Byung Chul.
Byung Chul menemui Presdir Oh Joon Gyu. Kini mereka duduk bersama. Joon Gyu bertanya apa kegiatan Byung Chul sekarang? Byung Chul menjawab kalau dia hanya ingin menata hidupnya agar lebih baik lagi.
Joon Gyu menyebut kalau itu adalah hal yang sangat bagus.
Byung Chul tiba-tiba berkata kalau dia dengar ada perekrutan dokter di RS ini? Joon Gyu membenarkan dia kemudian bertanya apa Byung Chul punya calon?
Jae Joon mengingatkan Hoon akan perkatannya tadi, bukankah sudah jelas dia meminta Hoon ga datang lagi ke RS ini? Hoon menjawab kalau banyak yang terjadi, dan dia ga mungkin menjelaskannya. Kemudian salah seorang dokter bertanya Hoon lulusan mana? Dr Moon menjawab kalau tugas polisi kan menangkap penjahat, nah tugas dokter menyelamatkan pasien. Jadi kenapa harus peduli dengan latar belakang? Apa pentingnya juga Hoon lulusan dari mana?
Jae Joon menjawab setidaknya biarkan mereka semua tahu dari lulusan mana Hoon dulunya. Karena bagaimanapun mereka kan akan bekerja sama. Dr Moon pun mengalah, dia minta agar Hoon memberitahu dimana dulu Hoon belajar kedokteran.
Semua dokter tegang mendengar. Mungkin semua berfikir kalau Hoon lulusan sebuah universitas di pelosok Seoul, jadi malu untuk mengungkapkan. Hoon menarik nafas panjang. Dia gamang sekali. Tapi dia tahu dia ga mungkin menutupi dirinya yang memang lulusan utara. Setelah memberanikan dirinya, Hoon berkata kalau dia lulusan kedokteran universitas Pyongyang.
Semua tentu kaget dan berbisik-bisik. Dr Moon yang awalnya masih ga ngeh akhirnya sadar dan menatap kaget pada Hoon. Dengan konyolnya dia bertanya, apa maksud Hoon, Pyongyang yang di Utara?
(Emang di Selatan mau pake nama kota itu dengan suka rela? -_-)
Semua dokter keluar meninggalkan ruang rapat dengan kekecewaan. Mereka suka dengan cara kerja Hoon yang hebat, tapi mereka juga ga mungkin menerima Hoon yang jelas-jelas berasal dari Negara musuh mereka.
Di dalam, Hoon, Jae Joon, Dr Moon dan Soo Hyun masih berdiam di tempat mereka. Mereka masih syok dengan kenyataan ini. Dr Moon kemudian berkata pada Jae Joon kalau bagaimanapun Hoon tetaplah dokter, mau darimanapun asal Hoon.
Jae Joon menatap tajam Dr Moon dan bertanya apa Dr Moon ga tahu nantinya mereka ini akan mengoperasi siapa? Dr Moon menjawab jelas saja dia tahu, mereka kan membentuk tim untuk mengoperasi perdana menteri.
Ketika mengucap kalimat perdana menteri itulah, Dr Moon baru sadar. Dia jadi terkejut sendiri.
Jae Joon pun bertanya
“Apa menurutmu perdana menteri mau dioperasi jantungnya oleh seorang pengungsi dari Utara?”
Dr Moon tak bisa menjawab, dia tahu kalau jawabannya adalah tak mungkin PM mau dioeprasi oleh dokter lulusan Utara yang kini sedang mengungsi di Negara mereka.
Jae Joon dan Soo Hyun langsung meninggalkan Hoon dan Dr Moon.
Dr Moon menyadari kekacauan ini, dia kemudian meraba saku celana Hoon untuk mengambil uang 50 ribu dolarnya tadi. Dia mana ikhlas memberi uang itu secara cuma-cuma untuk Hoon. Dia berhasil menemukan uangnya tadi, dan menghitung apa jumlahnya masih 50 ribu. Ternyata masih. Dr Moon lega dan menaruh uang itu kedalam dompetnya lagi.
Dia kemudian berkata pada Hoon
“Dari awal aku sudah curiga padamu. Mana ada dokter yang tinggal di gubuk jelek seperti itu.”
Hoon bertanya apa kemampuannya kurang? Dr Moon menjawab ketus
“Walaupun semua setuju menerimamu, tapi aku tidak. Aku benci komunisme.”
Hoon marah dikatakan komunis, dia bahkan dulu adalah orang Selatan. Hoon berdiri dia bersiap untuk marah, tapi Dr Moon malah melemparkan beberapa lembar uang di lantai dan menyuruh Hoon memungut uang-uang itu. Bukankah Hoon sangat butuh uang? Anggap saja itu uang bensin untuk Hoon.
Hoon tersenyum, dia tak merasa terluka dengan penghinaan itu. Dia berjongkok dan memungut uang-uang yang dilemparkan Dr Moon tadi. Soo Hyun melihatnya. Dia awalnya ingin mengembalikan uang koin milik Hoon, tapi dia cukup terkejut melihat Hoon mau mengambil uang yang Dr Moon lemparkan di lantai .
Dr Moon mengejek Hoon. Dia berkata
“Kau bahkan mau mengambil uang itu. Padahal kau sendiri egois, kabur dan meninggalkanmu pacarmu disana. Lalu sekarang kau ingin menemukan pacarmu? Dasar pria mata duitan.”
Soo Hyun kemudian pergi. Dia tak peduli apa yang selanjutnya terjadi. Baginya sudah cukup untuk tahu bahwa Hoon adalah pria mata duitan, yang harga diri Hoon bisa dibeli dengan uang.
Dr Moon bahkan bertanya apa Hoon akan menjual hati dan ginjal Hoon juga untuk mendapatkan uang? Hoon mulai kesal. Dia berdiri dan menatap Dr Moon. Dengan geram Hoon berkata kalau dia memang butuh uang. Kenapa memangnya?
“aku gila akan uang. Aku bahkan akan mempertaruhkan hidupku demi uang, bukan hanya hati atau ginjal. Kenapa? Tak boleh?”
Dr Moon terpana tak percaya menatap Hoon. Hoon pun berlalu pergi.
Di luar, Soo Hyun langsung menghadang Hoon. Dia berkata kalau Hoon lebih baik berbisnis kalau Hoon memang butuh uang.
“Dimana harga dirimu sebagai dokter?” tanya Soo Hyun.
Hoon menatap tangannya yang memang memegang uang. Dia tahu kalau tadi Soo Hyun mungkin melihatnya, makanya Soo Hyun berkata seperti itu padanya. Dia tersenyum kemudian berkata
“Harga diri? Apa itu yang dihargai oleh itik sepertimu? ”
Hoon mencengkeram kerah jas dokter Soo Hyun dan menatap Soo Hyun tajam sambil berkata
“Apa seragam ini tak memberimu kebanggaan?”
Soo Hyun kesal, dia ingin melepaskan cengkaraman tangan Hoon di kerah jas dokternya, tapi cekalan tangan Hoon begitu erat. Setelah Hoon melepaskan cekalannya, diapun langsung pergi meninggalkan Soo Hyun si itik.
Soo Hyun yang kesal, berteriak sebagai tanda agar Hoon berhenti, tapi Hoon tak peduli, dan terus saja melangkah pergi.
Hoon duduk di luar RS, dan matanya menatap ke kantin RS. Dia teringat saat dia melihat Jae Hee disana. Dia tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, sebagai tanda kalau dia masih saja membayangkan Jae Hee. Tiba-tiba Chang Yi datang, dan menyodorkan hadiah untuk Hoon. Hoon malas menerima hadiah itu dan malah melemparnya sehingga terjatuh dari pegangan Chang Yi.
Hoon melangkah pergi. Tapi kemudian dia berbalik dan menatap kearah Chang Yi, dia melihat Chang Yi yang tengah merapikan kembali hadiah sepatu untuknya ke dalam kotak.
Hoon mengambil sepatu itu dan langsung memakainya. Chang Yi tersenyum senang, melihat Hoon menerima hadiahnya tadi. Mereka kembali duduk di kursi-kursi yang terdapat di luar RS itu dan Chang Yi bertanya apa Hoon berhasil? Hoon menjawab santai kalau semuanya kacau. Chang Yi tampak tak marah atau kecewa.
Setelah Hoon memasang sepatu itu di kakiknya, dia kemudian dengan snatai menaruh kakinya diatas meja dan bertanya pada Chang Yi apa Chang Yi sudah puas karena sepatu yang Chang Yi beri kini dia pakai? Chang Yi mengangguk dan tersenyum senang.
Dr Moon meluapkan kekesalannya dengan bergerak tak beraturan dan berteriak-teriak sendiri. Dia kesal sekali karena tak menyangka Hoon adalah lulusan Utara. Ini bisa membuatnya gila.
Dia pun membuka laci dan mengambil botol birnya lalu menenggak minuman itu. Tiba-tiba ada yang menelponnya. Dr Moon yang emosi tinggi, tak sempat melihat siapa penelponnya. Dia malah membentak si penelpon karena merasa terganggu.
Tapi ternyata Presdis RS lah yang menghubungi Dr Moon. Dr Moon tersentak kaget. Dia pun meminta maaf. Presdir RS meminta Dr Moon segera ke ruangannya. Dr Moon takut, kalau-kalau dia dimarahi karena kebodohannya mencalonkan Hoon.
Bukan hanya Dr Moon saja yang ada di ruangannya Presdir, tapi Jae Joon juga. Mereka bertiga tengah melihat video operasi Hoon yang sangat menakjubkan itu. Cepat, akurat dan sangat hebat. Jae Joon terkejut karena ternyata Presidir Oh Joon Gyu ingin mempekerjakan Hoon di RS Myung Woo.
Joon Gyu menjawab kalau keahlian Hoon sangat luar biasa. Dia bertanya pada Jae Joon apa masih ada tempat di tim nya Jae Joon? Jae Joon kaget, dia ingin menolak, tapi Dr Moon malah berkata kalau di tim Jae Joon memang masih ada tempat tersisa. Dr Moon sendiri ingin menghindari masuknya Hoon di tim nya.
Jae Joon menjawab kalau tim ini nantinya akan jadi tim bedah untuk Perdana Menteri Jang Seok Joo, jadi apa ga berbahaya jika Hoon dimaasukkan ke dalam tim ini? Joon Gyu beralih menatap Dr Moon dan bertanya bagaimana kalau di tim nya Dr Moon saja? Bukankah Dr Moon yang merekomendasikan Hoon?
Dr Moon sedikit tergagap, dia menjawab kalau sekarang dia berubah pikiran. Dia sudah ga ingin Hoon ada di timnya lagi.
Joon Gyu akhirnya berkata kalau dia mau dibentuk dua tim, dan ini akan menjadi sebuah kompetisi yang menarik.
“Siapa yang terbaik antara Dr Han dan Dr Moon” lanjut Joon Gyu.
Dr Moon menjawab lebih baik dia mundur saja. Dia benar-benar tak ingin.
Joon Gyu tak peduli, dia kembali berkata kalau penilaian untuk kompetisi ini sederhana saja. Satu operasi cukup untuk menentukan plus dan minus diantara kedua tim
“Tambahan sedikit hadiah bagi yang menang, dan yang kalah akan dikenakan sanksi.”
Dr Moon galau, wajahnya tampak lucu ketika dia menggalau. Sementara Jae Joon merasa sedikit tertantang. Dia menatap tajam Dr Moon. Apakah dia harus menyingkirkan Dr Moon lagi dengan cara yang licik seperti beberapa waktu lalu?
Byung Chul melihat Dr Moon, dan memanggil Dr Moon. Dr Moon senang sekali melihat Choi Byung Chul. Dia langsung mendekat dan menyalami Byung Chul dengan senyum terkembang. Lama sekali mereka tak bertemu.
Hoon dan Chang Yi ada di kamar perawatan ibu Chang Yi. Chang Yi bertanya apa lebih baik ibunya di pindah ke klinik milik Hoon saja? Hoon menolak, dia sudah mengambil deposit uangnya, jadi biar ibu Chang Yi disini saja.
Chang Yi protes, dia mengikuti Hoon yang melangkah keluar.
Sementara ibu Chang Yi menatap kepergian Hoon dengan tatapan penuh makna.
Di luar kamar ibunya, Chang Yi berkata bukankah Hoon lebih butuh uang deposit itu? Dia masih bisa mengusahakan uang untuk perawatan ibunya. Chang Yi merajuk, tapi Hoon kemudian berkata pada Chang Yi kalau dia sudah putus asa. Dia minta maaf. Sulit rasanya bisa menemukan Jae Hee.
Tapi ketika Hoon akan pergi, langkahnya terhenti karena Dr Moon berdiri di depannya. Hoon kaget.
Kini, Hoon ada di ruangannya Dr Moon. Dr Moon melambai-lambaikan uang 50 ribu dolar di depan mata Hoon. Hoon bertanya kenapa tiba-tiba Dr Moon berubah pikiran?
Flashback
Byung Chul mengajak Hyung Wook bicara berdua. Dia berkata kalau menteri Jang Seok Joo berhutang pada Hoon. Dia mau Hyung Wook percaya saja padanya, karena dia dulu adalah dokternya Jang Seok Joo.
“Percayalah padaku, dan masukkan dia ke tim mu.”
Flashback End
Setelah Dr Moon mengingat alasan sebearnya dia tak berniat memberitahu Hoon tentang alasannya itu. Dia hanya berkata kalau dia berubah fikiran tiba-tiba. Tak ada alasan khusus. Hoon bimbang, uang itu menari-nari di pelupuk matanya. Dr Moon kemudian berkata jika Hoon ga mau ya sudah. Dia terlihat akan memasukkan uang itu tapi Hoon langsung erat menggenggamnya, tanda dia mau menerima uang Dr Moon.
Dengan gaya lucunya Dr Moon berkata
“Tapi..kau harus memperlakukanku seperti tuanmu lo yaa…”
Hoon tersenyum tipis, dia menarik uang ditangan Dr Moon dan menjelaskan pada Dr Moon, kalau yang dia anggap tuan adalah uang ini. Bukannya Dr Moon. Dr Moon menjawab kalau uang itu kan berasal dari dompetnya.
Hoon pun mengalah, dia berkata
“Baiklah..aku akan melayanimu tuanku..apa yang harus aku lakukan sekarang?”
“Bersiaplah untuk perang. Perang yang sengit melawan si brengsek Han Jae Joon.”
Jae Joon menelpon Bong Hyun. Sepertinya Jae Joon mengajak tim berkumpul malam ini. Bong Hyun bertanya, lalu apa Dr Yang juga diundang? Jae Joon memegang miniatur nya dimana miniatur itu berbentuk seorang prajurit menunggang kuda. Kemudian dia menjawab mantap pertanyaan Bong Hyun tadi kalau Dr Yang ga usah diundang untuk acara malam ini.
Setelah mendapat uang 50 ribu dolar, Hoon langsung ke tempat Tn Im. Disana dia melambai-lambaikan uang itu di depan mata Tn Im yang bergerak naik turun melihat uang yang banyak di tangan Hoon. Saat Tn Im akan mengambil uang itu, Hoon mejauhkan tangannya. Kemudian dia dengan santai merobek uang itu menjadi dua bagian. Satu bagian dia taruh di meja Tn Im, sedangkan satu bagiannya masih dia pegang.
“Aku akan berikan sisanya, jika kau berhasil mengeluarkan Jae Hee dari tahanan itu.”
Tn Im marah, dia berteriak dan berkata kalau dia hanya bisa melakukan hal itu jika uang sudah ada di tangannya. Hoon tak takut, dia kemudian memperingatkan Tn Im agar jangan coba-coba menipunya.
Hoon pun berlalu pergi sambil mengedipkan sebelah matanya pada Tn Im.
Oh Joon Gyu akhirnya tahu kalau Eun Hee ada di RS Myung Woo, dan dalam kondisi mengenaskan. Dia bersama putranya, Oh Sang Jin. Joon Gyu cukup syok melihat wanita yang dicintainya dalam kondisi seperti ini.
Sang Jin menjelaskan pada ayahnya kalau Ny Kim sempat dirawat di RS nya. Awalnya dia ragu tapi ternyata ini memang ibu Soo Hyun.
Joon Gyu bertanya apa Soo Hyun sudah tahu? Sang Jin hanya diam.
Park Hoon sudah tampan dengan jas dokternya walau rambut acak-acakan ga jelas gitu. Dia langsung menyapa Soo Hyun yang kebetulan lewat dan memanggil Soo Hyun dengan sebutan itik, seperti biasanya. Soo Hyun kikuk sendiri. Itik? Bagaimana bisa di tempat yang didengar orang Hoon dengan santai memanggilnya itik? Soo Hyun tampak sedikit malu.
Soo Hyun bertanya ngapain Hoon disini? Hoon menjawab santai kalau dia akan mulai bekerja di RS ini hari ini. Soo Hyun bertanya siapa yang nyuruh? Hoon cuek saja, dia terlihat sedang asik menekan nomer telepon orang di ponselnya. Kemudian dia menjawab kalau yang menyuruhnya kerja di RS ini ya pemilik RS ini.
Soo Hyun tambah kaget, berarti ayahnya? Kemudian telepon di dekat Soo Hyun berbunyi. Hoon dengan santai menyuruh Soo Hyun menerima telepon itu. Soo Hyun nurut aja. Dia menjawab
“Halo disini Dr Oh.”
Tak disangka dengan tampang lucunya, Hoon menimpali kalimat Soo Hyun di telepon
“Kerja bagus Itik”
Semua yang mendnegar tak bisa menahan tawa mereka, melihat kejailan Hoon pada Soo Hyun.
Hoon melihat raut wajah Soo Hyun yang tampak kesal karena sudah dia kerjai, diapun memegang kedua pipinya menghindari tamparan Soo Hyun padanya yang sangat keras waktu itu. Hoon mendekati Soo Hyun, dengan kacamata budarnya yang mirip Harry Potter dan tampang polosnya Hoon bertanya
“Kamu kenapa Itik?”
(Bwuahahaha..LOL)
“Apa tanganmu mulai gemetaran itik?” tanya Hoon seolah tanpa dosa.
Soo Hyun jelas saja kesal. Dia menatap tajam pada Hoon sambil menjawab ga kok. Tangannya ga gemetaran, tapi kakinya yang gemetaran saat ini. Hoon bingung, ga mengerti maksud kalimat Soo Hyun. Soo Hyun juga merasa ga perlu menjelaskan panjang lebar dia langsung mengangkay satu kakinya dan menendang organ vital milik Hoon. Hoon tentu kesakitan, organ berharganya sebagai pria ditendang dengan sangat keras oleh Soo Hyun. Suster yang mengetahui kejadian itu juga memandang Hoon dengan raut wajah seolah merasakan sakitnya Hoon di organ vital tersebut.
Hoon lemas menahan sakit di selangkangannya. Dia memegang bagian bawah pusarnya itu dan kini tengah dalam posisi berlutut menahan nyeri akibat ditendang Soo Hyun. Soo Hyun tak peduli dengan rasa sakit Hoon, diapun tersenyum mengejek dan langsung berlalu.
LOL
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Suka banget sama Soo Hyun, peran dia disini cukup menyegarkan. Dia adalah anak tiri dari Presdir RS Myung Woo. Selalu dianggap tak ada oleh istri sah ayahnya, dan juga kakak tirinya--Sang Jin. Tapi dia bisa membuktikan kualitasnya sebagai anak tiri yang mumpuni. Keren.
Tomboy dan kuat. Gadis tabah dan bukan tipe yang bisa ditindas dengan mudah.
Sepertinya Oh Joon Gyu juga sangat menyukai Soo Hyun.
Kehadiran seseorang yang mirip dengan Jae Hee masih menjadi misteri. Aku juga yakin itu adalah Jae Hee yang menyamar menjadi orang lain dan tentu disuruh Utara. Sepertinya ada kesepakatan antara Jae Hee dengan Utara sehingga Jae Hee mau melakukan apa yang diminta Utara.
Tapi, apa PM Jang Seok Joo juga tahu menahu mengenai keberadaan Jae Hee yang kini sudah di Seoul?
Jae Joon..dia licik. Dia hanya ingin kepintarannya saja yang diakui oleh RS Myung Woo tanpa ada campur tangan dokter lain, meskipun itu dokter yang sebenarnya tak perlu dia takuti. Dia seolah haus kekuasaan. Sepintar apapun dia, dia hanya ingin kedudukan yang mengokohkan dirinya bahwa
“Ini lo..aku Han Jae Joon..ga ada yang bisa menyaingi aku”
Seperti itulah kira-kira..Hihihi