Sunday 27 October 2013

Sinopsis Two Weeks Episode 15


Episode 14 kemarin berakhir saat Seo Hee menerima tawaran Tae San dan merekapun berjabat tangan tanda kesepakatan. Jae Kyung yang ada di atap sebuah gedung tepat di sebelah kantor Seo Hee sudah mengabadikan moment jabat tangan itu.
Apa kata media jika Seo Hee yang merupakan senator kepercayaan dan calon Walikota Seoul bertemu bahkan berjabat tangan dengan seorang buronan.


Episode 15

Seo Hee langsung menghubungi Ill Suk dan mengajak Ill Suk bertemu. Ill Suk menjawab bukankah mereka baru saja bertemu. Kenapa sekarang Seo Hee ingin ketemu dia lagi? Emang ga bisa dikatakan lewat telepon aja.

Seo Hee menjelaskan kalau lebih baik mereka bertemu, karena Jang Tae San tadi baru saja menemuinya di kantor. Ill Suk terkejut tentu saja.



Ill Suk sepertinya menyetujui pertemuan ini,sehingga terlihat mobil Seo Hee keluar dari kantor. Setelah mobil Seo Hee berlalu, Jae Kyung dan Tae San keluar dari tempat mereka sembunyi. Jae Kyung tersenyum dan berkata kalau ini sesuai dengan yang mereka harapkan. Seo Hee sepertinya sudah terpancing dan segera bertindak. Tae San menimpali kalimat Jae Kyung dengan berkata itu tandanya acara lelang tersebut memang sangat penting bagi Seo Hee maupun Ill Suk.

Jae Kyung bertanya bagaimana bisa Tae San memperkirakan ini semua? Tae San menjawab kalau orang-orang seperti Seo Hee dan Ill Suk selalu memandang rendah orang lain yang. Jadi mudah saja untuk membaca situasi ini. Buat Seo Hee dan Ill Suk dia hanyalah bayangan.
Jae Kyung bilang kalau Seo Hee ataupun Ill Suk benar-benar ga sadar kalau sudah dipermainkan seperti ini.


Flashback

Saat di bangku taman, setelah Tae San dan Jae Kyung berhasil menyelamatkan Soo Jin serta In Hye, tentu dengan bantuan Seung Woo. Di bangku taman itulah, Tae San berkata mantap kalau mereka harus bisa menangkap Ill Suk dan Seo Hee sebelum Soo Jin operasi. Dengan begitu,dia bisa masuk ruang operasi dengan perasaan terhormat. Saat itu Jae Kyung terkejut karena itu tandanya hanya dalam waktu dua hari mereka harus bisa menangkap Ill Suk dan Seo Hee, apa itu mungkin? Jae Kyung agak sedikit sangsi.

Tae San menjelaskan kalau yang pertama tentu Ill Suk dulu yang harus ditangkap. Awalnya dia akan menggunaka Dae Jun sebagai umpan, dengan membuat Dae Jun lah sebagai tertuduh atas kematian Mi Suk.

Jae Kyung sedikit bingung. Tae San pun kembali menjelaskan kalau Dae Jun selalu ada bersama Ill Suk, kemanapun Ill Suk pergi. Saat Mi Suk dibunuh pun, Dae Jun ada bersama Ill Suk. Pisau itu juga milik Dae Jun, dan Dae Jun lah yang merekayasa alibi tentang nya sehingga dialah yang menjadi tersangka.

Dia juga yakin kalau wanita yang memberikan minuman di RS itu adalah wanita suruhan Ill Suk. Jae Kyung merasa paham dan bertanya jadi apa artinya mereka akan menuduh Dae Jun sehingga membuat Dae Jun kesal dan akhirnya mengaku kalau dalang sebenarnya adalah Ill Suk?
Tapi ternyata Tae San menggeleng dan berkata tidak, bukan begitu. Dia akan berbuat sebaliknya, kalau Ill Suk akan menuduh Dae Jun lah pelakunya.
Jae Kyung kaget dan heran.

Tae San mengangguk dan menjelaskan kalau Dae Jun ga mungkin mengkhianati Ill Suk tanpa alasan. Dae Jun sudah bersama Ill Suk lebih dari 20 tahun. Dae Jun juga tahu kalau Moon Ill Suk ga akan pernah mengampuni yang namanya pengkhianatan.
Terlebih, Dae Jun takut dituduh, sehingga yang harus mereka lakukan adalah membuat Dae Jun merasa dikhianati oleh Ill Suk.

Jae Kyung kahirnya mengerti dan berkata kalau dia akan menyuruh para polisi untuk menangkap Dae Jun sebagai pelaku. Tae San mengangguk, dan beralih pada topic tentang rumah Seo Hee dan studio foto milik Martin, dia ingin agar Jae Kyung memperbanyak sertifikat pendaftaran dua bangunan itu dan dia ingin sebuah kamera.
Tae San juga mau agar Jae Kyung memasukkan video dimana In Hye diculik dalam sebuah CD.

Jae Kyung heran dan bertanya memangnya apa yang akan Tae San lakukan dengan semua itu? Tae San menjawab kalau mereka bisa membuat sebuah bukti maka Seo Hee juga akan bisa ditangkap.

Jae Kyung masih belum paham dan bertanya apa Tae San ingin merekam pertemuan Ill Suk dan Seo Hee? Tae San menggeleng dan berkata kalau ini bukan tentang Ill Suk dan Seo Hee, tapi tentang dia dan Seo Hee.

Terpanalah Jae Kyung dan bertanya jadi Tae San ingin menemui Seo Hee? Tae San mengangguk dan berkata kalau dia akan menemui Seo Hee di kantornya dan akan mencoba membuat kesepakatan dengan Seo Hee. Dia akan membawa bukti tentang hubungan Ill Suk dan Seo Hee, dan juga dia akan bilang pada Seo Hee kalau dia punya bukti bahwa Moon Ill Suklah pelaku pembunuhan Mi Suk sebenarnya. Jadi, jika Seo Hee membiarkan dia menangkap Ill Suk, maka dia akan merahasaiakan semuanya. Itulah yang akan dia tawarkan pada Seo Hee.

Setelah itu dia yakin Seo Hee akan menceritakan pertemuan Seo Hee dengannya pada Ill Suk karena acara lelangnya tanggal 26. Lalu Ill Suk akan membuat rencana, karena lelangnya memang tinggal dua hari lagi.
Jae Kyung berkata kalau Ill Suk mungkin akan mencoba menghindari pemeriksaan polisi.

Tae San bilang saat dia bertemu dengan Seo Hee, dia mau Jae Kyung mengambil gambar pertemuannya.
Jae Kyung sangat paham kali ini akan rencana Tae San. Senator yang dikagumi banyak orang bertemu dengan buronan pembunuh, bukan melaporkan pada polisi tapi malah membuat kesepakatan dengan sang buronan. Itu tidak akan mudah untuk Seo Hee mengatasi kekacauan yang akan ditimbulkan media karena gambar tersebut.

Tae San senang karena Jae Kyung paham yang dia inginkan, dia pun berkata kalau Seo Hee mungkin bisa membuat alasan tentang Ill Suk, tapi Seo Hee tentu ga bisa membuat alasan tentang dia. Ga akan ada alasan yang bisa ditemukan Seo Hee yang bertemu dengan buronan seperti dia.

Jae Kyung tertawa kecil, membuat Tae San heran dan bertanya kenapa Jae Kyung tertawa? Apa rencanya seperti seorang pegulat yang sedang bergulat dengan awan?(Rencana yang mustahil)
Jae Kyung menjawab bukan seperti itu, dia hanya bingung, orang secerdas Tae San bagaimana bisa menjalani hidup di masa lalu seperti itu?

Kini gantian Tae San yang tertawa kecil mendengar pernyataan Jae Kyung, dan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan berkata jika mereka bisa menyebarkan foto itu dan akhirnya melihat reaksi Seo Hee, mungkin Jae Kyung bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaan Jae Kyung selama ini.


Flashback End

Jae Kyung berkata pada Tae San kalau sekarang anjingnya sudah menggigit (Seo Hee), mereka tinggal menunggu kucingnya digigit (Ill Suk)
Tae San berkata serahkan saja itu padanya.

Jae Kyung tidak membantah dan berkata setelah dia melacak perwakilan perdangan Winner, dia akan menghubungi Tae San lagi. Dia juga yakin bisa memperoleh hak untuk menyelidiki kembali. Tae San mengingatkan waktu mereka yang sempit, dan mereka harus bergerak cepat.

**

Dia atap sebuah gedung, lagi-lagi Ill Suk dan Seo Hee bertemu secara diam-diam. Disana Seo Hee menunjukkan kertas dan foto yang dibawa Tae San padanya di kantor tadi.
Ill Suk langsung membaca semua. Dia terkejut dan memandang tak percaya pada Seo Hee. Seo Hee berkata kalau Tae San tadi bilang bahwa Tae San punya bukti tentang keterlibatan Ill Suk dalam kematian Mi Suk. Jika dia tidak ikut campur, maka Tae San ga akan membongkar semua ini pada media.

Ill Suk yang kesal langsung mengumpat Tae San dengan menyebut Tae San bajingan. Bagaimana bisa Tae San melakukan ini padanya? Seo Hee berkata lebih baik mereka membatalkan saja lelang amal ini.
Ill Suk heran dan Seo Hee berkata kalau tidak mau dibatalkan mereka ubah saja harinya. Besok atau hari berikutnya? Mereka kan ga tahu kapan Ill Suk akan ditangkap, jika Ill Suk benar-benar ditangkap lalu siapa yang akan menjadi penawar tertinggi di lelang nanti?
Atau bagaimana jika Ill Suk menyuruh seseorang sebagai perwakilan?
Sementara Ill Suk ditahan, bagaimana bisa dia melanjutkan semua ini?

Ill Suk yang kesal karena Seo Hee hanya mementingkan diri Seo Hee saja berkata apa bukti yang Tae San miliki kalau dia memang pelaku sebenarnya? Apa tadi Tae San mengatakannya pada Seo Hee?
Melihat Seo Hee terdiam, Ill Suk bertanya apa Seo Hee ga menanyakan hal itu? Seo Hee membenarkan kalau dia memang ga bertanya pada Tae San, kalaupun dia bertanya apa Ill Suk pikir Tae San mau menjawab nya?

Ill Suk geram dan bertanya jadi Seo Hee langsung membuat kesepakatan dengan Tae San tanpa memastikannya terlebih dulu? Seo Hee menjawab mungkin bukti yang Tae San bawa tentangnya tidak berarti di mata Ill Suk jika terungkap di media. Tapi untuknya, itu berarti sekali. Nama baiknya akan hacur seketika jika rakyat tahu rumah megahnya.

Bagaimana bisa dia memastikan semua dulu sedang dia tadi dalam keadaan terpojok oleh Tae San.

Ill Suk menjawab heran bukankah Seo Hee yang dia kenal adalah wanita pemberani, mengapa Seo Hee jadi ga bernyali seperti ini di hadapan Tae San?
Dia masih kesal, sebenarnya apa sih bukti yang Tae San miliki? Seo Hee menjawab kalau itu adalah tugas Ill Suk untuk mencari tahu. Paling tidak, pengiriman harus dibatalkan. Dia ga mau melanjutkan pengiriman dengan situasi seperti ini.

Ill Suk menatap Seo Hee dan bertanya apa itu artinya Seo Hee akan merelakan 200 milyar won dan hanya akan menetap di Negara ini?
Seo Hee balik bertanya jikapun dia akhirnya menetap di Negara ini, salah siapa? Siapa yang membuat dia akhirnya seperti ini? Ill Suk pun tak mampu berkata-berkata.


Seo Hee mengendarai mobilnya setelah bertemu Ill Suk dengan senyum yang tersungging, dia merasa menang kali ini. Melihat Ill Suk yang ketakutan dan kebingungan membuatnya merasa puas.


Ill Suk pun kembali ke kantornya, di parkiran saat dia akan menuju lift, Tae San tiba-tiba sudah berdiri di sampinya, membuatnya terlonjak kaget. Ill Suk bertanya beraninya Tae San datang kesini? Tae San dengan santai menjawab kalau begitu telepon aja polisi. Ill Suk mendekat dan dengan heran menatap Tae San. Tae San pun balik menatap Ill Suk. Dia berkata kalau sekarang aja Ill Suk takut untuk menelpon polisi karena bisa saja saat dia ditangkap dia akan berkata sesuatu yang menyudutkan Ill Suk. Dia juga yakin kalau sampai detik ini Ill Suk belum membuat rencana lain.

Ill Suk yang kesal bertanya memangnya apa yang Tae San rencanakan? Tae San ga menjawab dan malah balik bertanya kalau Ill Suk takut kan sekarang? Semua bukti mengarah pada Ill Suk, dan Ill Suk juga ga tahu apa yang ada di pikirannya saat ini.

Tae San tersenyum puas dan menyuruh Ill Suk menikmati kecemasan yang sedang Ill Suk rasakan saat ini. Kecemasan yang entah darimana datangnya.
Ill Suk menjawab kalau ga ada gunanya menggunakan Dae Jun dan Seo Hee untuk menjebaknya.

Tae San bertanya apa maksud Ill Suk dia ga boleh menganggu kedua orang itu? Tapi dia yakin jika ada bukti bahwa pisau yang dipakai membunuh Mi Suk adalah pisaunya Dae Jun maka Ill Suk akan membuat Dae Jun dipenjara kan? Tapi dia juga tahu kalau Ill Suk ga bisa melakukan itu, karena adanya perekam yang dia punya. Lalu setelah Ill Suk tahu, dia membuat kesepakatan dengan Seo Hee maka ketakutan Ill Suk semakin menjadi-jadi kan?


Setelah itu dengan santainya Tae San berjalan mendekati lift sambil berkata kalau tadi saat dia dan Seo Hee bertemu,Seo Hee berjanji akan melakukan apa yang dia minta. Tae San juga yakin kalau Seo Hee sudah mengatakan hal itu juga pada Ill Suk.
Ill Suk meminta agar Tae San berhenti berpura-pura tidak merasa takut. Tae San itu hanya ikan lumpur yang mengaduk air.
Tae San menjawab apa Ill Suk ga tahu kalau Ill Suk juga bisa menjadi ikan kecil? Tae San menekan tombol lift sehingga lift pun terbuka dan dengan gerakan kepala, Tae San menyuruh Ill Suk masuk ke dalam lift.

Saat baru berjalan beberapa langkah, Tae San kemudian teringat sesuatu dan berbalik kembali menatap Ill Suk lalu berkata apa Ill Suk ga bertanya-tanya kira-kira apa yang dilakukan Dae Jun sekarang? Dia sudah mengatakan pada Dae Jun kalau Ill Suk akan membuat Dae Jun menyerahkan diri jika bukti itu ditemukan. Setelah itu Tae San berlalu dan Ill Suk menatap Tae San dengan tatapan kesal.


Ill Suk yang kesal masuk ke kantornya dengan membanting pintu. Disana sudah ada Hyung Jin, dan Ill Suk bertanya bagaimana dengan kapalnya? Hyung Jin menjawab kalau dia sudah menghentikan kapal dengan membuat kapal pura-pura rusak.

Ill Suk bertanya apa yang ada di pikiran Hyung Jin tentang ini? Pasti Jang Tae San dan Park Jae Kyung itu bekerja sama kan? Hyung Jin menggeleng dan berkata kalau Jae Kyung sama sekali ga meninggalkan apartemennya. Dia merasa Jae Kyung sedang menunggu hukuman.

Ill Suk menceritakan tentang Tae San yang menemui Seo Hee dan Tae San bilang kalau Tae San punya bukti dialah pembunuh Mi Suk, dan baru saja Tae San berani menampakkan diri didepannya.

Hyung Jin terkejut dan Ill Suk melanjutkan kalimatnya kalau Tae San pasti berbohong, Tae San ga mungkin punya bukti itu. Dia yakin jika Tae San memang punya bukti itu, maka Tae San sudah menyerahkannya pada polisi.

Ill Suk bertanya pada Hyung Jin, lalu kenapa Tae San menemui Seo Hee dan mencoba membuat kesepakatan? Tapi tiba-tiba Ill Suk tersenyum sendiri dan kembali berceloteh kalau Tae San bertingkah lucu sekali karena merasa memiliki rekaman itu.

Saking kesalnya karena ga tahu sebenarnya apa rencana Tae San, Ill Suk pun berteriak di depan Hyung Jin kalau ular berbisa seperti Tae San benar-benar licik. Hyung Jin ga bernai berkata sepatahpun karena takut melihat Ill Suk yang seolah akan mengamuk di hadapannya.

Setelah sedikit tenang, Ill Suk berkata kalau jawaban atas semua pertanyaan ini ada pada Dae Jun. Dae Jun mulai goyah, dan mereka harus membuat Dae Jun tidak terhasut akan omongan Tae San.


Dae Jun yang ada di klub malamnya sedang terlihat galau. Pikirannya berkecamuk, antara kata-kata Tae San dan juga kata-kata Ill Suk. Dia yakin Ill Suk ga mungkin menikamnya dari belakang.

Lalu masuklah Dae Ryung,dan Dae Jun langsung bertanya apa sudah ada kabar tentang Suk Do? Dae Ryung menjawab kalau Suk Do sepertinya sangat ketakutan atas kejadian dimana Suk Do yang mengatakan pada Tae San, bahwa Ill Suk lah yang membunuh Mi Suk.
Dae Jun pun mencoba menelpon Suk Do. Tapi ga ada tanggapan dari Suk Do, membuat Dae Jun bertanya sebenarnya Suk Do sembunyi dimana sih?


Suk Do yang ketakutan di kamarnya, melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Dae Jun di ponselnya. Dia jadi bingung harus bagaimana.
Kemudian ada pesan masuk dan ternyata itu dari Moon Ill Suk. Suk Do tentu semakin kalut. Diapun langsung berbicara di telepon dengan Ill Suk.


Sementara itu, Seung Woo datang ke klub milik Dae Jun dan Godori terlihat sedang sibuk membersihkan klub itu. Godori melihat Seung Woo masuk dan mengira Seung Woo pelanggan, sehingga Godori memberitahu kalau klub belum buka. Seung Woo dengan cool nya hanya menunjukkan kartu identitasnya kalau dia polisi. Godori pun diam, dan Seung Woo bertanya ada berapa banyak gadis disini?

Godori seolah mengingat sesuatu dan menjawab kalau hanya ada lima gadis disini. Seung Woo tahu kalau Godori berbohong dan dia berkata bukankah ada enam gadis, dia mau ke enam-enamnya ada dihadapannya sekarang juga. Godori tak bisa membantah perintah Seung Woo itu.


Flashback

Malam saat Jae Kyung dan Tae San ada di bangku taman, setelah menyantap mie instan dengan sangat lahap. Disana, Tae San melihat foto gadis berkacamata, yang memberi minuman ke RS dan membuat para perawat dan penjaga tertidur.

Tae San menjelaskan pada Jae Kyung kalau gadis ini adalah gadis yang bekerja di kulubnya Dae Jun. Jae Kyung langsung mengabarkan informasi itu pada Seung Woo, bahwa gadis itu sering dipanggil Magic karena punya banyak bentuk wajah setelah di make up.


Flashback End

Seung Woo melihat kembali foto yang dibawanya, dan sudah ada enam gadis di depannya saat ini. Dia terlihat bingung karena kalau dilihat memang ga ada yang mirip dengan foto yang dia pegang saat ini. Ini membuatnya semakin frustasi.

Seung Woo langsung mengambil lap basah yang sudah dia siapkan dan menyuruh seorang gadis untuk membersihkan make up yang menempel di wajah gadis itu. Sang gadis sedikit tidak suka, tapi dia ga bisa membantah. Awalnya dia menghapus eyeliner di matanya, lalu Seung Woo merasa belum cukup dan menyuruh menghapus semua make up itu.

Setelah sang gadis bebas dari make up, Seung Woo menyuruh gadis itu memakai kacamata yang juga sudah dia siapkan. Gadis itu pun menurutinya, dia terlihat seolah cemas. Dan Seung Woo langsung melihat kembali foto yang dia bawa dengan wajah si Gadis. Dia tahu..inilah gadis yang dicarinya.


Seung Woo langsung membawa sang gadis ke kantor polisi, dan menginterogasinya. Seung Woo berkata kalau minuman yang gadis itu bawa telah tercampur dengan obat tidur. Gadis yang dikenal dengan nama Magic menggeleng cepat kalau dia ga tahu tentang itu, dia hanya memberikan minuman saja.

Seung Woo berkata dia tahu kok, dia Cuma ingin tahu siapa yang menyuruh gadis itu melakukan hal tersebut? Si gadis mulai gugup dan menjawan kalau Hwang Dae Jun yang menyuruhnya.
Gadis itupun menceritakan kalau Dae Jun menyuruhnya ke RS tanpa memakai make up dan bertindak seolah seorang mahasiswi lalu membagikan minuman itu sebagai perayaan atas kesembuhan ayahnya.
Seung Woo memastikan lagi dengan bertanya jadi Dae Jun yang memberi gadis itu minuman tersebut?
Si gadis membenarkan dan bilang kalau minumannya memang sudah ada di dalam mobil Dae Jun. Seung Woo kembali menegaskan dengan pertanyaan bahwa minuman yang gadis itu bawa suah tercampur dengan pil tidur? Si gadis mengangguk membenarkan.

Sang Ho tiba-tiba masuk ke kantor dengan tergesa-gesa dan menuju meja Seung Woo, sambil membawa sebuah foto. Sang Ho berkata kalau dia berhasil menemukan foto sarung pisaunya Hwang Dae Jun, Seung Woo pun langsung melihat foto itu.


Ill Suk ada di ruangannya bersama Dae Jun. Ill Suk bertanya kenapa Dae Jun seperti orang yang ga punya semangat, bukankah banyak yang harus mereka kerjakan besok? Apa Dae Jun takut mengenai perekam itu? Dae Jun diam saja, dan Ill Suk bertanya lagi apa Tae San menelpon Dae Jun juga? Ill Suk tanpa menunggu jawaban Dae Jun berkata kalau Tae San itu bajingan licik, yang hanya ingin membuat Dae Jun goyah.

Ill Suk lalu mengingatkan Dae Jun kalau dia menyuruh Dae Jun mencari seorang yang bersih dan tidak memiliki catatan criminal? Apa Suk Do cocok untuk kriteria itu? Dae Jun menjawab kalau dia juga sedang mencari Suk Do sekarang ini, tapi Suk Do ga menjawab sama sekali panggilan telepon darinya.
Ill Suk tersenyum dan berkata kalau dia sudah nerhasil menelpon Suk Do. Diapun menyuruh Dae Jun segera ke toko gadai, karena Suk do ada disana.

Ill Suk juga bilang kalau polisi sudah berhasil menemukan foto sarung pisau Dae Jun, dia mau Dae Jun menyerahkan itu pada Suk Do, dan katakan pada Suk Do itu hadiah untuk Suk Do, jadi itu ga akan menjadi masalah, lalu Suk Do lah yang akan menjadi tersangka.

Bukankah kata Dae Jun, Suk Do meninggalkan keluarganya. Jika mereka mengancam Suk Do tentang keluarganya dia yakin ga berhasil. Tapi jika mereka mengiming-imingi Suk Do dengan uang, dia yakin itu akan berhasil. Katakan pada Suk Do kalau Dae Jun akan memberikan klub milik Dae Jun pada Suk Do.
Dae Jun jelas akan protes, tapi Ill Suk berkata kalau dia sudah mengambil alih YeoJin gas, maka Seong Shil Kapital akan menjadi milik Dae Jun. Apa Dae Jun ga mau? Memangnya berapa lama sih Dae Jun akan bergantung pada klub itu terus? Dae Jun kan juga harus berfikir kalau Dae Jun nantinya akan semakin tua.
Dae Jun ga mampu menahan rasa senangnya, dan dia pun menuruti keinginan Ill Suk.


Dae Jun pun segera menuju parkir mobil, dan langsung memasuki mobilnya sambil terus mencoba menghubungi Suk Do.
Dia tidak sadar kalau ada Tae San di dalam mobilnya.
Dae Jun berkata apa Suk Do akan datang ke pegadaian? Suk Do meminta maaf karena baru menjawab telepon Dae Jun sekarang karena semalam dia mabuk berat. Dia memang akan datang ke pegadaian sekarang. Dae Jun menyuruh agar Suk Do ga pergi ke tempat lain.


Dae Jun pun menjalankan mobilnya, namun belum jauh berjalan, Tae San menampakkan diri, membuat Dae Jun terkaget-kaget. Diapun menghentikan mobilnya. Tae San yang melihat Dae Jun terkejut bertanya apa Dae Jun seperti melihat hantu?
Dae Jun bertanya apa Tae San masuk ke mobilnya dengan kedua kaki Tae San sendiri?

Tae San dengan santai berkata kalau Dae Jun menemui Suk Do karena disuruh Ill Suk kan? De Jun menghentikan kembali mobilnya yang sudah sempat dia lajukan tadi, dia kaget karena Tae San juga tahu tentang dia yang akan menemui Suk Do karena disuruh Ill Suk.
Dae Jun melihat Tae San melalui kaca mobil, dan Tae San bertanya santai kalau Dae Jun menemui Suk Do, kira-kira yang ada Suk Do atau polisi yaa??

Dae Jun sedikit ketakutan dan bertanya apa sih maksud Tae San? Tae San melirik Dae Jun dan berkata kalau dia yakin Ill Suk menyuruh Suk Do menelpon polisi agar Dae Jun bisa ditangkap. Dan dia juga yakin Ill Suk berencana agar Suk Do mau bersaksi bahwa Suk Do melihat pisau itu milik Dae Jun, jika Suk Do ga mau maka Suk Dolah yang akan dimasukkan ke penjara. Dae Jun pun semakin kaget.
Benarkah Ill Suk tega melakukan itu padanya?

Dae Jun kesal dan membentak Tae San, tapi Tae San dengan santai berkata meskipun Dae Jun membunuhnya, Dae Jun tetap ga akan mampu membersihkan nama Dae Jun dari tuduhan palsu itu. Dae Jun marah dan berkata kalau bukan dia yang membunuh Mi Suk. Tae San menimpali,itu kan menurut Dae Jun, menurut polisi dan bukti yang ada kan sebaliknya. Dae Jun bisa dihukum beberapa tahun untuk semua yang Dae Jun lakukan itu.
Tapi untuk pembunuhan Mi Suk mungkin sekitar 20 tahun Dae Jun akan di penjara. Dae Jun mulai takut, Tae San kemudian belum jika itu ditambah dengan penculikan In Hye dan Soo Jin, juga Dae Jun yang mencoba membunuhnya dan Jae Kyung, jika semua dijumlahkan mungkin 30 tahun Dae Jun akan mendekam di penjara. Apalagi Magic sudah ditangkap, dan sudah memberi kesaksian kalau Dae Jun lah yang memberi pil tidur untuk minuman itu.

Dae Jun terkejut dan langsung menoleh menatap Tae San. Tae San kali ini mengancam Dae Jun dan berkata kalau Dae Jun sudah mencoba menculik Soo Jin nya, walau bagaimanapun dia ga bisa memaafkan hal itu dan akan membunuh Dae Jun.
Tae San pun menyuruh Dae Jun untuk segera menjalankan mobil. Dae Jun gamang, tapi Tae San hanya berkata kalau Dae Jun harus melihat apa yang harus Dae Jun lihat dengan mata kepala Dae Jun sendiri. Dae Jun pun mematuhinya.


Setelah Dae Jun dan Tae San sampai di sekitar toko gadai, Dae Jun melihat Suk Do memang sedang menunggunya.
Tae San menyuruh Dae Jun menelpon Suk Do dan berkata kalau Dae Jun akan terlambat atau cari tempat lain untuk bertemu. Dae Jun tanpa bertanya langsung melakukannya, dia benar-benar ingin tahu apakah yang dikatakan Tae San benar jika Ill Suk ingin menjebaknya melalui Suk Do?

Suk Do yang sedag menunggu menerima panggilan Dae Jun tanpa tahu kalau Dae Jun sudah ada di sekitarnya. Suk Do menerima panggilan itu dan Dae Jun menyuruh agar Suk Do datang saja ke klubnya karena dia rasa akan terlambat.
Setelah itu Dae Jun langsung menutup teleponnya.

Suk Do yang galau melihat dulu ke sekeliling sebelum akhirnya menyuruh orang-orang yang bersembunyi di dalam keluar. Ternyata yang bersembunyi di dalam adalah Seung Woo dan Ill Do.
Dae Jun pun syok melihat kebenaran kalimat Tae San. Tae San tersenyum senang dan berkata Dae Jun tahu kan nomer teleponnya, jika Dae Jun sudah mengambil keputusan Dae Jun bisa menelponnya atau menelpon Seung Woo. Setelah itu Tae San pun keluar dengan santainya dari mobil Dae Jun.


Jae Kyung yang ada di kejaksaan, menjadi galau. Dia memikirkan pesan Jung Woo yang disampaikan melalui Sang Hoon. Akhirnya Jae Kyung pun mengambil keputusan.

Ternyata Jae Kyung menemui Jung Woo di ruangannya, disana Jae Kyung menyerahkan surat pengunduran dirinya. Namun Jae Kyung meminta agar rapat komite disiplin ditunda dulu selama dua hari. Setelah dua hari itu dia akan benar-benar mengundurkan diri.
Jung Woo tidak menjawab dan hanya bertanya apa Jae Kyung ga mau tahu kenapa dia waktu itu memihak Jo Seo Hee Dan membiarkan Moon Ill Suk bebas?

Jae Kyung menjawab bukannya dia tidak percaya pada Jung Woo, atau tidak mau bertanya, tapi dia merasa dia tidak bisa menanyakan hal itu. Dia hanya takut untuk mendengarnya.
Bukankah Jung Woo tahu kalau dia sangat percaya pada Jung Woo?

Jung Woo bertanya kenapa Jae Kyung percaya padanya yang hanya seorang manusia?
Jae Kyung menjawab “Ketua yang aku kenal, adalah manusia yang ga akan menikam stafnya dari belakang hanya karena terintimidasi oleh Jo Seo Hee.”

Jung Woo terdiam merasa kalimat Jae Kyung itu ada benarnya. Dia kemudian berkata kalau dia akan berhenti dari pekerjaannya. Jae Kyung kaget. Jung Woo melanjutkan kalau atasan bilang dia ga akan bisa naik jabatan, jadi sama artinya dia harus meninggalkan jabatannya. Itulah ketetapan yang berlaku.

Jae Kyung yang terpana meminta agar Jung Woo tidak mencari-cari alasan. Apa penghasilan Jung Woo akan cukup jika hanya menjadi pengacara? Jung Woo mengangguk mantap. Jung Woo juga mengatakan kalau Tae San yang masuk ke rumah Ill Suk, bagaimanapun dia tidak menyetujuinya dan itu adalah kesalahan Jae Kyung karena bahkan tidak bercerita apapun padanya.

Jae Kyung memberi alasan kalau dia hanya ga ingin Jung Woo merasa tertekan. Jung Woo menjawab tegas, kenapa Jae Kyung ga mempersiapkan setiap scenario yang akan terjadi jika Jae Kyung mengahadapi seseorang yang bahkan lebih kejam dari ular? Seharusnya Jae Kyung menempatkan dia di salah satu scenario saat itu. Itulah kesalahan Jae Kyung.

Jae Kyung terharu, karena ternyata Jung Woo tetap akan membantunya jika saat itu dia memberitahu Jung Woo. Jae Kyung pun meminta maaf karena ini adalah kesalahannya. Dia sadar betapa bodohnya dia, dia merasa sangat bersalah sekarang ini.

Jung Woo kemudian bertanya kenapa sekarang Jae Kyung datang padanya dan membutuhkan bantuannya padahal Jae Kyung tahu dia sudah berkompromi dengan Seo Hee saat itu?
Jae Kyung menjawab kalau operasi Soo Jin tinggal 2 hari lagi. Dia hanya mau, jika Tae San bisa dioperasi dengan perasaan aman dan bersih dari segala tuduhan palsu itu.

Jung Woo bertanya apa Jae Kyung akan bisa menangkap Ill Suk sebagai pelaku sebenarnya hanya dalam waktu dua hari? Jae Kyung mengangguk mantap dan menjawab kalau dia yakin dia bisa.
Jung Woo pun kemudian memberikan waktu dua hari yang Jae Kyung mau itu. Jae Kyung tidak mampu mengucapkn apa-apa karena dia merasa terharu sekali dengan Jung Woo. Dia hanya bilang terima kasih, dan kemudian pergi dari ruang Jung Woo.


Saat sudah di luar ponsel Jae Kyung Berdering dan Tae San lah yang menelpon. Tae San berkata kalau dia sudah berhasil meyakinkan Dae Jun. Dia juga bilang agar Jae Kyung ga gagal lagi dalam penangkapan kali ini. Jae Kyung menjawab baiklah, dan dia juga akan segera ke kantor polisi sekarang.


Hwang Dae Jun dengan gagahnya masuk ke klub malam miliknya, dan disana semua staf membungkuk hormat saat melihat sang tuan datang.

Dae Jun tidak mempedulikan semua itu, dia hanya terus melangkah menuju satu ruang. Di dalam ruang itu, ada sebuah lemari besi yang langsung Dae Jun buka. Di dalam lemari itu ada sebuah kotak hitam,dan Dae Jun pun mengambilnya. Saat kotak hitam itu dibuka, terlihatlah sebuah kemeja berlumur darah kering dan tertulis nama Moon Ill Suk di bagian lengan kemeja tersebut. Dia menggenggam erat kemje itu dan dengan pandangan mata yang mantap, Dae Jun sudah mengambil keputusannya.


Tae San berlari senang menuju RS, dia berhenti di depan RS, dan menatap ke atas, seolah menatap ke ruang Aseptik Soo Jin dengan penuh senyum.
Dalam hati Tae San berkata pada Soo Jin kalau akhirnya dia bisa membersihkan namanya dari tuduhan palsu ini.
Tae San pun mengeluarkan ponselnya, dan mengetik SMS untuk In Hye menananyakan kabar Soo Jin.


Di ruang Aseptik, Soo Jin sedang memandang kalender 14 harinya.Dia terlihat semakin tidak sabar menunggu saat itu.
In Hye tentu ada disana menemani Soo Jin, dan saat SMS Tae San masuk In Hye pun memanggil Soo Jin.
Soo Jin menoleh menatap ibunya, dan In Hye berkata kalau ayah Soo Jin baru saja SMS dan bertanya kabar Soo Jin. Soo Jin langsung bangun dari tidurnya, dan tersenyum senang. Dia meminta pada ibunya untuk membalas SMS ayahnya itu dan mengatakan pada ayahnya kalau dia baik-baik saja. In Hye menjawab apa Soo Jin ga mau menulis balasan itu sendiri?
Soo Jin semakin senang, dan dia pun menerima ponsel ibunya.

Saat akan membalas SMS ayahnya, ponsel In Hye mendapat pesan masuk lagi. In Hye yang mengira itu masih dari Tae San bertanya pada Soo Jin, apa yang ayah Soo Jin katakan lagi?
Soo Jin berubah ekspresi walau hanya sedikit dan menjawab kalau ini bukan dari ayahnya lagi, tapi dari Om Seung Woo.
Kecerian Soo Jin berubah menjadi murung. Dia galau sekali.


Flashback

Soo Jin berada di sebuah taman yang luas, dimana disekitarnya banyak sekali ayah dan anak yang sedang sibuk menggambar. Soo Jin iri dan merasa sedih melihat semua itu. Ternyata Soo Jin jadi ikut “lomba menggambar bersama ayah” yang memang sangat ingin Soo Jin ikuti.

Tapi saat Soo Jin melihat ke sisi lainnya, dia melihat Om Seung Woo nya yang sedang berjalan-jalan di sekitar dan saat mereka bertatapan, Om Seung Woo langsung melambaikan tangan padanya dengan penuh senyum. Soo Jin pun ikut tersenyum senang dan membalas lambaian tangan Om Seung Woo itu.
Kesedihannya seketika itu lenyap, walau belum seutuhnya.


Setelah melihat Om Seung Woo nya, Soo Jin akhirnya memutuskan melanjutkan gambarnya lagi. Panitia sudah berteriak memberitahu tahu kalau waktu menggambarnya sudah habis, jadi semuanya harus berhenti dan mengumpulkan gambar yang sudah dibuat. Seung Woo langsung mendekati Soo Jin, dan ikut membantu Soo Jin membereskan peralatan menggambar milik Soo Jin.

Saat Seung Woo sedang sibuk membereskan peralatan gambar Soo Jin, Soo Jin langsung memperlihatkan hasil gambarannya. Ternyata Soo Jin menggambar seorang anak perempuan yang diapit dengan dua orang laki-laki dewasa.
Seung Woo yang heran melihat gambar itu menatap Soo Jin, dan Soo Jin langsung menjelaskan sambil menunjuk gambar yang dibuatnya itu. “Ayahku di sebelah kiriku, dan Om Seung Woo di sebelah kananku”

Seung Woo terpana melihat gambar itu dan bertanya pada Soo Jin, jadi Soo Jin menggandeng dia dan ayah Soo Jin bersama-sama? Kenapa Soo Jin menggambar seperti ini? Soo Jin dengan kebiasaannya yang pura-pura berfikir menjawab “Karena Om datang saat pertama kali dia masuk TK, dan juga pada pertunjukkan bakat di tempat kursusku. Kau telah menjadi penjagaku menggantikan ayah.”

Seung Woo yang mendengar jawaban polos Soo Jin, berkata kalau dia jadi malu. Dia merasa seperti Soo jin mengusulkan dia menjadi ayah Soo Jin. Jantungnya bahkan berdetak lebih kencang daripada saat dia melamar ibu Soo Jin.

Soo Jin tersenyum dan menjawab kalau Om Seung Woo pasti bohong. Seung Woo menjawab dia ga bohong. Soo Jin masih berkata kalau Om Seung Woo kan sangat menyayangi ibunya.
Seung Woo menjawab kalau dia memang menyayangi ibu Soo Jin, dan dia juga akan menyayangi siapapun yang disayangi ibu Soo Jin. Ibu Soo Jin sangat menyayangi Soo Jin melebihi apapun di dunia ini.

Soo Jin kemudian berkata kalau dia menyayangi Om Seung Woo bukan karena ibunya menyayangi Om Seung Woo, tapi karena Om Seung Woo benar-benar baik padanya.
Seung Woo membelai lembut rambut Soo Jin dan meminta agar Soo Jin memberinya ciuman.
Soo Jin pun mencium pipi Seung Woo, dan Seung Woo pura-pura terjatuh saking senangnya. Mereka pun tertawa bersama.


Flashback End

Soo Jin menatap layar ponsel ibunya dengan perasaan gamang. Diapun menghela nafasnya, dan In Hye yang mendengat helaan nafas Soo Jin bertanya kenapa Soo menghela nafas?
Soo Jin menjawab karena dia merasakan banyak kekhawatiran. In Hye tersenyum dan bertanya lagi, memangnya kekhawatiran apa yang dimiliki oleh gadis kecil seperti Soo Jin?

“Omma..matahari, gunung, dan bulan..mereka bertiga ga bisa tinggal bersama-sama kan?”

In Hye bingung dan Soo Jin kembali mengulangi pertanyaannya. Dia menyebut nama Matahari, Gunung, dan Bulan dengan pelan-pelan. In Hye menjawab iya benar,matahari, gunung, dan bulan ga bisa bersama-sama.

“Matahari hanya muncul siang hari, dan bulan hanya muncul malam hari.”

Soo Jin menjawab “Tapi gunung membutuhkan matahari..bersama matahari, pohon dan bunga bisa tumbuh.”

Saat In Hye akan menjawab kalau benar gunung membutuhkan matahri, In Hye tiba-tiba tersadar maksud dari perkataan putri kecilnya ini. In Hye pun langsung melihat ke gambar Soo Jin. Gambar tentang gunung dan matahari.
Soo Jin yang tahu In Hye paham maksudnya berkata “Aku hanya ingin Ayah..Aku memang menyukai Om Seung Woo, tapi ayah tetaplah ayahku..”

In Hye terpana mendengar kalimat Soo Jin. Keinginan hati Soo Jin.


Seung Woo baru saja melangkahkan kakinya masuk ke lobi RS, dan SMS balasan Soo Jin masuk. Soo Jin membalas sendiri SMS darinya, dan berkata kalau Soo Jin baik-baik saja, walau sedikit demam, tapi Soo Jin bisa mengatasinya. Seung Woo tersenyum senang Soo Jin masih mau membalas SMSnya walaupun Soo Jin sudah bertemu dengan ayah Soo Jin kemarin.

Sementara itu Tae San juga menerima balasan yang sama dari putrinya. Balasan yang sama persis seperti yang Seung Woo terima. Tae San pun membacanya dengan penuh senyum. Saat Tae San akan mengirim SMS pada In Hye mengabarkan bahwa Ill Suk akan segera ditangkap, tiba-tiba Tae San menghapus kembali kata-kata yang sudah diketiknya itu. Dia tidak ingin memberitahu hal yang belum pasti ini pada In Hye, takut nanti In Hye menjadi cemas.


Tae San dan Seung Woo berpapasan dan mereka akhirnya memilih duduk bersama. Seung Woo bertanya apa Tae San datang ke RS untuk melihat Soo Jin? Tae San menjawab sambil tersenyum kalau ini tidak seperti dia harus menemui Soo Jin. Seung Woo berkata kalau seperti yang Tae San tahu, Tae San harus menyerahkan diri, setelah Ill Suk ditangkap. Tae San mengangguk dan menjawab iya, dia tahu, dia akan menyerahkan diri setelah operasi Soo Jin.

Seung Woo meminta agar Tae San ga usah khawatir, karena Tae San ga akan diperiksa olehnya kok. Tae San heran dan Seung Woo menjelaskan kalau setelah Ill Suk ditangkap, maka dia juga akan pergi ke tim audit dan diperiksa juga.

Seung Woo berkata “Aku terlalu malu untuk mengatakan ini..Aku minta maaf. Aku yang memberikan kamera digital itu pada Moon Ill Suk.”

Tae San menjawab “Aku tahu”
Seung Woo jelas kaget, dan bertanya apa In Hye yang memberitahu Tae San? Tae San menggeleng dan menjawab kalau In Hye ga pernah memberitahu apapun tentang hal itu.
Tae San pun menceritakan, saat Seung Woo mengejarnya saat mereka menjebak Martin. Di lokasi konstruksi itulah dia tahu.
Seung Woo sedikit bingung dan mencoba mengingat kembali kejadian tiga hari lalu itu.


Flashback

Saat Seung Woo dan Tae San bertemu di tempat konstruksi itu, Tae San melihat pandangan mata Seung Woo yang merasa bersalah dan juga cemas.

Seung Woo berkata maaf karena telah menembak Tae San di dekat tebing waktu itu. Tae San menjawab apa Seung Woo jauh-jauh mengejarnya dengan membawa senjata hanya untuk mengatakan hal itu?

Seung Woo sadar tangannya sedang memegang senjatanya yang ada disamping saku celananya. Diapun melepaskan pegangannya itu. Tae San berkata kalau dia akan datang ke operasinya Soo Jin dengan aman. Jadi Seung Woo ga perlu menghabiskan tenaga Seung Woo untuk terus mengikutinya. Yang perlu Seung Woo lakukan hanyalah menjaga In Hye dan juga Soo Jin. Moon Ill Suk tahu tentang In Hye, jadi Seung Woo harus bisa melindungi In Hye. Dia minta maaf karena melibatkan In Hye dalam situasi ini. Seung Woo menjawab kalau dia juga minta maaf.

Saat itulah Tae San merasa heran, kenapa Seung Woo meminta maaf, dan Seung Woo kembali berkata agar Tae San bisa menjaga diri Tae San sampai hari operasi Soo Jin. Jika Tae San butuh bantuan, Tae San bisa menguhubunginya. Tae San langsung menjawab kalau itu tidak akan terjadi, dia ga akan meminta bantuan Seung Woo.

Tae San yang akan berbalik pergi terhenti saat Seung Woo berkata kalau Seung Woo akan kembali menyelidiki kasusnya Oh Mi Suk. Seung Woo juga berjanji sebelum operasinya Soo Jin, dia berjanji akan menemukan pelaku yang sebenarnya. Tidak peduli apapun yang terjadi.


Flashback End

Tae San berkata kalau mata Seung Woo yang berkaca-kaca saat itu, menunjukkan kekhawatiran Seung Woo akan Soo Jin yang begitu besar, dan rasa penyesalan Seung Woo.
Seung Woo pun bertanya bukankah Tae San bilang Tae San sudah merencanakan hari itu dengan sedemikian rupa?

Tae San mengangguk dan menjelaskan kalau dia yakin saat itu In Hye ga diikuti. Seung Woo bertanya lagi lalu kalau Tae San tahu kenapa Tae San ga ngasih tahu In Hye tentang itu?
Tae San balik bertanya jika dia memberitahu In Hye, memang apa yang akan dia dapatkan? Itu hanya akan menyakiti perasaan In Hye.
Seung Woo pun terdiam menyadari benarnya kalimat Tae San.

Tiba-tiba ada panggilang masuk di ponsel Seung Woo, dan saat Seung Woo melihat siapa yang menelponnya, Seung Woo langsung berkata pada Tae San kalau ini Dae Jun yang menelpon. Tae San jelas langsung tertarik, dan harap-harap cemas menunggu apa yang akan dikatakan Dae Jun pada Seung Woo.

Dae Jun menelpon di sekitar kantor polisi, dan berkata kalau dia sudah meletakkan bukti pembunuhan Mi Suk tepat dibawah pilar disamping kantor polisi. Bukti itu adalah kemeja Moon Ill Suk yang dipakai saat membunuh Mi Suk. Darahnya juga masih berbekas.

Seung Woo bertanya lalu bagaimana dengan Dae Jun? Dae Jun menjawab kalau dia mana bisa bersaksi atau menyerahkan diri jika Ill Suk belum ditangkap. Dia bisa mati konyol dipenjara karena orang-orang suruhan Ill Suk pasti akan membunuhnya lebih dulu. Dae Jun langsung mengakhiri percakapannya.

Tae San langsung bertanya apa yang Dae Jun katakan? Seung Woo pun menjelaskan apa yang Dae Jun bilang di telepon tadi. Tae San merasa senang dan bertanya apa Seung Woo ga salah dengar? Seung Woo menjawab kalau Jae Kyung ada di kantor polisi, jadi dia akan menyuruh Jae Kyung untuk segera memeriksa bukti itu.
Seung Woo pun berdiri akan pergi, tapi sebelum pergi dia berkata kalau Tae San sudah bekerja keras.


Tae San yang sudah sendiri, merasa senang sekali sampai rasanya mau menangis. Matanya berkaca-kaca tak sabar menantikan berakhirnya masalah ini.
Diapun tersenyum lebar, di sela-sela rasa harunya.


Sementara itu di kantor polisi. Jae Kyung dan Taek Nam lah yang melihat bukti kemeja yang dikirim oleh dae Jun. Jae Kyung juga menemukan kertas berisi alamat dimana kemeja Ill Suk itu dibuat.
Jae Kyung langsung menyuruh Taek Nam untuk mengirimkan kemeja ini ke bagian forensic untuk segera didapatkan hasilnya.
Taek Nam yang heran bertanya bagaimana bisa kaki tangan Ill Suk sendiri yang menyerahkan bukti ini?
Jae Kyung menjawab sepertinya Dae Jun belajar banyak dari Ill Suk, karena inilah yang biasanya Ill Suk lakukan.


Soo Jin terlihat sudah tertidur dengan posisi membelakangi In Hye. In Hye masih memandang gambar Soo Jin, gambar tentang Matahari dan Gunung. In Hye membelai gambar Gunung, sambil mengingat cerita di balik gambar ini. Cerita versi Soo Jin, yang setelah dia sadari adalah berkisah tentang dia dan Tae San. In Hye kemudian menatap Soo Jin yang terlelap tak menyangka anaknya bisa melukisakan kisah cinta kedua orang tuanya sebagus ini dan juga sesedih ini.

In Hye teringat saat dia bertanya kemana Matahari pergi saat putus dari Gunung? Soo Jin menjawab kalau mungkin Matahari pergi ke Bulan. In Hye akhirnya tahu bahwa bulan yang dimaksud Soo Jin adalah Seung Woo.

Tiba-tiba ponsel In Hye berdering dan ternyata Tae San yang menelponnya, In Hye pun langsung menerima panggilan itu.
Diluar RS, dengan penuh senyum Tae San memberitahukan berita bahagia ini. Soo Jin ternyata membuka matanya, dia belum tidur seperti yang In Hye kira, dan tahu jika ayahnya lah yang menelpon. Ayah yang dia inginkan bukan Om Seung Woo, walaupun Om Seung Woo sangat baik padanya.
In Hye senang mendengar kabar ini, dia mengajak Tae San bertemu.


Tae San menunggu In Hye di halaman RS, dan saat In Hye keluar, Tae San tersenyum melihat mantan kekasihnya itu.
Tae San berkata kalau ini sudah malam, jadi seharusnya In Hye ga keluar menemuinya. In Hye yang ga bisa menyembunyikan rasa bahagianya menjawab kalau dia hanya ingin mengucapkan selamat secara langsung pada Tae San.
“Selamat..kau melakukannya dengan baik. Aku akan memberitahu Soo Jin, kalau ayahnya sudah berhasil keluar dari situasi yang buruk ini. ”

Tae San hanya mampu mengucapkan terima kasih. Merekapun tersenyum bahagia bersama. Merasakan rasa yang sama. Kegembiraan itu bahkan ga bisa mereka ungkapkan melalui pelukan atau semacamnya, sehingga hanya saling tertawa dan tersenyum saja yang mereka lakukan saat ini.


Di suatu rumah, yang terlihat terpencil, Kim seorang diri di dalamnya dengan berlembar-lembar kertas diatas mejanya.
Saat sedang asiknya dengan kertas-kertas itu, Kim teringat kembali akan laki-laki tua yang memanggilnya dengan sebutan Glue saat dia menghajar Tae San di atap gedung.
Karena teringat akan malam itu, Kim mengambil ponsel yang dia temukan di bagasi mobilnya.

Kim mengisi daya ponsel itu karena memang ga bisa dihidupkan. Saat ponsel sudah menyala, banyak sekali pesan yang masuk, dan salah satunya adalah pesan gambar.
Kim yang penasaran langsung membuka MMS itu dan terpampanglah foto seorang anak lelaki yang diapit ayahnya. Ada pesan masuk yang berisi “Aku tidak memberikan pena itu untuk kau jadikan pisau.”

Kim awalnya tersentuh tapi dia segera mengeyahkan perasaannya itu dan menaruh ponselnya kembali lalu focus pada lembaran-lembaran kertasnya. Wajahnya kembali dingin sedingin kutub utara. Hihihi..


Chi Guk di rumahnya masih mencoba tanpa putus asa untuk menghubungi Kim yang dia yakini adalah putranya. Tapi Kim sama sekali ga menerima panggilan itu. Lalu masuklah Tae San.
Tae San langsung ikut duduk di samping Chi Guk dan bertanya apa Chi Guk masih terus mencoba menelpon Glue? Chi Guk menjawab kalau dia ga tahu apa Glue melihat SMS yang dia kirimkan atau tidak, tapi dia tidak mendapatkan balasan apapun.
Tae San bertanya kenapa Chi Guk ga menemui Ill Suk saja dan bertanya langsung pada Ill Suk?

Chi Guk menjawab jika dia melakukan itu maka Ill Suk pasti akan menyuruh Glue untuk membunuhnya.
“Bahkan jika dia tidak ingat, aku tidak akan membuatnya membunuh ayahnya sendiri.”

Tae San hanya terdiam dan menatap Chi Guk, membuat Chi Guk heran dan Tae San berkata kalau dia ga habis pikir, kenapa Chi Guk bisa berfikir seperti itu? Dia mungkin ga tahu banyak, tapi jika Ill Suk membuat anaknya menjadi seorang pembunuh, maka dia ga akan pernah bisa memaafkan Ill Suk dan akan langsung membunuh Ill Suk.
Chi Guk menjawab kalau Tae San ga mungkin akan melakukah hal itu.
Tae San heran dan Chi Guk menjelaskan saat Ill Suk menculik Soo Jin, bahkan Tae San ga bisa kan membunuh Ill Suk, itu karena Tae San ga mau Soo Jin hidup sebagai putri dari seorang pembunuh. Itu jugalah yang harus dilakukan seorang ayah.

Tae San jadi sedih dan berkata ayahnya juga pasti akan melakukan seperti ini juga. Mungkin ayahnya ga membeci dia, tapi hanya saja ayahnya punya cerita yang ga bisa dibagi dengan orang lain. Ya, pasti seperti itu. Chi Guk pun membenarkan apa yang Tae San katakan. Chi Guk kemudian berkata kalau dia berharap Glue segera ditangkap.
Tae San menjawab jika Ill Suk ditangkap maka, polisi juga akan menangkap Glue.

Tae San pun akhirnya menceritakan tentang bukti yang sudah ada di tangan polisi saat ini. Jadi Ill Suk pasti akan ditangkap malam ini juga.


Para polisi sudah sampai di depan rumah Il Suk. Mereka bersiap untuk masuk.


Sementara itu di dalam rumah, Ill Suk sedang menikmati tehnya. Tapi belum sempat Ill Suk mencicipi hangat tehnya, dia teringat Suk Do, dan langsung menelpon pria itu. Ill Suk bertanya pada Suk Do, apa Suk Do sudah dapat kabar tentang Dae Jun?

Suk Do yang sedang dijalan menjawab kalau sekarang dia lagi menuju klub Dae Jun, karena tadi Dae Jun bilang ingin bertemu di Klub saja.


Diluar para polisi masih belum bisa masuk, lalu Seung Woo mendapat ide, untuk memanjat tembok rumah Ill Suk agar bisa masuk kesana.

Setelah masuk, dengan menodongkan pistolnya Seung Woo meneriakkan nama Moon Ill Suk, dan masuk ke ruang tamu Ill Suk. Tim yang lain pun menyusul masuk dengan pistol di tangan mereka, namun ternyata, ruangan itu kosong. Tidak ada Ill Suk di dalamnya.
Taek Nam menyuruh yang lain segera mencari dan berpencar.


Jae Kyung dan Seung Woo masih di ruang tamu, mereka jelas kesal karena lagi-lagi Ill Suk lolos. Tapi saat itulah mata Jae Kyung menemukan sebuah celah yang terbuka di balik tembok perapian. Jae Kyung tahu inilah ruang bawah tanah Ill Suk. Dengan meminta bantuan Seung Woo, mereka berdua mendorong perapian itu agar terbuka.

Setelah berhasil terbuka, merekapun segera masuk ke dalamnya. Ruang itu sedikit panjang, dan saat sudah sampai di sebuah pintu, Jae Kyung membukanya. Di dalam ruang itu ada banyak lemari besi yang Jae Kyung langsung tahu adalah milik Ill Suk. Namun, lagi-lagi di dalam ruang ini, tidak ada Moon Ill Suk. Ill Suk kabur dengan membawa semua hartanya, itu membuat Jae Kyung dan Seung Woo kesal. Seung Woo berkata kalau Ill Suk belum pergi jauh, karena cangkir the Ill Suk tadi masih hangat.
Jae Kyung gusar sekali, dan Seung Woo berkata agar semua tim melakukan pemeriksaan.


Di mobilnya, dengan harta yang dia bawa semua, Ill Suk terlihat kesal.
Dia mengumpat Dae Jun yang bajingan. Lalu tiba-tiba Hyung Jin menelpon dan Ill Suk langsung bertanya bagaimana hasilnya? Hyung Jin menjelaskan kalau Dae Jun memberikan kemeja yang Ill Suk pakai saat membunuh Mi Suk pada polisi. Hyung Jin rasa, Dae Jun ga membakar kemeja itu dan malah menyimpannya. Ill Suk yang kaget bertanya kesal kenapa bisa Dae Jun ga membakar kemejanya, bahkan dia juga meminta agar sepatunya ikut dibakar?

Hyung Jin yang juga ikutan pusing dengan masalah bosnya ini hanya bisa berkata kalau ga ada jalan keluar untuk situasi ini. Ill Suk langsung menyuruh Hyung Jin memberitahu Seo Hee agar membebaskannya. Suruh Seo Hee untuk memusnahkan kemeja itu sekarang juga.
Hyung Jin yang cemas bertanya emang Ill Suk mau kemana? Ill Suk hanya diam.
Ill Suk menghentikan mobilnya, dan bergumam kalau inilah yang diinginkan Tae San.


Tae San kaget dan langsung berdiri begitu mendengar kaburnya Ill Suk. Bahkan Chi Guk yang ada di sampinya ikut terkejut. Jae Kyung yang mengabarkan berita mengesalkan ini hanya bisa berkata sepertinya Ill Suk tahu polisi akan datang, makanya Ill Suk langsung kabur. Tae San meminta agar Jae Kyung memeriksa kantor Ill Suk. Jae Kyung pun menjawab dia akan melakukannya.


Tae San dengan tergesa-gesa mendatangi RS, dia takut saja terjadi sesuatu pada Soo Jin. Disana terlihat Chul Kyu sedang berjaga. Chul Kyu yang melihat Tae San berkata kalau ga ada sesuatu yang berbahaya terjadi, tenang saja.
Tae San menarik nafas dengan lega.


Sementara itu, Jo Seo Hee mendapat kunjungan malam hari yang tidak disukainya. Ill Suk datang bahkan tanpa kabar terlebih dulu. Seo Hee langsung bertanya kesal bagaimana bisa Ill Suk ada disini?
Ill Suk dengan tajam menjawab kalau ini rumah yang dia beli dengan uangnya, jadi mana mungkin dia ga punya kunci untuk masuk ke rumahnya ini?

Seo Hee bertanya memang apa yang terjadi? Apa mata Ill Suk terlalu sibuk sehingga ga bisa melihat jam berapa sekarang ini? Ill Suk menjawab kalau memang dia ga punya waktu untuk melihat jam.
Seo Hee bertanya apa Jang Tae San menjebak Ill Suk?
Ill Suk menjawab sepertinya begitu.

Seo Hee pun bertanya lalu kenapa datang kesini?Ill Suk kesal dan menjawab emang menurut Seo Hee kenapa dia datang kesini?
Seo Hee seolah berfikir dan menjawab mungkin Ill Suk ingin dia melanjutkan lelang lalu mendapatkan uang 200 Milyar won itu, makanya Ill Suk datang kesini, karena dia tahu Ill Suk bukanlah orang yang akan membiarkan diri Ill Suk membusuk di penjara.

Ill Suk meminta agar Seo Hee membantunya mendapatkan uang itu lalu sediakan kapal untuknya, karena dia harus segera meninggalkan Korea. Seo Hee kan juga tahu kalau dia mengatakan yang sebenarnya maka uang Seo Hee di acara lelang itu juga akan hilang.

Seo Hee menjawab santai, kalau dia mau membantu Ill Suk, tapi Ill Suk harus membuat agar uang itu masuk langsung ke rekeningnya. Ill Suk mengancamnya dengan uang itu kemarin, dan dia merasa sangat dipermalukan. Bodoh rasanya jika dia membantu Ill Suk tapi tidak mendapatkan apa-apa setelah dihina seperti itu.

Ill Suk berjalan dan kini mereka saling membelakangi. Ill Suk pun meminta agar Seo Hee ga mencoba untuk menipunya. Sampai 200 Milyar itu masuk ke rekeningnya, dia akan menempatkan pembunyuh bayaran disamping Seo Hee selama 24 jam. Seo Hee menoleh menatap Ill Suk dengan senyum sinis, dan berkata “Aku tidk akan menipu orang yang tergila-gila dengan uang menggunakan uang.”

Ill Suk pun akhirnya menatap Seo Hee dan berkata kalau dia akan meminta Hyung Jin untuk melakukan apa yang Seo Hee mau, tapi Seo Hee harus tepati janji Seo Hee. Seo Hee hanya berkata agar IlL Suk segera keluar dari rumah ini sebelum Jae Kyung datang.


Sebuah tayangan berita di televisi mengabarkan berita terbaru. Kali ini berita tentang pelaku sebenarnya dari pembunuhan Oh Mi Suk, yang ternyata bukan Jang Tae San melainkan Moon Ill Suk, dan Moon Ill Suk merupakan CEO dari Seong Shil capital.
Penyiar berita juga berkata kalau Ill Suk merupakan salah satu dari daftar orang yang sedang di cari saat ini.

Ill Suk mendengarkan berita itu bersama Kim dan juga Hyung Jin. Dia kesal sekali, dan Hyung Jin langsung mematikan televisi itu. Ill Suk bergumam kalau ternyata hidupnya menjadi seperti ini karena Tae San.
Hyung Jin berkata kalau Ill Suk mau menyelundupkan diri, maka malam ini Ill Suk harus ke pelabuhan.

Ill Suk tidak mengindahkan kalimat Hyung Jin dan masih berkata apa hidupnya harus berakhir seperti ini dan itu karena Tae San? Hyung Jin tahu kan kalau dia ga mungkin pergi begitu saja tanpa melakukan pembalasan pada bajingan Tae San itu? Hyung Jin mengingatkan kalau itu terlalu berbahaya.

Ill Suk menjawab “Sebelum aku pergi, bahkan jika aku harus mati, aku tetap akan menyeret Jang Tae San bersamaku ke dalam kubur.”

Ill Suk menoleh menatap Hyung Jin dan bertanya apa Hyung Jin mau mengambil alih sahamnya? Hyung Jin jelas kaget begitupula Kim, dia bahkan melirik Hyung Jin dalam diam.
Ill Suk berkata kalau dia harus membuat Tae San ga bisa masuk ke ruang operasi untuk menyelamatkan Soo Jin.
Selama dia belum mati, maka dia akan memastikan Tae San ga bisa menyelamatkan Soo Jin.


Tae San terlihat cemas, dan Chul Kyu melihat itu. Tae San memandang boneka Soo Jin, dan menggenggamnya erat.
Dia kembali teringat akan kejadia beberapa tahun lalu, saat Ill Suk berkata tentang ular yang akan terus mengejar mangsanya.
Tae San juga teringat akan kalimat Chi Guk yang bilang tentang sifat Ill Suk yang akan menghancurkan orang-orang yang menginjaknya dengan berkali-kali lipat.


Tae San menunggu Dr. Park, karena ada yang ingin dia bicarakan, dan setelah Dr. Park masuk ke ruangannya, dia tersenyum melihat Tae San.
Tae San minta maaf karena dia datang tanpa memberitahu. Ji Suk tersenyum dan bilang kalau dia sudah melihat berita pagi ini, Tae San sudah berhasil membersihkan nama Tae San dari tuduhan palsu itu.

Tae San hanya menjawab ya dengan singkat, dia kemudian berkata apa operasinya bisa diajukan sehari dari tanggal sebenarnya.
Ji Suk sedikit heran.


Saat Jae Kyung dan Tae San sedang berdiskusi, Jae Kyung berkata kalau dia akan memperketat keamanan di hari operasi Soo Jin, jadi Tae San tenang saja. Tae San menjawab kalau itu ga akan cukup. Ill Suk tetap ga akan membiarkan ini semua, dan akan tetap menemukan cara untuk membalas dendam padanya. (Saking serius Akting, Jun Ki ngomongnya di scene ini sampai muncrat lo..hihihi..)

Jae Kyung bertanya apa ini alasan Tae San menemui Ji Suk untuk meminta tanggal operasi diajukan? Tae San mengangguk membenarkan. Dia kemudian berkata kalau dia butuh bantuan Jae Kyung.


Di kantor jaksa, terlihat Sang Hoon dan Min Soo sedang serius menatap layar laptop. Ternyata Sang Hoon dan Min Soo sedang mengirim ke media dan menyebarkan luas ke internet bukti foto Tae San yang berjabat tangan dengan Seo Hee.


Reporter Lee Dong Myung juga sedang sibuk menulis artikel atas informasi yang dia dapat dari Jae Kyung tentang Seo Hee. Informasi kali ini benar-benar akan dia sebarkan sehingga massa pun bisa mengetahui.

Tidak lama, hanya butuh beberapa menit saja, semua masyarakat Korea langsung bisa menemukan berita itu. Berita menghebohkan dimana seorang senator yang mereka hormati terlibat kesepakatan dengan seorang buronan.
Semua pun menjadi heboh dan bertanya-tanya bagaimana bisa?
Forum-forum pun semakin ramai membicarakan dan memberikan komentar terkait menyebarnya foto itu.


Jo Seo Hee tentu juga melihat berita itu di kantornya.
Di luar ruang Seo Hee, awak media sudah menunggu konfirmasi dari Seo Hee terkait kebenaran berita ini.
Seo Hee pun dengan berani menemui para wartawan dan wartawan langsung memberondong Seo Hee dengan pertanyaan apa foto itu asli?
Seo Hee dengan tegas menjawab kalau dia bilang foto itu asli atau palsu, apa semua akan percaya padanya? Biarlah polisi dan Jaksa yang memeriksa masalah ini. Dengan tenaga ahli di Negara ini, dia yakin kalau kebenaran foto itu bisa diungkap dalam waktu 2 atau 3 hari. Dia akan meminta untuk segera dilakukan penyelidikan untuk masalah ini.


Tae San dan In Hye bertemu di RS, dan Tae San bertanya kalau In Hye sudah dengar kan dari Dr. Park.
In Hye mengangguk dan berkata kalau Ill Suk benar-benar orang yang menakutkan ya. Bagaimana bisa Ill Suk hidup dengan menyiksa orang seperti ini? Tae San menenangkan In Hye dan berkata apapun yang terjadi dia akan tetap menyelamatkan nyawa Soo Jin.
In Hye jadi semakin cemas dan sedih, dia meminta agar Tae San ga mengatakan hal-hal seperti itu, karena dia yakin semua akan baik-baik saja.
Tae San membenarkan dan bilang In Hye benar, semua pasti baik-baik saja.
Sementara itu tanpa mereka sadari, Chul Kyu melihat In Hye dan Tae San dari jauh.


Kim, Hyung Jin, dan Ill Suk sedang duduk bersama untuk membuat rencana. Kim menjelaskan denah RS, dan kemungkinan polisi yang akan berjaga saat Tae San dioperasi, tapi dia ga bisa memperkirakan berapa banyak polisi yang ada.
Ill Suk malah kesal dan berteriak sambil mengobrak-abrik meja, dia berkata kalau bukan kertas-kertas ini yang dia butuhkan. Ill Suk bahkan membentak Kim dan bilang agar Kim segera mengatakan dimana dia harus masuk dan bisa membunuh Tae San. Dia bahkan memanggil Kim bajingan dan menyuruh Kim untuk mengurus polisi-polisi itu dan bukannya dia.
Kim pun hanya mampu mengangguk dan meminta maaf.

Tiba-tiba ponsel Hyung Jin berdering dan Chul Kyu lah yang menelpon. Chul Kyu berkata kalau dia punya informasi yang penting untuk Ill Suk.


Flashback

Saat Tim mengejar Tae San yang akan menyelundupkan diri, saat itu ponsel tim disita Jae Kyung, dan setelah ponsel diserahkan kembali. Taek Namlah yang langsung membagi-bagikan ponsel itu pada pemiliknya masing-masing.

Chul Kyu yang telah mendapatkan ponselnya langsung mengirim SMS pada Ill Suk, karena dialah mata-mata yang membuat Ill Suk tahu tentang keberadaan Tae San.

Ternyata bukan hanya malam itu saja, saat Jae Kyung akan mentraktir tim detektif, saat itu Jae Kyung mendapatkan telepon tentang Tae San yang akan menyerahkan diri di suatu tempat, dan Chul Kyu lah yang memberitahu Ill Suk, sehingga Kim datang untuk berencana membunuh Tae San. Chul Kyu ga tahu kalau saat itu Jae Kyung hanya menjebaknya.


Flashback End

Chul Kyu berkata kalau informasi kali ini ga akan sebanding dengan informasi yang dulu dia berikan. Jadi dia harus berbicra langsung dengan Ill Suk.

Hyung Jin menyampaikan itu pada Ill Suk, dan Ill Suk dengan kesal bilang kalau sekarang semua jadi meremehkannya. Tapi dia tetap menerima telepon Chul Kyu tersebut.
Ill Suk langsung berkata kalau dia sudah ga membutuhkan Chul Kyu lagi.

Chul Kyu dengan santai menjawab apa Ill Suk pikir tim detektif akan membiarkan dia menjaga di RS, jika dia dicurigai menjadi mata-mata Ill Suk? Ill Suk pun tertarik mendengarkan. Chul Kyu berkata kalau dia juga baru saja mendengar percakapan In Hye dan Tae San baru saja. Chul Kyu meminta satu juta won dalam bentuk tunai untuk informasi yang akan dia berikan ini.

Ill Suk heran dan Chul Kyu menjelaskan kalau identitasnya terungkap, apa Ill Suk pikir dia bisa tetap menetap di negara ini sebagai polisi? Dia kan harus bersembunyi di negara lain dan tetap melanjutkan hidup.
Ill Suk menyuruh agar Chul Kyu memberi informasi dulu.
Chul Kyu tertawa dan menjawab kalau Ill Suk harus memberikan uangnya dulu baru dia mau memberikan informasi yang dia dapat, dan ini tentang operasi Jang Tae San.

Ill Suk semakin tertarik karena memang dia ingin menggagalkan operasi itu. Ill Suk pun akhirnya menyetujui keinginan Chul Kyu, dan akan mengirim seseorang menemui Chul beserta uangnya.


Setelah percakapan itu usai, Hyung Jin mengingatkan Ill Suk tentang bahayanya tindakan ini, jika Ill Suk sampai salah dalam bertindak maka Ill Suk bisa tertangkap. Ill Suk hanya mengangguk dan kemudian berkata agar Hyung Jin mengambil semua sahamnya.

Hyung Jin terpana, dan Kim terkejut, mungkinkah Kim merasa tidak terima, karena bukan dia yang mendapat saham Ill Suk. Kim bahkan menatap Ill Suk dengan heran.


Chul Kyu sudah menunggu utusan Ill Suk yang akan memberinya sejumlah uang seperti yang dia mau. Ternyata Hyung Jin lah yang datang, menemui Chul Kyu di suatu tempat. Setelah uang itu diterima Chul Kyu dan dimasukkannya ke bagasi mobil, dia mengajak Hyung Jin untuk bicara di dalam mobil.


Hyung Jin kemudian menemui petugas CCTV dan menyogok sang petugas dengan sejumlah uang, dia berkata kalau ini bukan tugas yang sulit. Bapak petugas ingin menolak, tapi Hyung Jin menyodorkan sekoper uang pada sang bapak, yang tentu membuat si bapak tergiur dan tak mampu menolak.


Setelah semua informasi didapatkan, Hyung Jin segera melapor pada Ill Suk. Dia berkata kalau operasi Tae San diajukan, disana juga ada Kim yang ikut mendengarkan. Hyung Jin juga bilang kalau operasi Tae San malam ini jam 10.Nanti akan ada dua kamar operasi, dan Kamar operasi itu akan dikosongkan dari jam 6 sampai jam 7. Polisi juga akan ditempatkan di beberapa pos.

Ill Suk langsung beralih pada Kim dan berkata kalau Kim juga harus membantunya, karena ada dua kamar operas, dia ga akan tahu dimana Tae San ditempatkan. Kim pun mengangguk.
Hyung Jin berpendapat kalau lebih baik kirim Kim saja, karena keamanan dipastikan akan kendur nanti malam.
Ill Suk menjawab tegas kalau dia tetap akan membunuh Tae San dengan tangannya sendiri, jadi jangan coba-coba halangi dia.


Tae San dan In Hye kali ini bersama untuk menemui Ji Suk di ruangannya. Disana Ji Suk berkata kalau Tae San harus diperiksa dulu, apakah Tae San terinfeksi atau tidak. Setelah itu Tae San akan dibius, lalu barulah sumsum tulang Tae San diambil. Itu mungkin akan memakan waktu sekitar dua jam.

Tae San bertanya apa setelah sumsum tulangnya diambil dia bisa segera pergi? Ji Suk menjawab itu tidak bisa, karena Tae San dibius, jadi Tae San masih dalam pengaruh obat bius, sehingga butuh beberapa jam untuk Tae San sadar, dan setelah itu, untuk menghentikan pendarahan, maka Tae San harus istirahat selama kurang lebih tiga jam. Jika ternyata Tae San mengalami anemia, maka Tae San harus ditranfusi juga.


Setelah selesai dengan urusan di ruang Ji Suk, Tae San dan In Hye sama-sama berjalan berdua, dan kemudian In Hye dengan tersenyum berkata “Semoga berhasil..Soo Jin Appa”
Tae San membalas senyum itu dan mengangguk.


Seorang suster masuk ruang dimana ada Tae San didalamnya. Sang suster sudah siap memberikan obat bius untuk Tae San. Tae San sedikit merasa cemas, tapi dia tahu semua akan baik-baik saja.


Sementara itu, Ill Suk sudah bersiap untuk misinya malam ini. Kim juga sudah memberikan semua peralatan yang dia butuhkan. Namun saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Kim bertanya siapa dia sebenarnya. Ill Suk menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Kim. Ill Suk sedikit heran kenapa tiba-tiba Kim bertanya seperti ini.

Kim bertanya apa sebelum mereka tanpa sengaja bertemu di Kolombia, Ill Suk sudah tahu siapa dia?
Ill Suk bukannya menjawab malah bertanya apa Kim sekarang mau mencari orang tua Kim? Bukankah Kim bilang Kim ga mau mencari tahu orang tua Kim saat dia dulu bertanya.
Lalu haruskah dia mencari orang tua Kim, disaat dia sedang dalam situasi seperti ini?
Kim langsung meminta maaf dan membungkuk hormat pada laki-laki yang dia panggil ayah itu.


Di RS, terlihat Sang Ho sedang berjaga di lobi RS. Sementara Ill Do sedang berjaga di tangga darurat. Jae Kyung dan Seung Woo ada di depan ruang Aseptik. Sementara itu di ruang CCTV ada Taek Nam yang juga sudah siap bertugas. Mereka semua sudah siap di pos mereka masing-masing.

Saat salah satu kamera CCTV menangkap sebuah truk kecil masuk, petugas CCTV yang ditemui Hyung Jin siang tadi langsung mengirim SMS pada Ill Suk. Taek Nam sedang sibuk dan tidak menyadari hal itu.


Ill Suk yang sudah ada di tempat parkir menerima SMS itu dan tahu kalau dia bisa aman dengan misinya ini.


Kim dan Ill Suk menyamar sebagai salah satu petugas, dan membawa beberapa barang untuk perlengkapan diruang operasi. Sebelum masuk ke dalam, Kim dan Ill Suk saling mengangguk menandakan mereka siap untuk rencana ini.


Obat bius sudah mulai masuk ke dalam tubuh Tae San membuat matanya lambat-laun terpejam.


Sementara itu Kim sudah mulai beraksi, dia ada di tangga darurat dimana Ill Do sedang berjaga, tapi saat itu Ill Do sedang berbicara di telepon dan membuat Kim bisa menyelinap masuk.


Chul Kyu yang juga ada di RS, mengirim SMS pada Ill Suk, dan Ill Suk berbekal dengan infomasi dari Chul Kyu tahu kalau Tae San ada di kamar nomer 7 di ruang operasi, Ill Suk juga tahu kalau Tae San masih belum sadar dari pengaruh obat bius.

Sambil terus mendorong troli, Ill Suk mulai menuju ke ruang operasi nomer tujuh. Dia mengintip dulu sebelum memutuskan untuk masuk, hanya agar semakin pasti jika memang Tae San tidak ditemani siapapun. Setelah yakin semua aman, Ill Suk pun melangkahkan kakinya untuk masuk.


Seo Soo Jin kembali mencoret satu hari di kalender 14 harinya. Sekarang hari itu semakin dekat, dan dia tersenyum senang karena berhasil melalui hari ini dengan lancar.


Ill Suk yang sudah berhasil masuk ruang operasi, melihat di atas tempat tidur ada seseorang yang dia tahu itu Tae San dengan tubuh tertutup sampai kepala. Ill Suk pun mendekati targetnya itu, dan membuka penutup wajahnya.
Diapun siap dengan pisau yang digenggamnya erat ditangannya, dan melangkah mendekat.
Ill Suk tersenyum sinis, sebelum menancapkan pisaunya itu ke tubuh Tae San, dia tahu sekali tusuk saja maka Tae San akan MATI.



KOMENTAR

Ga bisa komentar dulu yaaa..karena lagi kurang fit..
Yang penting kalian bisa baca episode 15 ini walau telat sehari dari janji yang aku bilang di Twitter..
Hepii reading yaaa readers..